JNE Denpasar Optimis Kembali Tumbuh di 2021

Alit Septiniawati bersama dengan karayawan JNE Denpasar

Pemulihan sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat Bali, yang belakangan ini gencar dilakukan oleh pemerintah, membuat optimis JNE Denpasar dalam memasuki tahun 2021. Diperkirakan tahun ini pun jumlah pengiriman akan kembali tumbuh.

Sektor pariwisata di Bali di masa pandemi Covid-19 sempat terpuruk. Hal itu karena banyaknya penerbangan internasional maupun domestik sempat ditutup, yang berimbas pada melorotnya jumlah wisatawan dan perekonomian masyarakat Bali.

Meski demikian, dari sisi bisnis jasa pengiriman dan logistik tidak mengalami dampak yang singnifikan. “JNE Denpasar tetap growth,” ujar Branch Manager JNE Denpasar Alit Septiniawati saat dihubungi JNEWS, Sabtu (2/1/2021).

Baca Juga : Agar Survive, Pemerintah Ingatkan UMKM 4 Langkah Ini

Alit menambahkan, meski ekonomi masyarakat Bali sempat terpuruk akibat Covid-19, ia bersyukur karena JNE Denpasar tetap tumbuh walau tidak setinggi tahun 2019. “Kami terus berupaya untuk membantu pemerintah dalam hal mentaati protokol kesehatan supaya angka Covid-19 di Bali tidak mengalami peningkatan. Dengan demikian, ekonomi Bali bisa kembali pulih,” harapnya.

Memasuki tahun 2021, secercah harapan dirasakan oleh JNE Denpasar karena pemerintah tengah gencar berusaha memulihkan sektor pariwisata dengan berbagai terobosan. “Kita berusaha meningkatkan penjualan. JNE Denpasar terus menggalakkan kerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah, melalui kegiatan bersama memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM”, jelasnya.

Alit pun menjabarkan kegiatan-kegiatan tersebut. “Diantaranya memberikan pelatihan digital marketing dan packaging, seperti untuk produk unggulan yang menjadi ciri khas Bali baik produk fashion, kuliner maupun herbal”, tuturnya.

“Selain itu, kami di sini juga akan lebih mengembangkan kiriman intra dan intercity, layanan JTR dan internasional, serta mencari peluang pasar dengan memberikan atau menawarkan produk layanan baru JNE, yang diantaranya layanan fullfilment,” tambah Alit.

Baca Juga : Survei: Pelanggan e-Commerce Naik 66 Persen Selama Pandemi

Seperti jejak JNE di kota-kota lain, JNE sudah ada di Pulau Dewata sejak 26 November 1996. Kala itu ditangani oleh 5 orang karyawan plus 1 orang kepala cabang. Armada nya pun baru 1 unit mobil  operasional dengan menempati kantor sederhana seluas sekitar 150 m2.

Namun, seiring berjalannya waktu dan geliat perekonomian masyarakat Bali yang terus tumbuh, sekarang JNE Denpasar sudah memiliki 563 karyawan dan didukung puluhan unit mobil operasional baik jenis van maupun truk. Selain itu juga ditunjang warehouse operasional inbound seluas 3.400 m2, satu gedung sebagai kantor dengan luas 600 m2 serta warehouse logistik dengan luas 800 m2.

Alit memaparkan bahwa untuk area operasional meliputi 9 kabupaten, dengan jaringan 14 kantor perwakilan yang dikelola sendiri oleh JNE Denpasar, kemudian 3 sub agen mitra dan 127 sales counter mitra. “Meski persaingan semakin ketat, di 2021, kami tidak gentar dan siap bersaing”, jelasnya.

“Dengan kekuatan jaringan dan SDM yang handal serta infrastruktur yang memadai, kami yakin bisa memberikan pelayanan terbaik dan tetap menjadi pilihan masyarakat Bali,” pungkas Alit mengakhiri. *

Baca Juga : Kurir Terbaik JNE Papua Kirim Paket ke Pelosok hingga Daerah Konflik

Exit mobile version