Jejak Spiritual H. Soeprapto (Bagian 10)

"Hj Nuraini : Saya Bangga Warisan Pak Soeprapto Diteruskan Hingga Kini"

Hj. Nuraini Soeprapto (hijab merah) saat menghadiri HUT JNE Ke-31 Tahun

Setiap moment perayaan HUT JNE, biasanya H. Soeprapto bersama sang isteri tercinta, Hj. Nuraini Soeprapto selalu hadir, baik saat perayaan diadakan di Jakarta maupun luar kota seperti ketika perayaan digelar di Lembang, Jawa Barat dan Yogyakarta silam.

Sepeninggal H. Soeprapto, Hj. Nuraini juga tetap menghadiri beberapa acara di JNE, seperti pada perayaan HUT JNE Ke-31 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021) kemarin. Ia ikut naik ke panggung dan turut menyaksikan pemotongan tumpeng ulang tahun yang dilakukan oleh putra keduanya, yakni Presiden Direktur JNE, M. Feriadi.

Hj. Nuraini adalah wanita tangguh, yang sama-sama perantauan dengan suaminya dari Bangka Belitung. Tepatnya ia berasal dari Kurau, sebuah kawasan pesisir yang banyak terdapat perkampungan nelayan. JNEWS pernah menyambangi perkampungan nelayan ini saat JNE mengadakan kegiatan CSR bekerja sama dengan Sampoerna Foundation.

Di tempat itu para ibu-ibu nelayan diajarkan berbagai keterampilan seperti menjahit, membuat kerajinan dari kerang dan menyulam bahan-bahan dari botol plastik bekas menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Di Kurau juga Hj. Nuraini membangun masjid, bahkan saat ini sudah membebaskan tanah untuk perluasan masjid.

Hj. Nuraini selalu mendampingi dan memberi support penuh kepada almarhum suaminya saat merintis usaha TIKI hingga maju berkembang dan kemudian mendirikan JNE. Ia juga mendukung penuh kedermawanan sang suami dengan membuat yayasan Yatuna.

Begitu juga kebijakan-kebijakan terhadap perusahaan seperti membagikan beras setiap bulan dan memberangkatkan umrah bagi karyawan baik di TIKI maupun di JNE. Ia percaya dan yakin, bahwa dengan berbuat baik kepada karyawan maka perusahaan akan maju berkembang.

Seperti halnya sang suami, Hj. Nuraini juga memiliki kepedulian tinggi kepada anak-anak yatim, para tuna netra dan fakir miskin. Walau sudah tidak ada lagi suaminya, setiap malam takbiran dan juga esok harinya saat Idul Fitri tiba, Hj Nuraini bersama anak-anak dan cucu-cucunya selalu ada di Yatuna berbagi santunan kepada ribuan orang.

Alhamdulillah saya bangga dan senang sekali bisa ikut dalam kegiatan-kegiatan yang telah lama dijalankan oleh almarhum Pak Soeprapto di JNE, seperti buka puasa bersama ribuan karyawan, ikut hadir dalam perayaan HUT JNE, dan juga kegiatan santunan di Yatuna”, tutur Hj. Nuraini saat sekali waktu dijumpai JNEWS.

“Dan yang tak kalah bersyukurnya anak-anak semua bisa terus melaksanakan dan mengikuti semua jejak yang telah dirintis oleh almarhum ayah mereka”, tambahnya sambil mengenang sang pendiri JNE yang selalu mengingatkan pentingnya berbagi, memberi dan menyantuni.

Hal tersebut diamini oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi. Menurutnya, semua ajaran kebaikan yang dulu diamanahkan oleh ayahnya akan sebisa mungkin tetap diteruskan baik oleh keluarga maupun oleh perusahaan JNE.

“Kebijakan seperti pemberian beras dan Umrah bagi karyawan akan tetap kita jalankan. Begitu juga kegiatan kemanusiaan CSR perusahaan juga akan tetap kita laksanakan, karena nilai-nilai 3M yakni Memberi, Menyantuni dan Menyayangi sudah menjadi filsofi perusahaan sejak 31 tahun silam JNE ini didirikan,” ungkap M. Feriadi.

Nun di Pangkal Pinang, lantunan ayat-ayat Al Quran dan doa-doa itu terus dibacakan para jamaah masjid. Apalagi di malam jelang HUT JNE Ke-31 yang jatuh pada 26 November 2021.

Di Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno yang kini menjadi salah satu ikon yang membanggakan warga Pangkal Pinang tersebut, jejak H. Soeprapto akan selalu dikenang, sebagai putera daerah yang sukses sebagai pengusaha besar Indonesia dengan puluhan ribu karyawan dan dikenal sangat dermawan. *

Baca juga : Jejak Spiritual H. Soeprapto Soeparno (Bagian 9)

Exit mobile version