JNEWS – Di zaman sekarang, teknologi kecerdasan buatan sudah jadi bagian dari hidup tanpa kita sadari. Mulai dari ponsel, media sosial, sampai belanja online, semuanya memanfaatkan sistem pintar yang bekerja di balik layar. Tapi, belum banyak orang sadar kalau ada banyak jenis AI dengan fungsi dan kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang hanya bisa melakukan satu tugas sederhana, ada juga yang sedang dikembangkan agar bisa berpikir seperti manusia.
Karena itu, penting untuk memahami perbedaan setiap jenisnya supaya kita tahu sejauh mana teknologi ini sudah berkembang dan bagaimana pengaruhnya di sekitar kita.
Jenis AI yang Bisa Ditemukan Sehari-hari
Kecerdasan buatan bukan lagi sesuatu yang hanya muncul di film atau cerita masa depan. Sekarang, hampir semua hal yang kita lakukan bersentuhan dengan AI dalam berbagai bentuknya. Mulai dari rekomendasi lagu di aplikasi streaming musik, navigasi Google Maps, sampai fitur kamera di smartphone. Tanpa kita sadari, semua itu menggunakan AI.
Melalui pembahasan ini, kita bisa mengenal lebih dekat bagaimana cara kerja masing-masing jenis AI, serta menyadari bahwa teknologi yang dulu terasa jauh kini sebenarnya sudah ada di genggaman kita setiap hari.
1. Machine Learning
Machine Learning adalah salah satu jenis AI yang paling sering digunakan di berbagai bidang. Cara kerjanya cukup menarik. AI ini belajar dari data yang dikumpulkan, lalu menemukan pola di dalamnya. Setelah itu, pola tersebut dipakai untuk membuat prediksi atau keputusan tanpa perlu diperintah terus-menerus.
Misalnya, Netflix bisa menebak film apa yang kita sukai karena sistemnya mempelajari kebiasaan menonton kita. Atau Google Maps yang bisa memperkirakan waktu tempuh karena menganalisis ribuan perjalanan pengguna lain.
Di dunia kerja, machine learning juga membantu bank mendeteksi transaksi mencurigakan, atau toko online menyesuaikan rekomendasi produk sesuai minat pelanggan. Semakin banyak data yang dipelajari, hasilnya semakin akurat. Jadi, bisa dibilang AI ini seperti manusia yang belajar dari pengalaman, hanya saja lebih cepat dan tidak lelah.
Baca juga: Berkenalan dengan ChatGPT, AI yang Jadi Favorit Netizen
2. Natural Language Processing (NLP)
Natural Language Processing atau NLP membuat mesin bisa memahami dan memproses bahasa manusia. Kalau ada yang pernah berbicara dengan Siri, Google Assistant, atau ChatGPT, itu artinya sudah menggunakan teknologi ini.
NLP memungkinkan AI memahami arti kalimat, nada bicara, dan bahkan konteks dari percakapan. Jadi ketika kita bilang, “Besok cuaca gimana?”, asisten virtual bisa langsung mencari informasi dan menjawab dengan tepat.
Teknologi ini juga digunakan di fitur speech-to-text, seperti saat kita ngomong dan suara kita otomatis berubah jadi teks di ponsel. Google Translate juga memanfaatkan NLP untuk menerjemahkan bahasa dengan lebih alami dan cepat.
Intinya, jenis AI ini berusaha memahami bahasa manusia seakurat mungkin, meski struktur kalimat kita sering tidak sempurna. Berkat NLP, komunikasi antara manusia dan mesin terasa semakin mudah dan alami.
3. Computer Vision
Computer Vision adalah jenis AI yang membuat mesin bisa “melihat” dan mengenali dunia visual di sekitarnya. AI ini akan bekerja dengan cara menganalisis gambar atau video, lalu mencari pola yang bisa dipahami.
Contohnya, kamera ponsel yang bisa mengenali wajah dan mengatur pencahayaan otomatis. Di media sosial seperti Instagram, teknologi ini digunakan untuk mengenali wajah agar filter bisa menempel pas di wajah pengguna.
Jenis AI ini juga dipakai di sistem keamanan, seperti pintu kantor yang terbuka hanya saat mengenali wajah karyawan yang terdaftar. Bahkan di dunia medis, computer vision membantu dokter membaca hasil rontgen atau mendeteksi tumor lebih cepat. Di mobil pintar, teknologi ini memungkinkan kendaraan mengenali rambu lalu lintas atau mendeteksi pejalan kaki.
Singkatnya, AI ini memberi “mata” pada mesin, sehingga ia bisa memahami dunia visual seperti manusia.
