JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Istana Cipanas: Keindahan dan Sejarah di Kaki Gunung Gede

by Penulis Konten
22 July 2025
Istana Cipanas: Sejarah dan Arsitekturnya

Sumber: Sangga Buana Hotel

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Istana Cipanas berdiri anggun di kaki Gunung Gede, menawarkan pesona sejarah yang berpadu dengan keindahan alam. Bangunan tua ini sudah menjadi saksi perjalanan waktu sejak zaman kolonial Belanda sampai sekarang.

Suasana sejuk khas pegunungan dan nuansa klasiknya membuat siapa pun betah berlama-lama menikmati setiap sudutnya.

Jejak Waktu Istana Cipanas

Istana Cipanas punya sejarah panjang. Awalnya, bangunan ini didirikan pada tahun 1740 oleh seorang tuan tanah Belanda bernama Van Heots. Lokasinya ada di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Seperti namanya, istana ini berdiri dekat sumber air panas, yang jadi daya tarik utamanya sejak dulu.

Karena letaknya di kaki pegunungan, udara di sekitar istana sejuk, segar, dan bersih. Tak heran kalau pada tahun 1743, Gubernur Jenderal G.W. Bran van Imhoff memerintahkan pembangunan gedung kesehatan di dekat sumber air panas itu. Sejak saat itu, tempat ini jadi lokasi favorit para penguasa Hindia Belanda untuk beristirahat dan bersantai.

Seiring waktu, bangunan-bangunan di dalam kompleks istana terus diperbarui. Renovasi besar mulai dilakukan pada tahun 1916. Saat itu pemerintah Hindia Belanda menambahkan tiga bangunan baru yang kini dikenal sebagai Pavilion Bima, Pavilion Arjuna, dan Pavilion Yudistira.

Awalnya, Istana Cipanas memang dipakai untuk beristirahat. Namun sempat juga berubah fungsi jadi tempat pengobatan tentara yang terluka. Beberapa pejabat Belanda bahkan pernah tinggal di sana bersama keluarga mereka. Di antaranya ada B. Cornelis de Jonge, A. Cornelis de Graff, dan Tjarda van Starkenborgh S. Ketika masa pendudukan Jepang, istana ini kembali difungsikan sebagai tempat singgah para pejabat Jepang saat bepergian dari Jakarta ke Bandung.

Setelah Indonesia merdeka, istana ini resmi jadi salah satu Istana Kepresidenan RI. Presiden Soekarno bahkan menikah dengan Ibu Hartini di gedung induknya. Di sana juga, di Gedung Bentol, Soekarno sering menyusun draf pidatonya.

Meski berstatus sebagai istana kepresidenan, tempat ini tidak dirancang untuk menerima tamu negara. Satu-satunya tamu asing yang pernah datang hanya Ratu Juliana pada tahun 1971. Selebihnya, sejak era Soekarno hingga Megawati, istana ini lebih banyak digunakan sebagai tempat beristirahat dan persinggahan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga mereka.

Baca juga: Balla Lompoa: Jejak Kemegahan Istana Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan

Arsitektur dan Koleksi Istana Cipanas

Istana Cipanas: Sejarah dan Arsitekturnya
Sumber: AyoBandung.id

Kalau berkunjung ke Istana Cipanas, kita masih bisa melihat uniknya arsitektur bangunan ini. Desainnya mirip rumah musim panas khas Eropa, tapi tetap ada sentuhan tropis khas Sunda yang bikin beda.

Bangunan induknya sendiri masih terlihat seperti saat pertama kali dibangun oleh Baron van Imhoff. Untuk menghalau angin, jendela-jendelanya dibuat besar di sisi kanan dan kiri. Lantainya juga dibuat lebih tinggi sekitar dua meter supaya terlihat lebih anggun.

