Kurir, sebagai salah satu garda terdepan yang bertugas menghantarkan kebahagiaan ke seluruh pelosok daerah ,menjadi salah satu fokus untuk mencapai kepuasan pelanggan serta wujud nyata dari misi JNE. Annas Hafizuddin, kurir motor wilayah timur Kota Medan kerap menjadi sorotan karena inisiatifnya membeli mesin barcode sendiri untuk percepatan runsheet dan delivery.
Pria berusia 34 tahun ini terhitung sudah delapan tahun menjadi karyawan di JNE Medan sebagai staf delivery. Annas yang sebelumnya bekerja sebagai security di sebuah bank swasta merasa sangat senang dengan pekerjaannya sekarang sebagai kurir di JNE, karena pekerjaan di lapangan menurutnya tidak membosankan dan waktu juga tidak akan terasa lama berlalu.
Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh koordinator unitnya (KP Medan Timur), Annas tidak pernah bolos kerja dan tidak pernah terlambat. Dengan etos kerjanya yang tinggi, Annas hampir tidak pernah memiliki catatan paket kiriman yang undelivery.
Annas juga kerap dijuluki sebagai “Robotnya JNE” oleh teman-temannya karena tingkat kehadiran dan keuletannya. Annas mengatakan, “Badan tidak boleh terlalu dimanjakan karena di dalam hidup ada target yang harus dicapai, terutama target dalam bekerja”.
Baca Juga : Best Rider JNE Bogor : Bukan Cuaca yang Menentukan Sukses Tidaknya Delivery
Annas, merupakan anak ke 10 dari 15 bersaudara, berasal dari keluarga sederhana namun suka bergelut dengan prestasi. Dalam kesehariannya Annas dikenal sebagai sosok karyawan yang tidak banyak bicara saat bekerja, fokus dan rapih dalam menyusun barang-barang di tas kurir miliknya.
Rekan-rekan kerjanya juga selalu memberikan pujian karena ia bisa menyusun barang dengan baik dan mampu membawa barang banyak dengan susunan yang aman. Barang yang disusunnya terkadang terlihat sangat penuh hingga di bagian depan sepeda motornya juga dipenuhi barang. Namun Annas juga tetap berhati-hati dalam membawa amanah pelanggan tersebut agar selamat sampai tujuan.
Wilayah pengantaran paket Annas juga terbilang sulit karena yang dihadapi adalah wilayah perkantoran, orang-orang pebisnis, dan orang-orang sibuk yang tak selalu di rumah. Sebagai seorang kurir motor, tentu Annas harus mampu mengatur waktu agar semua barang yang di bawanya sukses.
Tak sekali atau dua kali Annas mendapatkan perlakuan kurang baik selama melakukan delivery, ia juga pernah disuruh oleh customer untuk naik tangga demi menyampaikan paket. Namun Annas tetap ikhlas melakukan pengantaran agar paket dapat sampai kepada penerimanya.
Bagi Annas juga cuaca panas tidak terlalu menjadi halangan dalam mendelivery paket, namun jika hujan otomatis barang akan banyak balik dan akan dilakukan pengantaran di esok harinya. Hal itu karena jika barang tetap diantar dan terkena hujan lalu kemudian rusak, tentu JNE yang nantinya akan merugi.
Baca Juga : Naikan Kelas UMKM, Pertamina Gandeng KemenkopUKM Jadi Mitra Pertashop
Sikap disiplin Annas tentu membuahkan kepuasan bagi customer dan dirinya sendiri, sampai barang yang reguler pun berasa service Yes (Yakin Esok Sampai). Dia merasa jika banyak barang yang bisa diantar segera kenapa harus menunggu besok.
Annas selalu datang lebih awal dari team yang lainnya, beliau terbiasa datang jam 7 pagi dan hal itu dibenarkan oleh atasannya. “Barang JNE ini banyak, jadi jika saya cepat datang, saya bisa lebih cepat melakukan runsheet, routing dan delivery, jadi pekerjaan cepat selesai dan customer juga tidak terlalu lama menunggu paketnya sampai” jelasnya.
Target amanah lebih dari seratus paket dalam satu hari diembannya, namun pada kenyataannya Annas mampu menghantarkan lebih dari yang ditargetkan kepadanya. Pengantarannya pernah juga mencapai hingga 260 connote dalam waktu 1 hari. Keuletan dan kegigihannya itu juga menjadi sorotan manajemen JNE.
Pada tahun 28 Mei 2015, Annas dinobatkan menjadi salah satu karyawan terbaik mewakili Cabang JNE Medan. Annas pun dihadiahi perjalanan wisata ke Bromo-Malang bersama karyawan-karyawan terbaik JNE lainnya se-Nusantara.
Tidak hanya itu, tepat di 7 Februari 2016 Annas medapatkan piagam penghargaan sebagai kurir motor terbaik selama 3 tahun berturut-turut di Cabang JNE Medan karena pencapaiannya yang selalu di atas rata-rata. Annas pun mendapatkan hadiah emas batang dan 1 unit HP. Tentu hal ini menjadi kebanggan baginya dan JNE Cabang Medan, serta menjadi motivasi bagi karyawan lainnya untuk terus meningkatkan produktifitas dalam bekerja.
