JNE Rote Ndao di Pulau Terluar Selatan Indonesia

agen jne di rote ndao

Ksatria JNE di depan Kantor JNE Cabang Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

JNEWS – Guna meningkatkan jumlah kirimannya, JNE Cabang Rote Ndao terus menggarap potensi pelaku UMKM setempat, khususnya yang punya produk khas lokal seperti kain batik, kuliner kacang rote hingga alat musik sasando dari daun lontar adalah di antaranya.

Rote Ndao adalah kabupaten di ujung selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan ibu kotanya  terletak di Kota Baa. Kabupaten yang terkenal dengan keindahan pantainya ini merupakan wilayah paling selatan di Indonesia, bahkan benua Asia secara keseluruhan dan berbatasan langsung dengan Australia.

Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil dan enam di antaranya merupakan pulau-pulau yang berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini terdapat di Pulau Rote sebagai pulau yang paling besar di antara 107 pulau yang termasuk wilayah administratif Kabupaten Rote Ndao.

Meski dikatagorikan sebagai pulau terluar, namun Rote Ndao mempunyai banyak potensi perekonomian yang bisa meningkatkan kesejahteraan warganya. Mulai dari sektor pertanian, hasil laut hingga dari sektor pariwisata. Rote Ndao mempunyai beberapa pantai yang keindahannya sangat mempesona.

Seperti halnya Pantai Nemberela. Pantai ini selain memiliki pemandangan yang eksotis, juga mempunyai ombak yang bisa memanjang hingga 300 meter, dengan ketinggian gelombang mencapai 5 meter, sehingga menjadi spot berselancar (surfing) favorit bagi peselancar kelas dunia. Kini pemerintah setempat menjadikannya sebagai kawasan destinasi sport tourism yang banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara.

Baca juga: Layar Terus Terkembang di JNE Lubuk Pakam

Menurut Head of Sales Marketing JNE Kupang, Fuad Rofiq, JNE sudah eksis di Rote Ndao sejak tahun 2012. “Sebagai pulau terluar di bagian selatan Indonesia, proses delivery barang-barang kiriman yang akan keluar dan masuk ke Rote Ndao dilakukan menggunakan kapal feri. Waktu tempuh dari Pelabuhan Bolok, Kupang sekitar 10 jam,” ujar Fuad, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (6/2/2024).

Diungkapkannya, kapal feri tersebut jadwalnya tidak setiap hari melainkan dalam seminggu hanya 3 kali. Tantangannya, bila cuaca sedang tidak bersahabat atau gelombang tinggi terkadang pelayaran ditunda.

“Bersyukur, selama ini layanan JNE tetap maksimal, terutama paket Reguler dan JTR, termasuk yang alamat tujuannya ke pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Rote Ndao dengan delivery yang terjadwal,” jelasnya.

Terkait potensi yang ada di Rote Ndao, yang ke depannya akan terus dimaksimalkan guna mendongkrak peningkatan kiriman yaitu di sektor ritel dan korporat. Begitu juga sektor UMKM yang belakangan ini terus bertumbuh dengan produk andalannya berupa kain tenun, kacang rote, gula cair, kuliner berbahan dasar buah lontar hingga alat musik sasando yang terbuat dari daun lontar dan menjadi ikon kabupaten.

“Dengan jaringan JNE yang kuat dan tersebar luas, yang dibarengi kerja keras seluruh SDM yang ada, kami optimis JNE akan tetap menjadi pilihan masyarakat di sini,” Fuad mengakhiri.

JNE Rote Ndao yang operasionalnya berada di bawah Kantor Cabang Utama JNE Kupang, saat ini mempekerjakan 16 karyawan. Sedangkan wilayah operasional mencakup seluruh Kabupaten yang terdiri dari 11 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Rote Barat Daya yang merupakan pulau paling selatan di Indonesia dan berbatasan langsung dengan Benua Australia. *

Baca juga: Berkah Jamu Herbal pada Kiriman JNE Kroya

Exit mobile version