Masih ingatkah kamu akan kasus kebocoran data yang dialami oleh pengguna Tokopedia bulan Mei 2020 lalu? Kebocoran data yang terjadi pada saat itu membuat heboh jagat internet. Pasalnya, dari angka yang semula hanya 15 juta akun yang dibobol, berubah menjadi 91 juta akun.
Pembobolan data ini bukan hal yang sembarangan. Para hacker ini berusaha untuk mengambil keuntungan dari data pribadi yang ada di e-commerce tersebut. Data pribadi ini bisa dijual, baik ke institusi tertentu yang berkepentingan, hingga dijual di dark web.
Data pribadi apa saja sih? Banyak, mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, nomor KTP, dan lain-lain. Sebagai contoh, nomor telepon atau ponsel kita diambil dan diketahui, maka bisa saja dimanfaatkan untuk hal yang tidak-tidak.
Muncul telemarketing yang menghubungi, lalu ada juga SMS spam yang menawarkan pinjaman, judi online, dan masih banyak lagi. Tentu hal ini akan sangat menjengkelkan bukan? Itu tidak seberapa. Bagaimana jika nomor kita dialihkan untuk mengambil One Time Password (OTP) seperti yang dialami artis Maia, di mana akun ojek online-nya diambil alih penipu dan dipakai untuk berbelanja sampai kartu kreditnya akan dipakai.
Banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari kebocoran data ini. Data pribadi kita di e-commerce bisa diibaratkan seperti sebuah saldo. Apalagi buat kamu yang aktif berbelanja online dan bahkan menghubungkan akunnya dengan kartu kredit.
Baca Juga: Ini 4 Tantangan 5G Agar Bisa Digelar di Indonesia
Tips Mengantisipasi Terjadinya Pembobolan Data
Kebanyakan dari pemilik e-commerce ini lamban dalam mengantisipasi kejadian yang tidak mengenakan. Walaupun kita mengetahui ada yang tidak beres, penanganannya seringkali terlambat. Nah, untuk mengantisipasi terjadinya kebobolan data, berikut ini simak tipsnya.
1. Jangan pakai password yang sama
Usahakan untuk tidak menggunakan password yang sama di akun layanan manapun. Usahakan pakai password yang berbeda, baik itu untuk email, e-commerce maupun layanan internet lainnya. Kami tahu mungkin alasan kamu pakai password yang sama agar mudah diingat, bukan?
Tapi ini sangat berbahaya. Mana kala satu password jebol, maka nantinya hacker akan mencoba untuk menggunakan password yang sama untuk semua layanan internet yang kita pakai.
2. Ganti password secara berkala.
Tidak ada bosan-bosannya penyedia layanan selalu mengingatkan penggunanya untuk mengganti password secara berkala. Mungkin kamu akan berpikiran bahwa hal tersebut merepotkan. Namun, alasan untuk mengganti password secara berkala demi keamanan.
3. Gunakan pola password berupa kalimat
Kamu termasuk orang yang mudah lupa? Kalau begitu gunakan pola password berupa kalimat atau kata cukup panjang yang hanya kita yang mengerti. Akan tetapi, pastikan kalimat tersebut tidak menjadi bagian dari informasi kita di media sosial.
Lebih banyak abjad lebih panjang kombinasi. Atau kalau tidak mau repot, gunakan aplikasi password manager, yang dikunci dengan password yang bagus untuk tidak kehilangan data password kita.
Baca Juga: Siasati Pandemi, Dana Buka Layanan Asuransi
4. Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Mengaktifkan 2FA juga menjadi langkah yang amat penting. Salah satu contoh 2FA adalah PIN hingga OTP. Hampir semua layanan seperti e-commerce menyediakan layanan keamanan ini. Jadi kalau password kita jebol, masih ada OTP yang menghadang. Nah, selanjutnya jangan pernah memberitahu kepada orang lain OTP kita, sekalipun dari orang yang mengaku dari pihak penyedia layanan.
5. Jangan tinggalkan nomor kartu kredit
Banyak kejadian kartu kreditnya dibobo oleh orang lain. Tidak sedikit memang dari pengguna layanan e-commrce yang menaruh nomor kartu kreditnya di sana, dengan alasan agar nyaman ketika berbelanja. Lebih baik repot sedikit ketika berbelanja, ketimbang kartu kreditmu dibobo orang.
Nah itu dia tadi beberapa tips mengantisipasi terjadinya pembobolan akun. Selain yang sudah disebutkan di atas adapula berhati-hati dengan phising. Selalu periksa dengan seksama website yang meminta memasukkan akun atau mendaftar, dan meminta banyak informasi. Jangan pula membuka link tautan pemberitahuan via SMS yang mengabarkan kita memenangkan undian.
Baca Juga: Tips Memilih Monitor Terbaik untuk Bekerja dari Rumah