Baca Juga : Natal dan Tahun Baru Diprediksi Dongkrak Angkutan Kargo di Bandara Kualanamu
Di tahun 2017 Anas dimutasikan menjadi admin, namun tidak bertahan lama hanya satu tahun. Di tahun itu pula Annas tak lagi mendapatkan penghargaan dikarenakan jumlah connote terkirim tidak mencapai target yang di tetapkan oleh JNE Pusat.
Annas sangat menyayangkan hal itu namun tidak menjadi penyesalan baginya. Annas pun kemudian kembali menjadi kurir karena memang passionnya adalah pekerja di lapangan. Pencapaian delivery suksesnya masih stabil, selalu di atas 100 awb dengan jumlah kembali maksimal 5 connote dengan alasan yang jelas seperti tidak ada orang di rumah, ditolak oleh penerima, alamat tidak jelas, no hp salah atau kantor yang didatangi sudah tutup.
Annas selalu maksimal dalam delivery bahkan ia rela berhujan-hujanan di tengah kondisinya yang tidak sehat menghantarkan paket yes customer ke sebuah komplek di Kota Medan. Sangking takutnya terjadi gagal yes, di pukul 11:30 Wib Annas masih di jalanan. Beliau juga tidak pernah memilih-milih dalam menghantarkan paket, yes, reguler ataupun oke, semua menjadi prioritas.
Di September 2020, dimana barang inbound sedang meningkat yang mengakibatkan para tim delivery harus bergerak cepat mengantarkan paket ke customer agar tidak terjadi penumpukan barang. Dengan jumlah 76 kurir di Hub timur dengan target ratusan connote per kurir, maka sekitar ribuan connote harus di runsheet oleh tim inbound.
Namun untuk mengefisienkan kinerja masing-masing maka tidak semua barang di runsheet oleh tim inbound dan sebagian di runsheet oleh admin wilayah Medan Timur, dan kelemahan hal itu membuat beberapa kurir menghabiskan waktu yang lama untuk menunggu barang yang sudah di runsheet.
Baca Juga : Genjot Digitalisasi, Pertamina Kenalkan PaDi ke UMKM
Melihat kondisi ini Annas mulai mencermati dan mencoba peka dengan kondisi lingkungan kerjanya, dimana di ruangan tempat para tim delivery melakukan runsheet ternyata ada komputer yang kosong yang tidak dipakai. Maka Annas berkeinginan untuk membeli mesin barcode untuk percepatan proses delivery. Annas kemudian berinisiatif untuk mencari tahu harga mesin barcode yang digunakan oleh perusahaan. Marketplace menjadi sasaran utama Annas untuk mengecek harga mesin barcode tersebut dan beliau pun menjadi tertarik untuk membelinya demi mempercepat pekerjaannya.
Akhirnya Annas pun membeli online mesin barcode itu dengan harga 187 ribuan. Annas sempat pesimis dengan mesin barcodenya, karena harganya sangat murah beliau khawatir ketahanannya tidak seperti yang diharapkan. Namun hal itu tidak membuatnya pesimis, Annas mulai mencoba menggunakan mesin barcodenya di komputer-komputer yang kosong dan ternyata sudah berjalan satu bulan mesin barcodenya masih baik-baik saja.
Setiap hari di tas kecilnya selalu tersedia alat-alat kerja yang lengkap bersama mesin barcodenya. Pekerjaannya pun sangat terbantu dan waktunya juga tidak banyak terbuang hanya untuk menunggu antrian. Salah satu rekannya bertanya “kan sudah ada mesin barcode dari kantor, kenapa beli sendiri?”
Annas pun menjawab “saya ingin pekerjaan saya cepat selesai dan tidak bergantung, karena apa yang saya beli tidak membuat saya rugi malah saya beruntung” begitu jelas Annas pada rekannya. Annas juga kerap meminjamkan mesin barcodenya kepada rekannya ketika ia sudah selesai melakukan runsheet.
Baca Juga : JNE Pastikan Kabar Terafiliasi pada Organisasi Tertentu adalah HOAX
Sekarang Annas mampu melakukan delivery hingga 190 connote dalam satu hari. Tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Annas ketika melihat senyuman customer menerima paket-paket tersebut. Annas selalu berusaha agar penerima ataupun pengirim paket tidak komplain hanya karena waktu pendelivery-an yang tidak sesuai, beliau ingin menjaga nama baik JNE agar tetap harum di mata masyarakat Medan. Dari 197 kurir di JNE Medan, Annas Hafizuddin menjadi salah satu contoh kurir motor yang baik bagi teman-temannya.
Hal itu dibenarkan oleh Syaiful Amri sebagai atasannya “Kurir Annas, tidak hanya attitude dan semangatnya yang tinggi namun orangnya sangat visioner, dia memikirkan ke depan untuk mempercepat proses delivery, dan mesin barcode ini adalah bukti totalitas seorang karyawan yang patut dicontoh”.
Dari Annas Hafizuddin tentu kita belajar bahwa wujud nyata strategi yang visioner akan melahirkan sebuah totalitas dalam bekerja, dan sebuah totalitas yang ikhlas dalam bekerja pasti akan menghasilkan kebaikan-kebaikan untuk perusahaan, orang lain bahkan diri sendiri, pungkas Syaiful Amri.
Baca Juga : Perayaan Natal JNE 2020