Sekalipun di masa pandemi Covid-19, jumlah kiriman JNE Cabang Utama Jember, Jawa Timur terus tumbuh. Hal tersebut berkat inovasi dan kerja keras seluruh tim JNE Jember, termasuk dalam menerapkan berbagai strategi agar tetap menjadi pilihan utama pelanggan.
Jejak JNE Jember sudah ada sejak Maret 2003 silam dengan memiliki beberapa karyawan dan menyewa sebuah garasi sebagai kantor operasional di daerah Jalan Ahmad Yani, Jember. Seiring berjalannya waktu, sekarang JNE Jember sudah mempekerjakan lebih dari 410 orang karyawan, dengan puluhan armada operasional baik truk maupun mobil jenis blind van.
Selain itu, saat ini juga sudah memiliki sebuah gedung sebagai kantor pusat di Jember, 5 kantor perwakilan (KP), gudang operasional, dan mitra sebanyak 106 agen. Setiap bulan JNE Jember sudah menangani ratusan ribu shipment baik inbound maupun outbound.
Baca juga : Jurus JNE Kendari Maksimalkan Hasil di 2021
Area operasional JNE Jember meliputi 3 kabupaten yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso yang terkenal dengan sebutan wilayah Tapal Kuda. Ketiga daerah tersebut mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi.
Seperti halnya Jember, yang beberapa tahun belakangan ini sektor ekonomi kreatifnya terus tumbuh, salah satunya yang terkenal dan menjadi ikon ‘Jember Fashion Carnaval’ sehingga Jember memiliki julukan baru yakni Kota Carnaval.
“Meski dalam situasi pandemi, Alhamdulillah pada 2020 lalu revenue tetap tumbuh sekitar 18% dibanding tahun sebelumnya,” ujar Pimpinan Cabang JNE Jember, Agung Deri Krisyanto saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (9/3/2021).
Seperti halnya jumlah peningkatan JNE secara nasional yang konsisten mencapai 30% sejak 2010, maka pada 2021, JNE Jember pun menargetkan demikian. “Tentu saja ini tantangan, maka kami akan melakukan evaluasi dan meningkatkan perbaikan pelayanan sehingga kepercayaan masyarakat Jember dan sekitarnya kepada JNE akan lebih meningkat lagi,” terang Agung.
Untuk menggenjot penjualan, JNE Jember akan memaksimalkan potensi digital marketing, fullfilment dan juga kiriman internasional. Potensi dari sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di sana juga akan terus digali dan ditingkatkan kerjasamanya, diantaranya dengan melakukan pendampingan khususnya dalam bidang logistik dan digital marketing.
Agung memaparkan, “Pendampingan yang kami lakukan dari sisi workshop, learning dan komunitas. Kami juga menggandeng lembaga yang berkompeten dalam mendukung pertumbuhan UMKM, seperti Bank Indonesia (BI), Disperindag dan konsultan bisnis”.
“Banyak produk lokal di sini yang digemari masyarakat berupa oleh-oleh khas seperti tape, pia, kopi, tembakau, kerajinan batik, kayu dan produk UMKM lainnya,” ungkap pimpinan cabang yang mengawali kariernya petugas pengantar atau kurir ini.
Baca juga : Asa JNE Mojokerto Kian Membumbung Tinggi di 2021
Sementara itu, terkait persaingan dengan kompetitor di Jember, menurut Ksatria yang mempunyai hobi membaca ini, seperti di daerah lain, beberapa tahun belakangan persaingan juga cukup sengit. “Kualitas layanan, kemudahan, fleksibilitas dan yang utama kecepatan saat ini adalah kunci utama untuk dapat memenuhi tuntutan customer,” terangnya.
Peluang dan pangsa pasar di daerah Tapal Kuda masih terbuka luas. Ini semakin melecut semangat tim JNE Jember untuk menggapai target yang telah ditetapkan. “Menghadapi 2021, kami tetap optimis untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi pilihan utama masyarakat di daerah Tapal Kuda”, tegas Agung.
Dengan nilai perusahaan yang luhur, karyawan yang solid dan loyal serta jaringan luas akan mendukung kesuksesan kami mengarungi 2021. Tidak lupa faktor spiritual dengan doa, ikhtiar dan sedekah kepada yang membutuhkan seperti yang diajarkan para pendiri JNE, akan terus kami amalkan,” tandas Agung mengakhiri. *
Baca juga : Siap Dukung Geliat UKM dan Industri, JNE Sukabumi Optimis Tatap 2021