Bagian dalamnya dulu punya ruang kerja, ruang tidur, ruang makan, ruang rias, dan serambi belakang. Dari serambi, kita bisa melihat pemandangan indah Gunung Pangrango dan Gunung Gede.

Seiring waktu, kompleks istana ini terus diperbarui. Muncullah paviliun-paviliun baru seperti Yudistira, Arjuna, dan Bima. Tahun 1954, Soekarno menambahkan bangunan kecil di belakang gedung induk yang dinamai Gedung Bentol, karena temboknya dihiasi batu kali berbentuk menonjol.

Soeharto juga ikut menambah bangunan di tahun 1983. Ia membangun dua paviliun baru bernama Sadewa dan Nakula. Lalu pada masa Megawati, tahun 2003, kompleks ini direnovasi lagi dengan tambahan fasilitas seperti kolam pancing, kolam air mancur, tiang bendera, dan kolam renang dengan air panas dan dingin.

Selain bangunannya yang cantik, Istana Cipanas juga menyimpan banyak koleksi seni dan benda bersejarah. Saat Soeharto menjabat, beliau menambahkan kursi-kursi ukir khas Jepara yang mewah.

Sebagian besar koleksi patung dan lukisan di sana sudah ada sejak masa Soekarno. Karya seni itu dibuat oleh seniman terkenal seperti S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, Lee Man Fong, Batara Lubis, hingga Theo Meier.

Ada juga lampu-lampu gantung cantik hadiah dari Cekoslowakia. Bahkan kenang-kenangan dari berbagai tamu negara juga ikut dipajang, menambah nilai sejarah istana ini.

Keistimewaan Istana Cipanas Dibandingkan Istana Kepresidenan Lainnya

Dikutip dari situs resmi Setneg, ada beberapa keunikan atau keistimewaan Istana Cipanas jika dibandingkan dengan istana kepresidenan lainnya.

Istana Cipanas: Sejarah dan Arsitekturnya
Sumber: Harapan Rakyat

1. Istana Kepresidenan Tertua

Istana Cipanas adalah istana kepresidenan paling tua di Indonesia. Seperti sudah diulas di atas, istana ini dibangun tahun 1740 oleh kolonial Belanda sebagai tempat peristirahatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

2. Sayur Lodeh Khas

Salah satu cerita menarik dari istana ini adalah soal sayur lodehnya yang legendaris. Sayur ini sudah jadi hidangan favorit di meja makan istana sejak dulu. Resepnya turun-temurun, jadi rasanya tetap sama meski chef-nya berganti-ganti. Bahkan, saat berkunjung, Megawati langsung menanyakan sayur lodeh ini karena sudah terkenal enak. Sayangnya, sayur lodeh ini tidak disajikan untuk umum. Biasanya hanya dihidangkan untuk Presiden, keluarga, atau tamu resmi yang sedang menginap atau dijamu di sana.

3. Lukisan Jalan Seribu Pandang

Di dalam istana tersimpan beragam benda seni dan sejarah. Salah satunya ada sebuah lukisan unik karya Soerjono D.S. berjudul Jalan Seribu Pandang. Lukisan ini memperlihatkan jalan lurus yang terlihat lurus dari sudut mana pun kita melihatnya. Lukisan ini bahkan masuk daftar favorit Presiden Jokowi saat dipamerkan di Galeri Nasional.

4. Air Panas yang Aman untuk Berendam Lama

Istana Cipanas punya sumber air panas alami yang berbeda dari biasanya. Airnya tidak mengandung belerang, jadi aman untuk berendam lebih dari satu jam. Khasiatnya tetap sama, bikin tubuh rileks dan sehat.

5. Satu-Satunya Istana dengan Hutan Lindung

Di dalam kompleks istana, ada hutan lindung yang masih asri dan sejuk. Kalau ingin menikmati udara paling segar, pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WIB adalah waktu terbaik.

