Panduan Jenis Iklan Digital yang Penting Diketahui oleh Pebisnis Pemula

JNEWS – Di era sekarang ini, menjalankan bisnis membutuhkan berbagai jenis iklan digital untuk menunjang brand awareness dan juga penjualan. Harus diakui, iklan digital memiliki kelebihan bisa menjangkau calon pembeli yang lebih luas dan biaya relatif terjangkau.

Salah satu faktor utama terjadinya transformasi jenis iklan ini adalah perkembangan teknologi yang memengaruhi behaviour penggunanya. Ada banyak platform di dunia digital yang bisa digunakan untuk menjalankan iklan mulai dari mesin pencari hingga media sosial.

Apalagi ditambah pertumbuhan pengguna platform media sosial yang meningkat tajam dari tahun ke tahun, membuat iklan digital menjadi corong marketing populer andalan para pebisnis pemula. Popularitas iklan digital telah berhasil menggeser iklan di media massa dan TV.

Selain menjangkau audiens yang luas, harga iklan relatif terjangkau, fitur seperti data analitik membuat jenis iklan ini disukai pebisnis. Karena dengan data tersebut, mereka bisa membuat pengembangan maupun perbaikan produk serta berbagai penyesuaian yang perlu dilakukan.

5 Jenis Iklan Digital untuk Mendongkrak Penjualan dan Brand Awareness

Jenis iklan digital ada banyak. Dengan demikian pebisnis pemula bisa memilih beberapa di antara untuk memulai menjalankan digital advertising. Berikut ini sejumlah iklan digital yang populer digunakan oleh para pebisnis.

Strategi Menggunakan Jenis Iklan Media Sosial untuk Meningkatkan Engagement

1. Search Engine Marketing (SEM)

Social engine marketing (SEM) merupakan ‘payung’ dari segala kegiatan promosi di dunia digital lebih khususnya di mesin pencari. Pemasaran ini sangat efektif dalam mempromosikan usaha maupun produk karena sebagian besar netizen seluruh dunia menggunakan Google sebagai mesin pencari. Hingga saat ini pengguna Google telah mencapai angka milyaran.

Tujuan utama dari search engine marketing (SEM) adalah untuk meningkatkan brand awareness dan menjaring calon konsumen potensial. SEM dianggap sebagai tools yang menguntungkan karena pebisnis bisa mengatur waktu iklan, bujet dan karakteristik target audiens.

Dalam SEM dikenal pay per click (PPC) yang merupakan iklan berbayar untuk mempromosikan brand agar bisa tampil urutan teratas di berbagai mesin pencarian seperti Google, Yahoo! Dan Bing. Iklan digital ini mudah dikenali di Google karena ada tanda “Ad” di sampingnya.

Baca juga: Desain Grafis Gambaran Iklan yang Menarik untuk UMKM: Panduan Disertai Contoh

Di PPC ada tiga jenis iklan yang bisa dipilih oleh pebisnis pemula yaitu:

Iklan Pencarian

Iklan ini akan muncul saat pengguna mengetik kata kunci di mesin pencari. Banyak yang memasang iklan ini karena bisa menjangkau pengguna lebih luas bahkan beberapa di antaranya calon pembeli potensial yang memang sedang mencari produk atau jasa tersebut.

Untuk menjalankan iklan ini bisa menggunakan Google Ads. Dikutip dari laman resmi Google Ads, layanan ini menyediakan pilihan sasaran yang ingin dicapai oleh pebisnis yaitu menghasilkan prospek, penjualan online, penjualan offline, brand awareness dan aplikasi.

Cara menggunakan pun tidak sulit. Pebisnis wajib daftar dan login terlebih dulu di Google Ads, tentukan tujuan iklan, pilih kampanye, menentukan lokasi serta target audiens, menentukan bujet, pilih kata kunci dan jalankan iklan.

Iklan Bergambar (Display Ads)

Biasanya iklan ini akan muncul di website yang dibuka. Fokus utama dari iklan ini untuk meningkatkan brand awareness. Penempatan gambar di website pun ada yang di banner, footer, bagian sidebar dan pop up.

Google Shopping Ads

Google Shopping Ads akan menampilkan produk atau jasa lengkap dengan gambar, lalu muncul di mesin pencari Google. Umumnya produk atau jasa yang muncul di Google Shopping Ads akan dilengkapi dengan informasi penting seperti harga.

