JNEWS – JNE Cabang Pariaman dalam kiprahnya terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya. Dan dalam upaya mendongkrak peningkatan kirimannya saat ini fokus pada kiriman retail sektor makanan, dokumen serta pengembangan cashless.
Pariaman merupakan sebuah kota di Provinsi Sumatera Barat. Kota ini berjarak sekitar 56 kilometer dari Kota Padang dan terkenal dengan julukan Kota Tabuik, yaitu peristiwa budaya yang sekaligus menjadi event pariwisata yang selalu ramai dukunjungi para wisatawan.
Event Tabuik adalah sebuah acara yang memperingati peristiwa bersejarah perang Karbala yang melibatkan cucu Nabi Muhammad SAW yakni Hasan dan Husein. Setiap tahun peristiwa Karbala ini diperingati di Pariaman. Tabuik juga merupakan tempat atau waktu untuk para perantau asal Pariaman pulang kampung secara bersama-sama, sehingga Tabuik menjadi terkenal.
Seperti kota-kota lainnya di Sumatera Barat, Pariaman memiliki alam yang indah, baik itu kawasan pantainya maupun alam pegunungannya, sehingga kemudian menjelma menjadi destinasi wisata yang turut menopang perekonomiannya.
Berkembangnya pembangunan di Pariaman, juga tidak terlepas dari kota dan kabupaten Pariaman masuk dalam pengembangan wilayah Metropolitan Palapa, yang meliputi Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Baca juga: Imbas Banjir Bandang, JNE Padang Galang Dana dan Gratiskan Kiriman Bantuan ke Posko Pengungsian
Menurut Kepala Cabang JNE Pariaman, Nelson Susanto, terus berkembangnya Pariaman membawa optimisme tersendiri bahwa ke depannya JNE akan semakin berkembang. “Di Pariaman kami semakin optimis dengan perkembangan pembangunan di sini, namun tentunya harus dibarengi dengan kerja keras untuk memaksimalkan semua potensi dan peluang yang ada,” ujarnya.
“Pelayanan yang maksimal dan terbaik kepada para pelanggan adalah yang utama. Adapun potensi yang kami lebih fokuskan kepada kiriman retail, seperti kiriman makanan yang menjadi ciri khas di Sumatera Barat,” tambah Nelson saat berbincang dengan JNEWS, Jumat (3/5/2024).
Potensi lainnya yang bisa dikembangkan ada pada kiriman jenis dokumen serta kiriman dengan pembayaran sistem cashless. Begitu juga produk yang dibuat oleh para pelaku UMKM berupa kuliner khas Sumatera Barat, yaitu rendang dan keripik khas Pariaman yaitu keripik ladu.
“Bila kota lain ada keripik singkong Sanjai, maka di sini ada keripik ladu yang sering dijadikan oleh-oleh dan permintaannya dari waktu ke waktu terus meningkat, termasuk dari luar kota,” beber pimpinan cabang yang mulai bergabung di JNE Padang sejak 2018 ini.
Terkait kiriman inbound (kiriman masuk ke Pariaman) yang kini mendominasi berupa pakaian, peralatan rumah tangga, dokumen dan kiriman jenis lainnya. Adapun untuk kiriman outbound (kiriman ke luar dari Pariaman) masih didominasi oleh makanan khas Pariaman.
“Meski akhir-akhir ini persaingan juga ketat, namun kami optimis dengan memberikan pelayanan terbaik kapada para customer, JNE akan tetap berjaya di Pariaman,” tandas karyawan yang hobi memancing ini.
Baca juga: Pertama di Indonesia, JNE Donasikan Alquran Bahasa Isyarat
JNE Pariaman yang operasionalnya berada di bawah Kantor Cabang Utama JNE Padang, berdiri pada tahun 2012 dan seiring berjalannya waktu kini sudah mempekerjakan 16 karyawan. Adapun area operasional mencakup seluruh wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, serta didukung 25 titik agen. *