Tanda-tanda akan dimulainya pembangunan insfrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, disambut baik oleh Kantor Cabang Utama JNE Balikpapan. Sebab, dengan dimulainya pembangunan tersebut akan berdampak pada laju perputaran dan pertumbuhan perekonomian, termasuk sektor jasa pengiriman logistik.
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagai lokasi IKN Nusantara, merupakan dua kabupaten yang berada di area operasional JNE Balikpapan. Dua kabupaten ini dikenal kaya dengan hasil tambang, sehingga jasa pengiriman dan logistik dari waktu ke waktu terus tumbuh, seperti halnya pengiriman sparepart kendaraan dan alat-alat berat untuk menopang proyek-proyek pertambangan.
Menurut Kepala Cabang JNE Balikpapan, Adityo Putranto, dengan diumumkannya Ibu Kota Negara baru oleh pemerintah, peluang jasa pengiriman dan logistik akan menjadi lebih besar, termasuk sekarang ini yang pembangunan fisiknya akan dimulai, maka pengiriman barang-barang berupa peralatan pendukung pembangunan akan semakin meningkat.
“Dengan adanya pembangunan IKN Nusantara, jelas peluangnya sangat besar bagi para pelaku usaha untuk mengambil bagian dalam berbagai sektor, baik menjadi rekanan penyedia barang dan jasa maupun menjadi investor,” ujar Adityo, saat berbincang dengan JNEWS, Jumat (18/2/2022).
Lebih jauh Adityo mengungkapkan, para pengusaha akan mempersiapkan diri di sektor yang akan dimasukinya, apakah itu untuk jangka pendek, menengah dan panjang sesuai dengan target pembangunan IKN, yang dicanangkan antara tahun 2020-2045.
Terkait JNE Balikpapan sendiri, di mana IKN Nusantara menjadi bagian dari wilayah area operasionalnya, tentu saja ini merupakan peluang besar dalam hal pengiriman logistik yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke IKN Nusantara, kemudian diikuti oleh sebagian penduduk yang akan datang ke sini, maka otomatis daerah ini perekonomiannya akan semakin meningkat, begitu juga kebutuhan di bidang logistik akan semakin naik. Untuk itu, JNE Balikpapan akan mempersiapkan segalanya. Kami akan membangun gudang yang luasnya mencapai 3.000 meter persegi,” ucapnya.
Disinggung mengenai target di 2022 dan program yang akan dilakukan untuk mencapainya, Adityo mengungkapkan, bahwa JNE Balikpapan telah menyusun berbagai program dan strategi bisnis hingga akhir 2022 agar target yang sudah dicanangkan tercapai.
“Selain menggarap sektor ritel dan korporasi seperti pertambangan, kita juga juga terus memberi support bagi pertumbuhan UMKM lokal. Kita aktif di berbagai social media lokal, hal itu sebagai salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness JNE di masyarakat,” jelasnya.
“JNE Balikpapan terus fokus untuk ikut mendorong tumbuhnya UMKM lokal, dengan cara memberi layanan terbaik dan atensi lebih besar, terlebih kepada pelaku bisnis startup lokal yang baru merintis usahanya. Untuk itu, kami mengundang dan selalu terbuka bekerjasama dengan para pelaku UMKM di sini,” tambahnya.
“Kami juga menggandeng instansi pemerintah seperti dinas terkait dengan memberikan pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) kartu JLC. Mereka bisa memanfaatkan program-program dari kartu tersebut. Selain itu dengan kartu JLC, kami dapat memonitor perkembangan transaksi mereka. Kami terus mengawal dan memberi dukungan kepada mereka agar produknya bisa terus berkembang dan usahanya maju,” terang Adityo.
Terkait IKN Nusantara, JNE Balikpapan berharap bisa berkontribusi terhadap pembangunan IKN Nusantara, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang nantinya setelah IKN Nusantara mulai dihuni.
“Dengan kerja keras seluruh tim untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer, ditunjang oleh gerai penjualan yang tersebar luas, armada yang memadai dan harga yang kompetitif, kami optimis JNE Balikpapan akan tetap menjadi pilihan masyarakat di sini, termasuk masyarakat IKN Nusantara nanti,” pungkas Adityo. *
Baca juga: Terus Berinovasi, JNE Depok Siap Keluar dari Zona Nyaman