Paket kiriman dari para pelaku UMKM yang terus tumbuh secara tidak langsung berkontribusi postif terhadap jumlah shipment baik inbound maupun outbound. Dalam sebulan setidaknya sudah jutaan paket yang berhasil ditangani oleh JNE Bekasi.
Menilik sejarahnya, JNE Bekasi sudah ada sejak Mei 1993 silam. Kala itu hanya dikelola oleh 8 karyawan dengan kantor ruangan kecil berukuran 3 x 6 meter. Seiring dengan berjalannya waktu JNE Bekasi kian berkembang pesat.
JNE pun semakin dikenal luas oleh masyarakat tempat pujangga Chairil Anwar menuliskan puisi legendaris ‘Antara Karawang Bekasi’ tersebut. “Saat ini sudah ada 696 karyawan dengan kendaraan operasional berjumlah 100 unit,” terang Amri yang mulai bergabung di JNE sejak 2013.
Baca Juga : Cara DKI Semangatkan UMKM di Tengah Pandemi Via Bazaar Online
Dalam menjalankan operasionalnya, JNE Cabang Bekasi meliputi seluruh Kota Bekasi dan 3 kecamatan di Kabupaten Bekasi, yaitu Kecamatan Tarumaya, Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan dengan didukung ratusan agen mitra maupun titik penjualan.
Berstatus sebagai kota penyangga ibukota Jakarta, JNE Cabang Bekasi mendapat limpahan berkahnya, terutama saat pandemi Covid-19. Hal ini karena banyak masyarakat yang tinggal di rumah dan aktivitasnya menjadi terbatas.
Situasi saat ini juga menjadi potensi besar untuk dapat meningkatkan penjualan seperti pengiriman makanan beku (frozen food). “Pasar makanan beku potensinya cukup besar. Oleh karena itu kami menyiapkan layanan peka waktu dan special handling terhadap bisnis frozen food,” ungkap alumni Teknik Fisika ITS Surabaya ini.
Baca Juga : Makna dan Filosofi dibalik Logo HUT JNE Ke-30