JNEWS – Seorang sopir bus pariwisata baru-baru ini memviralkan sebuah itinerary Jogja. Dalam itinerary tersebut, dijadwalkan pagi hari rombongan akan mengunjungi pantai selatan, dilanjutkan makan siang di kota, bertualang dengan jip di Kaliurang, dan diakhiri dengan menyaksikan sunset di pantai selatan lagi. Sopir ini terlihat kebingungan, menggelengkan kepala sambil menepuk dahi.
Meski Jogja tidak terlalu besar, tetapi juga tidak kecil, sehingga perlu mempertimbangkan rute dan waktu tempuh, apalagi mengingat kondisi lalu lintas yang sering macet saat musim liburan. Menyusun itinerary di Jogja memang terlihat mudah dengan banyaknya pilihan destinasi. Namun, sebenarnya ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, terutama soal rute.
Rute seperti cerita viral di atas tidaklah salah, tetapi tidak efisien. Sopir pasti akan terkuras energinya, karena medan Merapi dan pantai selatan lumayan menantang, meskipun tidak bisa dikatakan berat juga.
Biasanya orang Jogja membagi wilayahnya menjadi 3, yaitu utara (gunung), tengah (kota) dan selatan (pantai). Idealnya, wisata di utara dilakukan pagi hingga sekitar jam 15.00. Sedangkan wisata di selatan lebih bebas dari pagi hingga malam. Ini karena di lereng Merapi sering turun kabut pada sore hari sehingga kurang maksimal untuk pengambilan foto.
Objek wisata di Jogja itu sangat banyak, tetapi 3 hari cukup untuk menjelajahi seluruh lokasi. Rekomendasi pembagian itinerary Jogja untuk 3 hari adalah hari pertama ke utara, hari kedua ke selatan, sedangkan hari ketiga di tengah. Umumnya, wisatawan akan habis-habisan dalam bersenang-senang di pantai sehingga hari ketiga bisa digunakan untuk cooling down dan belanja oleh-oleh.
Itinerary Jogja Hari Pertama
Pada hari pertama, wisatawan dapat menghabiskan waktu di wilayah utara. Berikut itinerary Jogja hari pertama.
1. Pagi – Siang
Wisatawan dapat langsung menuju sekitar Merapi dan memilih objek wisata alam, antara lain Jembatan Plunyon yang viral berkat film KKN di Desa Penari, Bukit Klangon, Museum Gunung Merapi, The Lost World Castle, Bhumi Merapi, dan sebagainya.
Jika membawa anak kecil, dapat diajak ke Taman Kaliurang atau Desa Wisata Ledok Sambi. Untuk orang dewasa, ada aktivitas trekking yang lumayan menguras tenaga tetapi memuaskan. Khusus yang menyukai sejarah, wajib mengunjungi Museum Ullen Sentalu. Untuk itu, wisatawan harus melakukan reservasi lebih dulu, yang informasinya ada di website Ullen Sentalu.
Wisata di sekitar sini wajib dilengkapi dengan lava tour, serta jangan lupa mencicipi susu produk peternakan setempat, nasi goreng klenyer, dan Jadah Mbah Carik.
2. Sore
Menjelang sore, wisatawan bisa bergerak ke timur Jogja untuk mengunjungi Candi Prambanan. Kompleks ini sangat luas. Di bagian belakang Candi Prambanan juga terdapat Candi Kalasan, Plaosan, Sewu, Bubrah, Lumbung, dan sebagainya yang tak kalah menarik. Sinar matahari di sela-sela candi akan menghasilkan efek foto yang magis menjelang terbenam.
3. Malam
Itinerary Jogja hari pertama ini akan sangat berkesan jika ditutup dengan menonton Sendratari Ramayana di Kompleks Candi Prambanan. Lokasi sendratari ada yang indoor dan outdoor, tergantung musim. Jika memungkinkan, usahakan menonton di open air theater agar mendapatkan pertunjukan kolosal terbaik. Para penari tradisional Jawa profesional dari usia anak-anak hingga dewasa akan tampil memukau.
Itinerary Jogja Hari Kedua
Itinerary Jogja hari kedua dapat dihabiskan sepenuhnya di selatan Jogja karena banyak wisata pantai dan kuliner yang menarik. Pantai di Jogja selatan membentang dari Kabupaten Kulonprogo, Bantul hingga Gunungkidul. Berikut adalah 2 rekomendasi yang dapat dipilih.
