Setelah dua tahun terpuruk dihantam pandemi Covid-19, pariwisata Bali mulai kembali bangkit, termasuk dibukanya rute penerbangan internasional. Jelas hal ini menjadi angin segar dan optimisme bahwa perekonomian Bali akan kembali bangkit, sehingga berimbas pada meningkatnya kiriman di JNE Cabang Utama Denpasar.
Deburan ombak, para bule berselancar dan hari yang mulai senja pertanda ‘Mata Dewa’ nan indah akan segera terlihat, adalah panorama menawan di Pantai Kuta dan Legian yang dirindukan. Namun, senja itu, akhir pekan di pengujung 2021 lalu, hanya ada beberapa turis asing yang tampak di Pantai Kuta begitu juga di Pantai Legian yang terkenal dengan sunset-nya, saat JNEWS berkeliling di kedua pantai tersebut. Lebih banyak yang terlihat adalah wisatawan domestik yang berlibur akhir tahun.
Begitu juga malam harinya. Kawasan Legian yang biasanya hingar bingar dengan aneka hiburan malam dan dipenuhi turis asing maupun wisatawan domestik, malam itu tampak sepi, bak kota mati. Sepanjang mata memandang hanya kesunyian, diselingi sesekali nyalak suara anjing. Hanya ada satu-dua kafe yang buka, itupun sepi tamu yang datang. Banyak dari bangunan toko-toko cinderamata atau kafe yang terpampang tulisan ‘disewakan’ atau ‘dijual’.
“Turis asing belum bisa langsung terbang ke Bali harus lewat Jakarta dan karantina di sana, jadi mungkin ini yang membuat malas para bule-bule itu datang ke Bali selain karena memang masih pandemi Covid-19,” kata Made, sopir taksi yang biasa mangkal di Bandara I Ngurah Rai saat berbincang dengan JNEWS, sambil memberi nomor kontak HP-nya.
Namun, setelah tahun berganti, dan akses penerbangan internasional kembali dibuka pada awal Februari 2022 kemarin, Bali mulai menggeliat. Tercatat ratusan turis asing dari berbagai negara sudah mulai mendarat di Bali langsung melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, tidak lagi harus transit di Bandara Soekarno-Hatta. Begitu juga untuk penerbangan lokal, tidak adanya lagi kewajiban tes antigen maupun PCR bagi yang sudah lengkap dosis vaksin, juga membuat wisatawan domestik jumlahnya terus meningkat naik.
Baca juga : Tingkatkan Daya Saing Logistik, Menhub Minta Pelaku Bisnis Buka Rute Internasional
Menurut Kepala Cabang JNE Denpasar, Alit Septiniwati, dengan bangkitnya pariwisata dan kembalinya penerbangan internasional, baik tujuan ke Bali maupun ke luar Bali, merupakan angin segar dan optimisme bahwa perekonomian Bali akan kembali Bangkit.
“Sekarang pemerintah sedang mengusung program ‘Bali Bangkit’. Para turis asing baik dari kawasan Asia maupun para bule-bule sudah kambali berdatangan. Wisatawan lokal juga sudah mulai banyak. Maka hotel-hotel yang sebelumnya sepi dan tutup akan kembali ramai, pekerjanya yang mudik ke kampung halaman akan kembali bekerja. Saya optimis kiriman JNE Denpasar akan kembali meningkat,” ujar Alit, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (14/3/2022).
Dengan bangkitnya pariwisata, yang merupakan penopang utama perekonomian Bali, maka tutur Alit, warga Bali yang selama pandemi Covid-19 dirumahkan akan kebali bekerja. Begitu juga perantau seperti dari daerah tetangga seperti Banyuwangi, Jember dan daerah lainnya akan kembali berdatangan untuk bekerja di Bali.
“Mereka para pekerja hotel atau perantau dari daerah dikala waktu luang menjadi reseller dan berjualan online. Mereka ini juga menjadi customer JNE, jelas selama ini mereka berkontribusi besar terhadap peningkatan kiriman JNE Denpasar,” ungkap Alit.
Selain itu, dengan bangkitnya pariwisata, maka para pedagang cinderamata dan barang seni lainnya yang jumlahnya tidak sedikit akan kembali berjualan dan pengirimannya melalui JNE. Begitu juga para pelaku UMKM di bidang fashion maupun kuliner.
“Sekarang ini jumlah kiriman masih normal, tetapi dari segi tren kenaikannya sudah ada, seperti untuk paket handycraf, garmen dan fashion. Kawasan Denpasar, Nusa Dua dan yang lainnya sudah mulai ramai. Harapannya Bali kembali benar-benar bangkit,” ucap Alit.
Baca juga : Best Rider Dari Kota Baja Cilegon
Akan segera tibanya bulan Ramadhan yang disusul dengan libur Lebaran, juga menjadi harapan tersendiri, karena diperkirakan kiriman terutama makanan khas Bali akan meningkat. Seperti jenis kacang-kacangan atau kue pie susu khas Bali yang cocok menjadi camilan saat Lebaran.
“Lonjakan kiriman Ramadhan hingga Lebaran adalah momen yang kita tunggu. Semoga pandemi segera berakhir sehingga kehidupan normal kembali, ekonomi kembali bangkit dan JNE terus tumbuh dan berkembang di Pulau Dewata ini yang perekonomiannya sangat terpukul selama dua tahun pandemi,” Alit mengakhiri.
Sebagai tambahan, JNE Denpasar yang sudah berdiri sejak November 1996 silam, kini mempekerjakan ratusan karyawan, dengan area operasional meliputi 9 kabupaten yang ada di Bali, serta didukung oleh 14 kantor perwakilan dan lebih dari 100 agen mitra. Bangkitnya perekonomian Bali, akan membawa dampak bagi meningkatnya penjualan JNE Denpasar demi mengejar target di 2022. *
Baca juga : JNE Raih Penghargaan “Brand Pemberdaya UKM” Kategori Ekspedisi Logistik