Menilik sejarah JNE Tarakan sendiri sudah lama berdiri. Pada awalnya sebagai Agen Utama, kemudian sebagai Kantor Perwakilan dan berubah menjadi Kantor Cabang Utama (KCU) dengan pertimbangan pemekaran wilayah di mana Kalimantan Utara menjadi provinsi baru terpisah dari Kalimantan Timur pada 2012 silam. JNE Tarakan resmi menjadi Kantor Cabang Utama pada Maret 2012.
Baca Juga : Mengenal Konsep Tol Laut
Setelah menjadi KCU, JNE Tarakan terus mengepakkan sayapnya dengan memperluas jaringan. Saat ini sudah memiliki 5 cabang yakni, Malinau, Nunukan, Sebatik, Tana Tidung, dan Pulau Bunyu. Untuk cabang Sebatik yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, hanya butuh 12 menit saja untuk menyeberang ke sana. Tetapi jalur resmi penyeberangan Keimigrasian berada di Nunukan.
Hingga saat ini total agen dan jaringan di seluruh Kalimantan Utara sebanyak 41, Dari waktu ke waktu paket kiriman outbound dan inbound terus meningkat.
Dengan potensi yang ada, JNE Tarakan terus berinovasi dan membangun strategi bisnis seperti menggandeng para pelaku UMKM di sana. “Dengan rekan-rekan UMKM di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan hubungan terjalin sangat baik dengan diadakan agenda rutin ‘Ngopi Bareng’ dan saling tukar informasi di group Whatsapp. Selain itu, sebelum masa pandemi JNE selalu support kegiatan workshop yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tarakan,” pungkas Ardiansyah yang sudah sejak 2011 bergabung dengan JNE. *
Baca Juga : Kepak Sayap JNE di Bumi Cendrawasih