Ini Langkah JNE Medan dalam Arah Baru Kinerja Digitalisasi Pada Masa Pandemi

Oleh : Sigit Suprihdoko, JNE Medan

Wajib Dicoba! 7 Strategi Marketing Di Era Digital

Ilustrasi digitalisasi

Peluang di Tengah Krisis

Setiap peristiwa memiliki makna perubahan, baik itu secara langsung dan tidak langsung. Perubahan akan mengganggu kenyamanan dan eksistensi setiap lini kehidupan yang telah mapan. Kehidupan itu adalah lingkaran perubahan baik itu ketika dalam kondisi siap atau tidak. Bentuk perubahan itu beragam baik itu seperti bencana lingkungan, wabah penyakit, dan lain – lainnya.

Namun perubahan itu perlu di respon secara matang dan visioner, bukan menggerutu, dan pesimis untuk menghadapinya. Contohya seperti dari bentuk perubahan saat ini yang bermula dari wabah penyakit pandemi. Seluruh lini kehidupan berdampak dan memerlukan arah baru agar tetap berjalan secara efektif dan efisien.

Wabah penyakit pandemi ini bukan untuk dihujat dan saling mencari kesalahan dari mana awal mulanya, namun harus dicermati dan optimis bahwa kaidah perubahan itu ada peluang yang bisa dimaksimalkan serta kemungkinan besar akan lebih efisien dalam menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Mindset Kinerja Efektif dan Efisien

Kegamangan setiap manusia karena tidak siap menerima perubahan merupakan hal yang wajar, tak perlu ditertawakan ataupun disesali. Perlu untuk mengamati dan mencari tahu bagaimana cara untuk menghadapi, menyesuaikan, dan terbiasa akan percepatan perubahan yang didukung oleh berkembangnya teknologi serta informasi.

Semua itu berawal dari pola pikir atau mindset dalam memandang setiap peristiwa. Dari sini dapat terlihat bahwa peristiwa juga dapat merubah pola pikir manusia dalam setiap zamannya. Dari sini juga dapat terlihat peluang besar yang dapat digunakan sebagai mindset kinerja efektif dan efisien yang menjadi salah satu solusi sebagai awal mula agar dapat melihat peristiwa yang akan, sedang, dan telah terjadi.

Mindset kinerja efektif dan efisien adalah kesadaran dan aktivitas yang mencapai hasil tertentu sesuai dengan hasil yang direncanakan dengan pengorbanan tertentu pula (waktu, energi, ide, dan finansial). Beberapa unsur penunjang kinerja efektif dan efisien, yaitu: Ketetapan, ialah tepat dalam membuat rencana, menentukan sasaran, memilih, menggunakan metode, mengukur, dan sebagainya kecermatan, cermat dalam memilih, mengerjakan pekerjaan, dan lain – lain.

Kecepatan, cepat dalam memahami kebutuhan konsumen, memperoleh informasi dan sebagainya. Begitu juga dengan penghematan, seperti, hemat dalam memakai waktu, energi, dan finansial. Tidak lupa dengan Keselamatan, dapat menyelesaikan pekerjaan dengan aman sehingga tidak terjadi resiko yang besar.

Digitalisasi Kinerja

Memasuki Era pandemi covid 19, masyarakat harus mengikuti tren digitalisasi pada masa pandemi saat ini, yang memaksa harus meninggalkan proses kerja yang selama ini dilakukan secara manual menjadi digitalisasi agar suatu perkerjaan tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan dapat terdata secara detail dan akurat.

Hal ini membuat tim IT JNE Medan terdorong membuat sebuah terobosan, salah satunya membuat aplikasi pendukung kinerja.  Aplikasi tersebut dapat membantu khususnya pada unit-unit yang ada di JNE Medan beserta para mitra cabang dan agen sehingga pendataan stok barang serta permintaan barang dapat dilakukan lebih cepat dan lancar secara efektif.

Aplikasi yang dinamakan E-GA ini dapat men-support untuk kebutuhan dari setiap unit dalam melakukan request barang untuk kebutuhan penunjang kinerja. Tidak hanya itu, aplikasi ini pun dapat men-support unit kerja di JNE Medan dalam melakukan permintaan alat penunjang kerja.

Ke depannya, aplikasi E-GA ini juga akan dikembangkan untuk membantu UMKM medan yang telah dikumpulkan oleh tim sales marketing JNE Medan untuk mendata stok barang mereka.

Optimisme dan Semangat Baru

Agama menjadi langkah awal untuk memahami persoalan dan menjadi sumber optimisme. Tuhan tidak pernah menurunkan suatu penyakit, melainkan juga bersamaan menurunkan obatnya adalah keyakinan yang harus dipegang teguh.

Agama menganjurkan manusia bergantung kepada Sang Pencipta, termasuk mencari efisiensi kinerja dengan dunia Digitalisasi. Kemudian mengikuti seluruh tools yang ada agar dapat diberdayakan secara maksimal. Jadi, makna tawakal tak boleh jadi sumber fatalisme, tapi agama justru menjadi sumber optimisme dan Semangat Arah Baru dalam perubahan. Disinilah kita melangkah untuk menghadapi persoalan.

Baca juga : Kolaborasi JNE dan Gapura Tasik Dorong UKM Go Digital

Exit mobile version