JNEWS – Saya sering ikut kompetisi menulis di berbagai platform maupun media sosial. Dan ketika event kompetisi menulis digelar JNE, saya ingin ikut berpartisipasi. Sebelum memulai menulis, seperti biasa saya menggali informasi dulu. Dan saya temui hal yang membuat saya “bersemangat” ketika membaca komentar-komentar netizen di Instagram @jne_id. Mereka berkomentar negatif, bahkan ada yang mencemooh. Sebuah perusahaan logistik dan ekspedisi yang terkenal peduli kepada masyarakat dan kali ini berbagi lewat lomba yang berhadiah ratusan juta Rupiah masih saja ada bersuara miring. Tidak bisakah para netizen yang “arif” ini berkomentar di thread yang lain atas ketidakpuasannya? Maka saya memutuskan menjadi pembela JNE lewat tulisan ini.
Apa saja sih yang sudah dilakukan PT. Jalur Nugraha Ekakurir atau yang disingkat JNE ini selama 33 tahun? Niat awal perusahaan nasional ini sudah kita ketahui bersama: Connecting Happiness, terasa menyenangkan hati. Moto ini menunjukkan bahwa JNE ingin berbagi kebahagiaan kepada masyarakat melalui beragam inovasi dan juga kepedulian sosial.
Seringkali kita temukan perusahaan-perusahaan berjatuhan karena ketiadaan cinta. Para pengelola bisnis pusing tujuh keliling bagaimana meningkatkan omzet, bagaimana menaikkan kepuasan pelanggan, bagaimana memperbaiki kinerja para karyawan, agar mencapai hasil yang maksimal dengan kerja yang efisien.
Komen-komen negatif dari pengguna jasa dan pelanggan berpotensi membuat patah hati. Kesannya memojokkan. Sungguh ajaib suara-suara sumbang demikian deras di era keterbukaan seperti sekarang. Begitu mudah orang melemparkan kritik pedas. Kalimat-kalimat yang menyihir khalayak untuk tak percaya lagi pada pelayanan yang diberikan. Diksi-diksi terdengar ngeri menyerang integritas diri: “Pengiriman lama, barang rusak dijalan, pelayanan tidak ramah, komplain tak ada penyelesaian, rugi waktu, rugi tenaga”, diantaranya. Sementara testimoni-testimoni baik seperti tak dianggap saja, terhapus oleh komentar-komentar negatif. Testimoni-testimoni baik itu bahkan lebih banyak bila dibandingkan testimoni buruk jika kita meneliti semua yang terkait JNE. Lebih banyak orang yang membela JNE karena kebaikan perusahaan ini. Andai saja masyarakat lebih banyak menuliskan kebaikan yang telah mereka rasakan atas kehadiran JNE itu. Setidaknya para karyawan JNE dan masyarakat yang merasakan keberkahan perusahaan ini ikut mempromosikan kebaikan itu lewat tulisan.
Apakah cibiran dan komentar negatif akan membuat patah hati? Atau justru menambahkan energi dan semangat, meningkatkan motivasi dan mendorong inovasi?
Sejarah JNE
Bila membaca sejarah JNE, Bapak H. Soeprapto Soeparno adalah orang yang penuh cinta. Beliau yang memiliki visi menyambung silaturahmi dan mengantarkan kebahagiaan mendirikan perusahaan ini dalam acara sederhana di sebuah tempat yatim piatu dan tunanetra di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Dengan modal seadanya dan 8 orang karyawan pada tanggal 26 November 1990 berdirilah JNE. Banyak yang berkata inilah keberkahan perusahaan ini. Menyayangi anak yatim dan orang-orang malang di hari pertama. Terhadap yang bukan karyawan saja demikian memanusiakan, apalagi terhadap karyawan. Saya memiliki keyakinan bahwa apabila menempatkan manusia pada pusat pekerjaan dengan menciptakan tempat kerja yang mengutamakan kemanusiaan, maka suatu kelompok karyawan akan termotivasi, orang-orang berbakat dan penuh inspirasi dan kreativitas akan bersatu untuk berkolaborasi dan mencipta, melayani dengan sepenuh hati, dan menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Sejak hari itulah dikatakan perusahaan mengalami pertumbuhan yang kuat dan tren yang selalu positif. Inilah energi awal perusahaan ekspedisi ini. Selanjutnya, Gasss …
Komentar Negatif
Komentar negatif tak seharusnya menjadi sumber patah hati bila telah banyak penghargaan yang telah dicapai perusahaan ini, di antaranya (tidak saya sebutkan semua):
Indonesia WOW Brand 2021
Penghargaan Muzakki Istimewa Award 2022
Perusahaan Jasa Ekspedisi yang paling peduli menangani Covid-19
Best Logistic Partner Most Collaborative dan Most Consistent
Courier Of The Year Indonesia Logistics Awards 2023
Indonesia Brand Champion 2024
Indonesia 20 Best Companies Kategori Courier Service 2024
Penghargaan Kolaborasi Palestina 2024
Penghargaan UMKM Summit 2024
Dan sederet penghargaan lainnya, semuanya sebanyak 43 penghargaan hingga tahun 2024.Perusahaan mana yang tak punya masalah? Semua perusahaan pasti punya masalah. Tak terkecuali semua perusahaan jasa kurir dan logistik di Indonesia. Demikian juga JNE, namun deretan penghargaan itu akan mengubah komentar negatif menjadi perbaikan dan senyuman. Antipati jadi jatuh hati. Gasss terus JNE!