1. Rekomendasi Pantai Bantul
Pantai terdekat dengan Kota Yogyakarta adalah sekitar Bantul, yaitu deretan Pantai Parangtritis, Cemara Sewu, Depok, dan sebagainya. Sekarang juga sudah ada jalan tembus hingga Pantai Samas dan Pantai Baru.
Wisatawan dapat bermain air, ATV hingga jip. Yang belakangan digemari adalah menyewa sepeda wisata di sekitar Pantai Samas untuk foto-foto romantis yang dapat diunggah di media sosial dan menikmati sunset di bawah Jembatan Kretek II atau Laguna View Depok.
Wisatawan dapat makan siang di Pantai Depok atau pantai lainnya. Sementara kuliner khas yang ada di sepanjang jalan antara Kota Yogyakarta dan Bantul adalah sate klathak, mangut lele, ayam ingkung, gudeg manggar, bakmi Jowo, dan sebagainya. Wisatawan juga bisa mampir Kasongan untuk membeli oleh-oleh kerajinan.
2. Rekomendasi Pantai Gunungkidul
Pantai-pantai di Gunungkidul terkenal dengan pasirnya yang putih sehingga memberikan efek yang lebih jernih pada air lautnya. Wisatawan dapat melakukan beach hopping karena jarak antar pantai tidak begitu jauh, lalu memilih salah satu pantai untuk istirahat atau menunggu sunset. Pantai-pantai tersebut antara lain Baron, Sepanjang, Watu Kodok, Slili, Sundak, Pok Tunggal, Indrayanti, dan sebagainya.
Perjalanan ke Gunungkidul lebih jauh dan sering macet jika waktu liburan di titik tertentu. Tapi ketika sudah sampai wilayah pantai, dapat mencari pantai yang tidak ramai. Jika memungkinkan, wisatawan dapat berhenti sebentar di Bukit Bintang dalam perjalanan kembali ke Jogja karena pemandangan kelip-kelip lampu kota di malam hari sangat menarik dari sana.
Baca juga: Pantai Indrayanti: Asal Usul, Daya Tarik, dan Panduan Wisata
Itinerary Jogja Hari Ketiga
Setelah capek berlarian di pantai, itinerary Jogja hari ketiga dapat difokuskan di tengah Kota Yogyakarta.
1. Pagi
Hari ketiga dimulai dengan mencari sarapan dan jajan. Pilihannya, antara lain ke Pasar Pathuk untuk antre Nasi Kuning Muna Cung, beli jenang gempol, dan sebagainya. Jika ingin lebih banyak pilihan, bisa pergi ke Pasar Kranggan. Tak jauh dari sana, ada lupis Bu Satinem.
Setelah itu dapat langsung pergi ke Kraton Yogyakarta, dilanjutkan ke Museum Kereta dan Museum Sonobudoyo.
2. Siang
Acara dilanjutkan dengan mengunjungi Benteng Vredeburg dan jalan-jalan menyusuri Malioboro. Tak perlu khawatir capek karena banyak kursi outdoor. Wisatawan dapat makan siang di Pasar Beringharjo atau Raminten di lantai 3 Hamzah Batik, lalu membeli oleh-oleh di tempat tersebut. Oleh-oleh juga dapat diperoleh di Teras Malioboro I dan II.
Perjalanan dilanjutkan ke Taman Sari. Meski tak jauh, sebaiknya naik kendaraan saja. Setelah itu, wisatawan dapat mencoba melakukan masangin di Alun-alun Kidul. Siapa tahu dapat melewati beringin kembar sehingga cita-cita tercapai.
Baca juga: Pasar Beringharjo Jogja: Sejarah, Arsitektur, Hingga Belanja dan Kulineran
3. Malam
Dari Alun-alun Kidul, wisatawan dapat kembali ke Alun-Alun Utara untuk bersantai di Pendopo Lawas yang menyajikan menu angkringan dengan iringan live music. Jika Pendopo Lawas penuh atau belum buka, ada Joglo Lawas dan tempat nongkrong sejenis di timur Alun-Alun Utara tersebut.
Tip paling penting dalam membuat itinerary Jogja adalah hindari terlalu sering berpindah tempat dengan jarak yang jauh agar tidak terjebak macet atau buang-buang waktu untuk mencari tempat parkir. Jangan lupa untuk mengosongkan memori ponsel karena banyak suasana seru, unik atau syahdu di Jogja yang wajib diabadikan.