Ini Tiga Tantangan yang Dihadapi UMKM Jika Ingin Go Global

Pandemi COVID-19 memaksa pelaku UMKM untuk bisa beralih ke binis digital. Transformasi digital ini pun memiliki keunggulan tersendiri, di mana salah satunya adalah dapat memperluas jangkauan pasar dari pelaku UMKM, tak hanya untuk skala nasional, tapi juga hingga skala global.

Meski demikian, untuk mencapai skala global memang tidak lah mudah. VP of Marketing JNE Eri Palgundi menyebut bahwa transformasi digital dapat menjadi momentum bagi pelaku UMKM untuk bisa memperluas sayap ke global. Dengan demikian, hal ini juga dapat menjadi titik balik perekonomian nasional.

Baca Juga: Cara JNE Riuhkan Ultah Bekasi dengan Semangatkan UMKM Lokal

Sedikitnya ada tiga tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM untuk bisa sukses sampai ke global. Yang pertama adalah bagaimana pelaku UMKM bisa memperoleh akses informasi untuk dapat menciptakan sebuah produk yang kreatif yang memiliki value lebih kepada konsumen.

“Tantangan yang kedua adalah bagaimana pengaturan keuangan, bagaimana mendapatkan pendanaan atau kita sebut akses permodalan. Dan yang terakhir adalah akses terhadap distribusi,” tutur Eri dalam webinar bertajuk JNE Ngajak Online 2021 Goll…Aborasi Bisnis Online beberapa waktu lalu.

JNE ngajak online 2021 Denpasar

Untuk tantangan yang terakhir dibutuhkan kolaborasi antara stakeholder untuk mendukung UMKM dalam negeri bersaing di dunia internasional. JNE sendiri sebagai perusahaan logistik terbesar berkomitmen mendukung pelaku UMKM untuk bisa mendistribusikan produknya tak hanya di nasional tapi juga hingga luar negeri.

“Tiga hal itu saya pikir kalau tantangan itu bisa teratasi satu per satu, go global adalah sebuah keniscayaan,” tambah Eri.

Menambahkan Eri, Deputy Branch Head JNE Denpasar I Made Wawan Kurniawan mengatakan bahwa JNE memiliki fokus untuk membantu UMKM berkembang melalui berbagai program, seperti seminar dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan, seperti Dinas Koperasi Pemprov Bali. Adapun seminar yang diadakan seputar packaging dan digital marketing.

“Dari sisi layanan, kami siap mendukung pelaku UMKM untuk berbagai macam kebutuhan, seperti sistem COD, JNE Truckin yang butuh pengiriman dalam jumlah besar, kemudian juga siap membantu pelaku UMKM yang berkendala dengan tempat dan gudang,” tuturnya.

Baca Juga: Kulik Strategi Logistik JNE dan Pentingnya UMKM Merubah Mindset

Sementara itu Niluh Putu Ary Pertami Djelantik selaku Founder & Creative Director NILUH DJELANTIK berbagi pendapatnya terkait UMKM go internasional. Menurutnya go internasional itu hal yang baik, namun pelaku UMKM harus bisa tetap berpegang teguh pada prinsip atau filosifi dari brand tersebut.

“Bagi kami, human touch menjadi yang utama selain kualitas. Kami menerapkan customer service yang unbeatable. Dengan konsisten dalam bidang pelayanan dan kualitas dapat menghasilkan para pelanggan yang loyal di dalam maupun luar negeri,” ujar Niluh.

Selaras dengan Niluh, Owner Wiracara Handfan I Wayan Wiraperdhana menuturkan, sebelum masuk pasar internasional para pelaku usaha harus bisa memperkuat brand terlebih dahulu. “Tentukan positioning dan target pasar serta terus kembangkan kualitas produk dengan berbagai inovasi yang kreatif,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga harus bisa mengetahui segmen, target, dan positioning. Target negara-negara mana yang memiliki budaya sesuai dengan produk yang ingin dijual, salah satu caranya adalah dengan menggelar pameran di negara sasaran.

JNE Ngajak Online 2021 Kota Denpasar merupakan event yang digelar untuk yang ke lima kalinya. Event online ini akan berlangsung sepanjang tahun 2021 dengan menyasar 59 kota di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tips dari Pelaku UMKM Jayapura dalam Menjaga Kualitas Produk

Exit mobile version