Langkah Telkomsel untuk melakukan suntikan investasi dana senilai USD 150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun ke Gojek dinilai menjadi keputusan yang strategis. Tak hanya memberikan keuntungan tersendiri bagi kedua belah pihak, langkah tersebut juga dinilai akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi nasional dan juga konsumen.
Pendapat tersebut diungkapkan oleh Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri. Menurut Yose, sinergi antara Telkomsel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan Gojek sebagai perusahaan aplikasi on-demand akan berdampak positif pada konsumen.
Dari sisi konsumen, menurut Yose, investasi Telkomsel di Gojek akan menguntungkan masyarakat di Tanah Air. Hal ini, terutama, dalam memanfaatkan layanan yang disediakan oleh kedua perusahaan tersebut. “Masyarakat akan diuntungkan karena tarif jasa yang disediakan Telkomsel dan Gojek bisa menjadi lebih efisien,” kata Yose dalam keterangan pers.
Baca Juga: Gokil, Telkomsel Suntik Duit ke Gojek Rp2,1 Triliun!
Dengan adanya sinergi dari kedua perusahaan tersebut, Yose menilai akan tercipta efisiensi dari sisi operasional, dimana ini akan membuat konseumen semakin diuntungkan. Yosen pun kemudian memberikan contoh, seperti misalnya untuk mengembangkan fitur layanan di aplikasinya, Gojek akan mendapatkan dukungan teknologi dari Telkomsel.
Sementara itu bagi Telkomsel, dengan dukungan Gojek yang memiliki basis data customer besar, akan membuat anak usaha PT Telkom Tbk ini menjadi lebih mudah untuk mengoptimalkan kekuatan infrastrukturnya.
Telkomsel sendiri saat ini memiliki sekitar 170 juta pelanggan dari seluruh Indonesia. Jumlah yang besar juga turut dimiliki oleh Gojek, dengan sekitar 38 juta pengguna aktif setiap bulannya di seluruh Asia Tengara.
Dengan kolaborasi tersebut, Yose pun mengatakan bukan tidak mungkin jika nantinya pengguna Gojek bisa beralih menggunakan Telkomsel. “Bisa saja pengguna Gojek akan beralih menggunakan layanan Telkomsel dengan adanya sinergi ini. Konsumen Telkomsel mungkin bisa mendapatkan promo-promo khusus dari layanan Gojek,” ujar Yose.
Baca Juga: Telkom Yakin Investasi ke Gojek Bikin Bisnis Digital Telkomsel Melejit
Apalagi, Gojek merupakan super app yang memiliki banyak layanan. Menurut Yose, sebagai super app, platform Gojek bukan hanya untuk melayani jasa transportasi online. Lebih dari itu, Gojek juga memiliki platform produk finansial teknologi seperti transaksi payment.
Karena itu, menurut Yose, strategi investasi yang dilakukan Telkomsel dengan menggandeng Gojek sangat tepat. Dari hasil kolaborasi tersebut, tak tertutup kemungkinan Telkomsel bisa memperbesar asetnya dari hasil capital gain berinvestasi di Gojek.
“Jadi, sinergi ini menguntungkan bisnis Telkomsel secara langsung,” pungkasnya.
Telkomsel memutuskan investasi di Gojek senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Hal ini menandai untuk kedua kalinya terjadi kolaborasi di antara perusahaan raksasa tersebut. Sebelumnya di tahun 2018, Telkomsel dan Gojek juga telah berkolaborasi untuk menghadirkan paket data terjangkau untuk mitra driver.
“Kerja sama ini akan menjangkau ratusan juta masyarakat Indonesia, termasuk konsumen, mitra driver dan mitra UMKM supaya ikut andil menikmati manfaat dari ekonomi digital,” ujar Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek Group.