Sejak pendiri JNE (alm) H. Soeprapto Soeparno membangun Villa Yatuna di Anyer, Banten, warga sekitar yang kurang mampu dan anak yatim diberi bantuan rutin setiap 2 bulan sekali berupa beras dan uang tunai. Bantuan tersebut sampai sekarang masih terus rutin dilakukan.
Kegiatan berbagi bareng untuk anak yatim, para janda tidak mampu dan kaum dhuafa lainnya dilakukan langsung di halaman Villa Yatuna Anyer, Sabtu (6/8/2022). Sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) dari empat kampung yaitu Kampung Kosambi, Karangge, Cinangka dan Kampung Tenang yang mendapat bantuan.
Salah satu warga yang mendapat bantuan, Sardiah (47 tahun), mengaku bersyukur kembali mendapatkan bantuan dari JNE. “Sejak ada Covid-19 kemarin, saya sudah tidak jualan oleh-oleh ikan asin karena pengunjung di Pantai Anyer sepi. Saya sangat terbantu selama Covid-19 mendapat santunan dari JNE buat nyambung hidup. Sekarang sih sudah mulai mencoba berjualan lagi, karena sudah mulai ada pengunjung lagi di Pantai Anyer,” ujarnya.
“Terima kasih JNE yang telah membantu kami warga di sini. Semoga perusahaannya terus maju dan semoga almarhum Pak Haji Soeprapto dilapangkan di alam kuburnya. Dari dulu bantuan seperti ini sudah ada sejak Pak Haji Soeprapto masih ada,” tambah Sardiah.
Baca juga: JNE Denpasar Undang 32 Anak dari Panti Asuhan Melukis Mural
Hal senada juga diutarakan oleh Marhayati, janda tidak mampu berusia 58 tahun dari Kampung Karangge. Menurutnya dengan adanya kegiatan berbagi bareng anak yatim dan warga sekitar dari JNE, keluarganya selama ini cukup terbantu, sebab sebulan ke depan tidak harus memikirkan untuk membeli beras lagi.
“Kami masyarakat kurang mampu di sini merasa bersyukur dan senang dengan adanya Villa Yatuna, karena sejak adanya villa ini dari dulu rutin memberi bantuan beras dan uang. Terima kasih JNE, semoga semakin maju, semakin berkah dan terus memberikan bantuan ke kami,” ungkap Marhayati sambil tersenyum ceria.
Siang itu, Marhayati dan warga lainnya pulang membawa sekarung beras serta amplop berisi uang tunai sebagai tambahan bekal mereka menjalani kehidupan sehari-hari di tengah himpitan kesulitan ekonomi. (DS)