Jadi Andalan Brand, Ini 3 Cara Maksimalkan Influencer Marketing

Ilustrasi

Milenial dirikan koperasi dan umkm makin mudah

Saat ini, influencer menjadi salah satu corong komunikasi yang makin dilirik brand untuk mengembangkan bisnisnya. Kondisi tersebut sejalan dengan bertambahnya berbagai platform dan fitur pendukung di media sosial.

Meski begitu, Head of Strategic Merchant Acquisition Shopeepay mengatakan brand perlu memikirkan dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk dapat menyentuh target audiens yang sesuai.

Dalam diskusi ShopeePay Talk, ada tiga poin yang harus diperhatikan pebisnis saat akan mengimplementasikan strategi influencer marketing.

Baca juga: Tips Memilih Nama Toko Online

Pilih influencer yang sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh brand

Kunci memilih influencer berpaku pada tujuan dari kolaborasi tersebut dan melihat lebih dalam lifestyle yang ditunjukkan influencer di media sosialnya. Selain itu, membangun pondasi trust yang kuat juga penting untuk menambah keterikatan dengan audiens.

“Sekarang ini audiens sudah lebih peka untuk membedakan mana konten yang disponsori oleh brand maupun yang tidak. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memilih influencer yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan komunikasi brand dan target audiens agar pesan dapat tersampaikan dengan baik,” kata Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment Desy Bachir.

Menurut Dessy, influencer pun akan lebih mudah untuk mempromosikan produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dalam hal ini, brand juga perlu memerhatikan gaya masing-masing influencer dalam berkomunikasi dengan audiensnya, serta mendengarkan juga feedback dari influencer.

“Bagaimana pun, merekalah yang paling memahami audiens masing-masing. Seiring berjalannya waktu, brand juga harus mempertahankan dan bahkan memperkuat hubungan tersebut dengan cara mengomunikasikan brand value-nya secara konsisten sehingga dapat menarik perhatian audiens melalui pendekatan emosional.” lanjutnya.

Tak melulu endorse, brand juga bisa melakukan inisiatif seru lainnya bersama influencer

Dalam menjalankan strategi pemasaran bersama influencer, brand dapat mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif, mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama sang influencer.

Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance Reina Devianti Triswan, menuturkan, di tengah padatnya konten media sosial, brand harus eksploratif dalam merancang strategi influencer marketing agar publik tidak jenuh.

Baca juga: JNE Luncurkan Aplikasi Digital Untuk Kurir

“Sebaiknya brand memahami terlebih dahulu beberapa aspek, mulai dari objektif, produk yang ingin dipasarkan, target pasar dari produk tersebut, hingga besaran biaya yang dianggarkan untuk kemudian dapat lebih eksploratif dan kreatif dalam membuat kampanye.” tambah Devianti.

Pemanfaatan influencer untuk bisnis kecil melalui story telling yang engaging

Dengan kesempatan dan fasilitas yang terbuka lebar, bisnis kecil dan menengah pun kini bisa mengembangkan bisnisnya dan bersaing dengan pasar melalui strategi influencer marketing ini. Tentunya, para UMKM dapat menyesuaikan dengan budget pemasaran yang dimiliki.

Menurut Desy Bachir, para influencer mikro atau nano yang memiliki followers mulai dari 1.000 juga memiliki dampak yang besar jika dibalut dengan story telling yang engaging.

Tak hanya itu, influencer mikro atau nano juga memiliki engagement yang lebih tinggi dan lebih dipercaya oleh para followers-nya karena kebanyakan followers mereka adalah teman atau circle mereka sendiri. Apa pun strategi yang dilakukan, brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan consumer insight yang ada.

Strategi tersebut juga dilakukan oleh Kylafood bersama sederet influencer kuliner.

Baca juga: Riset dan Kenal Karakter Pelanggan, Jadi Kunci UMKM Sukses

“Saat ini, ada banyak platform bebas biaya yang dapat dimanfaatkan oleh brand untuk mengetahui tingkat kedekatan serta interaksi para influencer dengan audiensnya, sehingga budget pemasaran dapat tepat sasaran. Sebagai pebisnis, kita pun harus jeli dalam melihat tren agar bisa mengemasnya menjadi sebuah konten yang unik,” kata Owner of Kylafood Galih Ruslan.

Selain itu, melihat banyaknya food vlogger yang ada sekarang, UMKM juga direkomendasikan untuk meminta ulasan yang jujur dari mereka.

Exit mobile version