Produk Inovatif
Salah satu di antara produk-produk inovatif nan kreatif JNE adalah JESIKA (Jemput ASI Seketika). Ini salah satu contoh bagaimana perusahaan jasa pengiriman yang satu ini berbeda dengan perusahaan yang lain. Tidak terpikirkan oleh saya JNE sampai mempunyai ide yang luar biasa ini. Padahal tantangannya tidaklah mudah, mengirimkan Air Susu Ibu dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kondisi baik dan tak tertukar dengan air susu dari ibu yang lain dijawab dengan moda pengantaran yang memiliki sistem pendingin khusus, ice pack, dan barcode. Ini gasss banget idenya!
Lain lagi ide ROKET Indonesia. Di masa pandemi dimana orang enggan keluar rumah, hadirlah suatu inovasi agar customer dapat mengirimkan paket tanpa harus mendatangi gerai JNE. Ini tentu sangat praktis dan menguntungkan dari segi energi dan waktu. Ada pula fitur live tracking untuk memantau posisi paket melalui aplikasi ini.
“Kurir Pribadi”
Kali ini testimoni saya pribadi. Istri saya usaha jual beli jilbab online, ia sering menggunakan jasa pengiriman JNE karena yang paling tidak bermasalah. Bahkan keluarga kami sebagaimana orang punya dokter pribadi, sopir pribadi, asisten pribadi, juga punya “Kurir JNE Pribadi”. Namanya Jaelani, biasa dipanggil Jeni, kadang Jay. Jaelani adalah keponakan ART kami. Bila kami ingin mengirimkan paket tinggal titip ke Jay. Jaelani dulu memang kurir, sekarang beliau manajer di JNE Kandang Roda, Bogor. Orangnya rendah hati, ramah, dan mengerti akan pelanggan. Suatu hari Jay mengirim pesan kepada Istri bahwa ada kiriman namun COD, yang mana aneh karena Istri saya tak pernah melakukan COD, Ia selalu membayar di depan, sampai-sampai Jay ini hafal. Akhirnya paket tidak perlu dikirimkan karena saat itu marak penipuan yang menggunakan modus paket COD. Jay adalah cerminan budaya perusahaan. Dari pola pikirnya yang paham pelanggan, sikapnya, dan komunikasinya menunjukkan perilaku yang baik, melahirkan kepercayaan, pemberdayaan karyawan yang baik, pemberian maaf apabila terdapat kesalahan, yang mana semua itu menunjukkan SDM berkinerja tinggi yang akan menyumbangkan keuntungan dan efisiensi operasional perusahaan. Lanjut Gasss JNE!
Pesawat JNE
Saya, penulis artikel ini adalah seorang pilot di sebuah maskapai BUMN. Melihat pesawat merah JNE yang eye-catching itu, sejenak terlintas di pikiran saya untuk berhenti jadi pilot pengantar penumpang, pensiun dini dari perusahaan tempat saya bekerja, mendapatkan pesangon, dan mulai berkarir kembali jadi pilot pesawat kargo. Di masa pandemi terbukti lebih baik menjadi pilot kargo. Pergerakan penumpang menurun pada waktu itu, tapi pergerakan barang justru mencapai puncaknya. Kini banyak rekan-rekan yang di PHK, dirumahkan, atau sebulan tak digaji karena tak terbang tengah menanti kesempatan menjadi pilot kargo itu.
Livery JNE pada pesawat Boeing 737 itu terasa hidup dan memberi harapan. Warna merahnya sangat kontras dengan warna langit, seakan api semangat yang berkobar melesat menjelajah langit. Tentu saja ia menjadi pesawat yang paling ditunggu-tunggu karena membawa paket kebahagiaan. Saya berdoa semoga JNE nanti punya armada pesawat kargo sendiri. Memiliki armada pesawat dengan kapasitas kargo 16 ton itu adalah indikasi progres yang baik. Apalagi telah ada pesawat kedua sejak awal April 2022 lalu. Kami para pilot-kurir siap memberikan cinta untuk JNE. Dan sebagai impian tersendiri mungkin jadi inovasi kelak JNE akan menggunakan kurir yang menggunakan jet-pack seperti yang pernah saya lihat di Dubai, atau menggunakan drone, bahkan taksi terbang (pakai pesawat besar saja sudah, apalagi cuma taxi). Itu bukan inovasi yang tak mungkin. Jalan kedepan memang tidak akan mudah, samasekali tidak. Namun dengan saus rahasia itu saya yakin dengan skenario kemenangan JNE dalam persaingan memperebutkan hati pelanggan. Gasss to the sky, JNE!
*Pemenang Pertama Lomba Menulis JNE Content Competition 2024 Kategori Umum