“Filosofi dari telapak-telapak tangan bahwa hidup ini harus selalu memberi banyak manfaat kepada orang lain. Founding father JNE, almarhum Bapak Soeprapto Soeparno mengajarkan dan menanamkan budaya bahwa JNE harus selalu berbagi dan menyantuni kaum dhuafa dan anak yatim. Telapak tangan anak yatim yang berada di bagian bawah gunungan menandakan bahwa JNE ada karena dukungan dan doa dari mereka,” ujar M. Feriadi kepada JNEWS.
Memasuki usianya yang ke-30, JNE akan terus mengamalkan 3M, yaitu rajin Memberi, rajin Menyantuni dan rajin Menyayangi kepada kaum dhuafa, fakir miskin, para janda yang tidak mampu dan anak yatim. Ajaran tersebut sesuai dengan telapak-telapak tangan yang terpahat di Gunungan Wayang.
“Semua Ksatria dan Srikandi JNE harus mengetahui seluruh makna dan filosofi yang tergambar pada Gunungan Wayang. Itulah ajaran yang ditanamkan oleh founding father almarhum Bapak Soeprapto Soeparno, yang sampai kapan pun harus kita laksanakan. Insya Allah dengan mengamalkan 3M, JNE akan terus maju dan berkembang serta ada dalam keberkahan,” pungkas M. Feriadi. *
Baca Juga : Membaca Tanda-Tanda Zaman