6. Meja Makan Bersejarah

Di Gedung Induk ada meja makan besar yang punya sejarah penting. Meja ini dulu dipakai Soekarno untuk rapat kabinet. Salah satu keputusan penting yang diambil di sini adalah pemotongan nilai rupiah pada tahun 1965 demi menyelamatkan ekonomi rakyat.

Baca juga: Mengintip 7 Istana Termegah di Dunia, dari Asia hingga Eropa

Panduan Berkunjung ke Istana Cipanas

Istana Kepresidenan Cipanas berada di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Letaknya tepat di tepi Jalan Raya Cipanas, di kaki Gunung Gede. Dari Jakarta, jaraknya sekitar 103 kilometer melalui jalur Puncak.

Sebelum datang, pengunjung wajib melakukan reservasi minimal dua sampai tiga hari sebelumnya melalui formulir resmi atau surat permohonan. Formnya bisa diakses melalui bio akun Instagram resmi Istana Cipanas.

Untuk berkunjung, kalau menggunakan kendaraan pribadi, jalurnya mudah diikuti lewat rute Puncak-Bogor menuju Cipanas, dengan banyak papan petunjuk sepanjang jalan. Bila naik transportasi umum, bisa menggunakan bus dari Terminal Baranangsiang Bogor atau terminal di Cianjur, lalu turun di halte Cipanas dan lanjut berjalan kaki sebentar ke istana.

Istana ini dibuka untuk umum setiap hari Selasa sampai Kamis, mulai pukul sembilan pagi hingga dua siang. Pada hari Senin, Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, istana tutup untuk kunjungan.

Untuk masuk ke Istana Cipanas tidak dikenakan tiket karena termasuk program Istura atau Istana untuk Rakyat dari Sekretariat Negara. Namun, pengunjung tetap harus membayar biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Tags: Arsitektur Istana Cipanascara berkunjung ke Istana CipanasHTM Istana CipanasIstana KepresidenanIstana Kepresidenan CipanasIstana Presidenjam operasional Istana CipanasKoleksi Istana CipanasLokasi Istana Cipanas
Share186Tweet117

TERKINI

Istana Cipanas: Sejarah dan Arsitekturnya

Istana Cipanas: Keindahan dan Sejarah di Kaki Gunung Gede

22 July 2025
Candi Penataran di Jawa Timur Sarat Sejarah

Candi Penataran: Kompleks Candi Terbesar di Jawa Timur yang Sarat Sejarah

22 July 2025
Masjid Al Jabbar: Karya Arsitektur Modern Islami

Masjid Al Jabbar: Representasi Karya Arsitektur Modern dengan Sentuhan Islami

22 July 2025
kiriman jtr

Beroperasi 24 Jam, Menengok “Dapur” Operasional Kiriman JTR di Cikokol

22 July 2025
Tari Barong Bali: Simbol Perlawanan Baik dan Jahat

Tari Barong Bali: Simbol Perlawanan Baik dan Jahat dalam Tarian Sakral

22 July 2025
arsitek masjid jami soeprapto soeparno

Arsitek Zulfarani: Masjid Jami Soeprapto Soeparno Usung Desain Sufisme

21 July 2025

POPULER

Kerja di Luar Negeri, Cocok untuk Pemula

8 Jenis Kerja di Luar Negeri yang Cocok untuk Pemula dan Negara Tujuannya

by Penulis Konten
2 July 2025

Tips Packing Bagasi dan Kabin Pesawat

Tips Packing Bagasi dan Kabin untuk Liburan ke Luar Negeri

by Penulis Konten
4 July 2025

Makanan Khas Palembang Selain Pempek

10 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba Selain Pempek

by Penulis Konten
8 July 2025

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

by Penulis Konten
30 June 2025

Soft Saving: Cara Menabung Fleksibel ala Gen Z

Mengenal Soft Saving: Menabung dengan Cara yang Lebih Fleksibel untuk Gen Z

by Penulis Konten
10 July 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal