Tak bisa dipungkiri, setiap kali mengendari mobil di jalan raya selau penuh risiko. Terutama di kota-kota besar seperti, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan lainnya yang memiliki kondisi lalu lintas cukup padat.
Kejadian seperti ditabrak atau menabrak, atau bahkah hal lainnya sangat besar potensinya. Karena itu, pengendara dituntut untuk berhati-hati, namun agar makin aman dan terlindungi, pemilik mobil bisa mengaplikasi kamera CCTV di dalam kendaraan dalam bentuk dashcam alias dasboard camera.
peranti yang satu ini memang punya fungsi vital sebagai fitur tambahan keamanan saat berkendara. Umumnya, dashboard camera ini diletakkan pada kaca depan mobil dan bertugas merekam segala sesuatu yang terjadi saat mobil sedang melaju di jalan raya.
Namun sebenarnya, ada beberapa tipe dashcam yang tersedia saat ini. Mulai dari yang menghadap ke depan, interior mobil, hingga yang punya dua channel yaitu depan dan belakang. Cara kerjanya sama seperti kamera CCTV yang selalu merekam selama masih menyala dan akan tersimpan ke dalam kartu memori.
BACA JUGA : Tips Berkendara Mobil Saat Hujan, Waspada!
Khusus di mobil, peranti dashcam ini menggunakan listrik dari colokan lighter yang menghasilkan daya 12V. Jadi selama mesin mobil menyala, maka dashcam ini akan terus merekam secara otomatis hingga mobil berhenti dan mesin dimatikan.
Dari berbagai jenis dan model dashboard camera ini, pasti punya fungsinya yang berbeda. Tentu paling tidak atau paling sering terdapat di mobil adalah dashcam yang berada di depan. Tapi jika ingin lebih aman dapat menggunakan yang dua channel, menghadap depan dan belakang. Sehingga Anda bisa merekam kejadian baik di depan mobil dan juga di belakang mobil secara bersamaan.
Kemudian dashcam interior berfungsi sebagai pemantau kegiatan di dalam kabin. Biasanya digunakan oleh orang yang memakai sopir pribadi. Jadi bisa mengetahui kegiatan saat sopir sedang mengemudi, misalnya mengantar anak sekolah, cara mengemudi si sopir, penyalahgunaan mobil, dan lain-lain.
Agar fungsi dashcam ini bisa maksimal, tentunya Anda harus mengetahui cara mengaplikasikannya di mobil. Selain agar tangkapan gambar maksimal, pemasangan yang baik juga membuat pengemudi lebih aman dan nyaman.
Apabila dipasang pada bagian depan, sebaiknya kamera dashboard ini dipasang di belakang kaca spion tengah mobil. Dengan begitu, kamera bisa menangkap semua obyek dengan presisi antara sisi kanan dan kiri. Peletakan yang tepat sangat penting karena pada umumnya perangkat ini mampu mengambil gambar hingga ke sudut selebar 150 derajat. Jangan lupa untuk menyembunyikan kabel chargernya ke bagian dalam dashboard mobil, agar tidak mengganggu pandangan pengemudi.
BACA JUGA : 5 Aksesoris Kamera DSLR Penunjang Hobi Fotografi
Selain fungsinya yang dapat menjadi alat bukti atas sebuah insiden atau peristiwa di jalan raya, misalnya terjadi kecelakaan atau musibah, dashcam ini juga bisa membuat Anda terhindar dari pemerasan. Biasanya saat terjadi kecelakaan tentu akan ada yang saling menyalahkan, dan rekaman dashcam ini bia menjadi bukti Anda ketika harus berhadapan dengan pihak yang berwajib.
Selain itu, jika mobil Anda dilindungi oleh asuransi maka rekaman dari dashcam dapat membantu pihak asuransi menyelidiki penyebab kecelakaan. Dengan rekaman ini akan memperkuat temuan pihak asuransi terkait klaim apakah pemilik mobil berhak mendapat pertanggungan atas insiden yang terjadi atau tidak.