Untuk memeriahkan momen belanja saat bulan Ramadan, The Trade Desk (NASDAQ: TTD), pemimpin teknologi periklanan dunia, dan YouGov melakukan sebuah survei dan menemukan bahwa dua dari tiga (68 persen) orang Indonesia berencana untuk berbelanja online saat bulan Ramadan nanti, dimana jumlah ini meningkat 19 persen dari tahun ke tahun.
Menurut hasil survei, momen belanja bulan Ramadan akan dimulai pada akhir Februari, dan akan semakin meningkat di sepanjang bulan Maret, sebelum sampai di puncaknya pada pertengahan bulan April.
Baca juga: 3 Jenis Minuman Herbal yang Paling Banyak Dicari Saat Pandemi Covid-19
Meskipun konsumen Indonesia sudah berencana untuk berbelanja secara intens dua sampai tiga minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, mereka juga berencana untuk berbelanja jauh sebelum bulan Ramadan. Faktanya, survei ini menemukan bahwa mayoritas (91 persen) konsumen adalah konsumen yang “terencana” saat mereka membelanjakan THR-nya.
“Di tengah-tengah segala ketidakpastian, survei ini memberikan angin segar kepada para pengiklan sebab jumlah konsumen yang akan berbelanja di Ramadan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Pengiklan yang memanfaatkan kesempatan ini dalam menyusun strategi mereka akan menikmati keberhasilan aktivasi brand dan mampu menjadi pilihan utama bagi konsumen selama Ramadan dan bahkan setelahnya.” kata Country Manager, The Trade Desk Indonesia Florencia Eka.
Ketika ditanya tentang bagaimana orang Indonesia akan menghabiskan waktu mereka saat bulan Ramadan di ranah digital, mereka menyebut beberapa kanal di open internet (internet terbuka) – mulai dari menonton TV dan film secara online hingga streaming musik, sampai menonton video pendek dan membaca konten online.
Temuan ini menunjukkan bahwa orang Indonesia akan menghabiskan lebih dari setengah dari waktu digital mereka di open internet, artinya kanal-kanal yang kian berkembang ini membuka peluang yang berharga bagi pengiklan modern.
Survei ini juga menekankan bahwa bulan Ramadan adalah momen yang ideal bagi pengiklan untuk memenangkan hati calon konsumen baru untuk brand mereka. Nyatanya, 56 persen orang Indonesia tertarik untuk mencoba atau mempelajari tentang brand baru saat berbelanja kebutuhan Ramadan.
Temuan lainnya, satu dari tiga konsumen mengenal tentang brand baru dari iklan yang ditonton melalui platform OTT, dan satu dari lima konsumen mengenalnya dari layanan streaming musik.
Informasi ini memperkuat peluang yang dihadirkan oleh open internet dalam membantu brand untuk memperluas jangkauan audiens mereka dan juga dalam memengaruhi konsumen disetiap perjalanan belanja mereka.
Baca juga: 3 Cara agar Aktivitas Tetap Awesome di Tengah PPKM Level 3
Meskipun orang Indonesia berencana untuk meningkatkan belanja online mereka pada Ramadan ini, mereka masih sangat ingin untuk keluar rumah untuk berbelanja dan makan di restoran favoritnya.
Tujuh dari 10 orang berencana untuk berbelanja secara offline, terutama untuk lima kategori barang yaitu keperluan bahan makanan, perabot rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan kebutuhan anak. Selain itu, 60 persen orang Indonesia juga berencana untuk makan di luar rumah sebagai bagian dari perayaan Ramadan.
Florencia menambahkan, “Dengan pergerakan konsumen yang berpindah antara online dan offline, pengiklan sangat disarankan untuk mengkaji kembali pendekatan branding mereka dan memanfaatkan kekuatan strategi omni-channel (multi kanal) untuk mendekatkan diri dengan konsumen di setiap perjalanannya.”