Cara menggunakan iklan ini dengan mengunggah produk atau jasa ke Google Merchant Center, lalu ikuti tahapan berikutnya sesuai arahan.

2. Social Media Marketing (SMM)

Ada banyak platform media sosial yang muncul saat ini. Kehadiran platform-platform tersebut ternyata membantu marketing dari berbagai bisnis. Pebisnis pun bisa dengan cermat menargetkan iklan berdasarkan minat, demografi, lokasi sehingga mampu mencapai target audiens yang relevan dengan produk atau jasa.

Contoh social media marketing yang populer di Indonesia yaitu:

Instagram Ads

Media sosial yang paling banyak pengguna di Indonesia adalah Instagram sebesar 85,3%. Jumlah besar ini tentunya sangat legit dalam memasarkan produk atau jasa.

Instagram memiliki fitur ads yang bisa digunakan menyesuaikan kebutuhan pebisnis. Harganya relatif murah yakni Rp39.193 – Rp54.870 per 1000 tayangan. Semakin tinggi jumlah tayangan dan lama harinya, semakin besar pula harganya.

Facebook Ads

Masih dari grup Meta, Facebook juga memiliki jumlah pengguna yang banyak. Facebook menjadi salah satu platform media sosial yang efektif untuk berpromosi. Di fitur Facebook Ads, pengguna bisa bebas memilih tujuan, target dan biaya seperti Instagram.

Cara penggunaan baik Instagram Ads dan Facebook Ads pun relatif mudah. Instagram Ads bisa digunakan apabila akunnya sudah disetting ke bisnis. Lalu, pilih salah satu postingan yang akan di boost dan ikuti langkah-langkahnya.

Penggunaan Facebook Ads bisa digunakan melalui Meta Business Suite. Sebenarnya, Instagram juga bisa melalui website bawaan Meta ini jadi semua kembali lagi ke pengguna mau memilih yang mana.

3. Audio Advertising

Jenis iklan digital advertising ini melibatkan penggunaan audio streaming untuk target pendengar yang spesifik. Umumnya strategi ini dilakukan dengan merekam iklan yang nantinya akan diputar di tengah penayangan podcast.

Apabila sering mendengar Spotify, barangkali akan mendengar beberapa kali audio advertising yang terselip di antara lagu dan podcast yang sedang didengarkan. Kelebihan iklan ini, pendengar akan mendengarkan iklan secara utuh.

Salah satu cara apabila ingin menggunakan audio marketing ini adalah bekerja sama dengan podcaster. Pebisnis bisa memilih podcast yang isi kontennya related dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk isi kontennya, bisa dari pihak pebisnis atau diserahkan sepenuhnya ke podcaster.

4. Video Advertising

Video advertising tengah populer sebagai jenis yang efisien untuk produk atau jasa. Jenis iklan ini memungknkan setiap orang yang melihatnya akan menyerap konten secara utuh. Media sosial yang bisa digunakan untuk iklan ini antara lain YouTube, Instagram dan TikTok.

Apabila di YouTube, video advertising biasanya muncul di awal, tengah ataupun separuh akhir sebuah video yang tengah ditayangkan. Untuk bisa menggunakan layanan ini, pebisnis harus terhubung dengan YouTube ads.

Selain dalam bentuk ads di platform tersebut, pebisnis bisa menggandeng influencer untuk membuat video pendek misalnya review produk atau jasa. Lalu, video diunggah ke berbagai media sosial.

5. Email Marketing

Email marketing adalah jenis iklan yang murah bahkan tidak ada biaya. Untuk biaya pun dikeluarkan apabila ingin membeli tools dari layanan e-mail marketing. Umumnya iklan ini dalam bentuk newsletter bulanan.

Cara melakukannya adalah iklan ditulis dalam sebuah template lalu didistribusikan ke berbagai e-mail. Isi dari email tersebut biasanya pesan promosi, artikel informatif terkait tip atau apapun tentang produk. Saat membuat email marketing, ada elemen penting yang tidak boleh dilewatkan yakni subjek, pesan dan call to action (CTA).

Baca juga: Memanfaatkan Facebook untuk Pemasaran dan Promosi Produk

Pebisnis pemula harus bisa beradaptasi dengan iklim marketing yang telah merambah ke ranah digital. Berbagai jenis iklan di atas bisa dipilih menyesuaikan kebutuhan untuk menunjang promosi produk atau jasa hingga brand awareness.

Exit mobile version