Meningkatnya kepercayaan terhadap e-commerce dan berubahnya kebiasaan belanja masyarakat selama pandemi Covid-19 diikuti dengan melonjaknya layanan e-commerce pada kuartal II tahun 2020.
Berdasarkan data iPrice pada kuartal II tahun 2020, yang diambil menggunakan data dari SimiliarWeb dan ranking aplikasi di PlayStore dan App Store menggunakan data dari App Annie, Lazada menempati posisi e-commerce ke-4 dengan jumlah kunjungan sebanyak 22,021 juta pengunjung per bulan.
Platform dibawah naungan Alibaba Group ini tentunya masih ingin menggaet pengunjung lebih banyak ke platformnya. Ini strategi lazada Bersaing dengan e-commerce lain.
BACA JUGA: Ranking E-commerce Dengan Pengguna Terbanyak
Strategi Lazada Bersaing Dengan E-commerce
1. Fitur Pencairan Pintar
VP Marketing Lazada Indonesia Sawitri Hertoto mengatakan, lazada akan mengandalkan fitur pencairan pintar, sehingga bisa menerapkan personalisasi di setiap akun pengguna. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Fitur Pencairan Pintar juga memudahkan konsumen mencari produk yang diinginkan, baik dengan menuliskan maupun menyebutkan kata kuncinya. Sebab, algoritma pada fitur dimaksimalkan untuk dapat membaca kata kunci produk.
2. Fitur Siaran Langsung / Shopertainment Lazlive
Fitur ini memudahkan konsumen untuk memastikan kualitas dan spesifikasi produk yang akan dibeli, dengan begitu konsumen bisa mencermati dengan detail kondisi dan fisik produk sebelum memutuskan untuk membeli.
3. Mengandalkan LazMall Brand Official dan LazGlobal.
Lewat LazMall Brand Official dan LazGlobal, perusahaan berkolaborasi dengan banyak produsen produk untuk membuat toko resminya di platform Lazada.
Harapannya, kepercayaan pengguna untuk berbelanja online di Lazada bisa meningkat karena adanya toko resmi di platform Lazada.
4. Menambah Opsi Pembayaran
Lazada meningkatkan kolaborasi dengan banyak penyedia layanan pembayaran seperti teknologi finansial (fintech) pembayaran DANA, perusahaan ritel Alfamart, Indomaret, maupun perbankan, untuk memberikan banyak pilihan pembayaran kepada konsumen.
Konsumen juga bisa membayar dengan cara mencicil, selain itu juga tersedia opsi membayar ketika barang diterima atau cash on delivery (COD).
5. Pengiriman Cepat dan Efesien
Sawitri menyebutkan, Lazada akan terus mengupayakan proses pengiriman barang berjalan dengan efisien. Lazada juga menerapkan sistem Business to Business (B2B) terkait proses pengiriman, dan siap bekerja sama dengan logistik lainnya.
“Indonesia luasnya luar biasa, infrastruktur belum baik, kalau mau memindahkan barang, ada sistem yang harus dipikirkan,” kata Sawitri.
Nah itulah strategi yang bakal dijalankan Lazada untuk meningkatkan kunjungannya.
BACA JUGA: Live Streaming, Solusi dari Huawei untuk E-commerce