4. Speech Recognition
Speech Recognition adalah jenis AI yang memungkinkan mesin mengenali dan memahami ucapan manusia. Teknologi ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, terutama di ponsel pintar.
Contohnya, saat kita bilang, “Hey, Siri!”, sistem langsung aktif dan menunggu perintah. AI ini bekerja dengan mendengarkan suara, mengenali pola bunyi, lalu menerjemahkannya menjadi teks atau perintah.
Di WhatsApp, fitur voice note to text juga menggunakan teknologi ini agar pesan suara bisa dikonversi jadi tulisan. Di dunia kerja, banyak perusahaan menggunakan speech recognition untuk membuat notulen rapat otomatis. Teknologi ini juga membantu penyandang disabilitas yang kesulitan mengetik agar tetap bisa berinteraksi dengan perangkat digital.
Seiring waktu, jenis AI ini makin pintar memahami berbagai aksen, intonasi, dan gaya bicara manusia.
5. Recommendation System
Recommendation System adalah jenis AI yang bertugas mempelajari kebiasaan pengguna untuk memberikan saran yang relevan. Kita sudah menjumpainya di platform seperti YouTube, Spotify, atau Netflix. Misalnya, setelah menonton satu film, sistem akan merekomendasikan film lain yang mirip.
Di toko online, AI ini mempelajari produk apa yang kita lihat dan beli, lalu menampilkan barang-barang serupa. Di media sosial, sistem yang sama digunakan untuk menampilkan konten yang sesuai minat, supaya kita makin betah berlama-lama di aplikasi.
Jenis AI ini bekerja dengan menganalisis data perilaku jutaan pengguna dan mencari pola kesamaan di antaranya. Hasilnya, pengalaman kita jadi lebih personal dan sesuai dengan selera. Tapi sisi lainnya, kadang kita jadi terjebak di lingkaran algoritma. Hal ini membuat kita hanya melihat hal-hal yang mirip dengan apa yang sudah kita sukai.
6. Expert System
Expert System adalah jenis AI yang dirancang meniru cara berpikir seorang ahli di bidang tertentu. Tujuannya adalah untuk membantu manusia mengambil keputusan berdasarkan data dan aturan yang sudah ditentukan.
Misalnya, di dunia medis, sistem ini bisa menganalisis gejala pasien dan memberikan kemungkinan diagnosis, layaknya seorang dokter. Dalam keuangan, AI ini bisa membantu menilai risiko investasi atau mendeteksi penipuan.
Expert system bekerja dengan basis pengetahuan (knowledge base) dan logika yang sudah dirancang oleh para pakar. Berbeda dari machine learning, AI ini tidak belajar sendiri, melainkan mengikuti aturan yang telah ditentukan.
Di kehidupan sehari-hari, bentuk sederhananya bisa ditemukan di chatbot layanan pelanggan yang bisa menjawab pertanyaan umum dengan cepat. Walau terkesan sederhana, sistem ini sangat membantu mempercepat pekerjaan manusia di banyak sektor.
7. Autonomous System (AI Otonom)
Autonomous System adalah jenis AI yang bisa bekerja sendiri tanpa bantuan manusia secara langsung. Teknologi ini menggabungkan sensor, kamera, dan algoritma AI agar mesin bisa mengenali lingkungan sekitarnya dan mengambil keputusan sendiri.
Contoh yang paling dikenal adalah mobil tanpa pengemudi (self-driving car), yang bisa membaca jalan, mengenali rambu, dan menghindari halangan. Di rumah, kita bisa menemukannya pada robot penyedot debu yang bisa berkeliling ruangan tanpa diarahkan. Drone pengantar barang juga termasuk contoh lain, karena bisa menentukan jalur terbangnya sendiri berdasarkan peta digital.
AI ini dibuat supaya bisa belajar dari pengalaman dan memperbaiki keputusannya di masa depan. Walau terdengar canggih, teknologi ini masih terus dikembangkan agar benar-benar aman dan efisien. Tapi tak bisa dipungkiri, kehadirannya sudah mulai mengubah cara manusia bekerja dan beraktivitas sehari-hari.
Baca juga: Manfaat AI untuk Pekerjaan yang Bisa Membuat Hidup Lebih Mudah
Dari berbagai jenis AI yang ada, bisa kita lihat kalau teknologi ini sudah jadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal kecil seperti rekomendasi lagu, sampai sistem canggih yang bisa bekerja sendiri tanpa manusia.
Meski terlihat rumit, sebenarnya AI dibuat untuk satu tujuan sederhana, yaitu untuk membantu manusia hidup lebih efisien. Karena itu, mengenal cara kerjanya bukan hanya menarik, tapi juga penting agar kita bisa memanfaatkannya dengan lebih bijak di masa depan.
