Jaringan JNE terus meluas ke segenap pelosok negeri hingga ke perbatasan negara, seperti di Sebatik dan Nunukan Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Kepak sayap bisnis JNE bukan lagi hanya fokus menggarap pangsa pasar di kota-kota besar saja. Namun juga sudah lama merambah ke pelosok-pelosok bahkan tidak terkecuali ke daerah yang berbatasan langsung dengan Negeri Jiran Malaysia.
Menurut Branch Manager JNE Tarakan Ardiansyah Aziz, potensi di Kalimantan Utara sangat besar termasuk peluang di cabang pembantu JNE Sebatik dan JNE Nunukan yang berbatasan dengan Malaysia, karena supply barang yang cukup mudah masuk ke Indonesia. “Hanya saja tantangan terbesar di wilayah perbatasan adalah aturan dan kebijakan yang ada. Sebagai contoh, banyaknya produk yang tersertifikasi dan dijual di Malaysia saat masuk ke Indonesia terkendala dengan berlakunya larangan izin edar dan di Sebatik tidak adanya kantor Keimigrasian dan Bea Cukai yang aktif, sehingga menyebabkan masyarakat kesulitan melakukan pengurusan izin keimigrasian dan kepabeanan yang terbentur dengan jarak dan transportasi karena harus ke Kabupaten Nunukan terlebih dahulu,” ungkap Ardiansyah kepada JNEWS, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga : JNE Cikarang, Terus Berlari Untuk Menjadi Market Leader di Kawasan Industri
Selain di Sebatik, tambah Ardiansyah, kendala juga ada di Kecamatan Long Bawan, Kabupaten Nunukan. Di mana kabupaten tersebut secara geografis berbatasan dengan Malaysia. Jika langsung dari Kota Tarakan akan cukup lama menjangkau kecamatan tersebut karena hanya bisa ditempuh melalui jalur udara yang terjadwal 1-2 minggu sekali. “Walau masih banyak kendala, potensi yang cukup besar di daerah-daerah yang langsung berbatasan dengan Malaysia akan terus digarap dan dioptimalkan oleh JNE Tarakan lewat kantor cabang yang ada di Sebatik dan Nunukan,” ujarnya.
Menilik sejarah JNE Tarakan sendiri sudah lama berdiri. Pada awalnya sebagai Agen Utama, kemudian sebagai Kantor Perwakilan dan berubah menjadi Kantor Cabang Utama (KCU) dengan pertimbangan pemekaran wilayah di mana Kalimantan Utara menjadi provinsi baru terpisah dari Kalimantan Timur pada 2012 silam. JNE Tarakan resmi menjadi Kantor Cabang Utama pada Maret 2012.
Baca Juga : Mengenal Konsep Tol Laut
Setelah menjadi KCU, JNE Tarakan terus mengepakkan sayapnya dengan memperluas jaringan. Saat ini sudah memiliki 5 cabang yakni, Malinau, Nunukan, Sebatik, Tana Tidung, dan Pulau Bunyu. Untuk cabang Sebatik yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, hanya butuh 12 menit saja untuk menyeberang ke sana. Tetapi jalur resmi penyeberangan Keimigrasian berada di Nunukan.
Hingga saat ini total agen dan jaringan di seluruh Kalimantan Utara sebanyak 41, Dari waktu ke waktu paket kiriman outbound dan inbound terus meningkat.
Dengan potensi yang ada, JNE Tarakan terus berinovasi dan membangun strategi bisnis seperti menggandeng para pelaku UMKM di sana. “Dengan rekan-rekan UMKM di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan hubungan terjalin sangat baik dengan diadakan agenda rutin ‘Ngopi Bareng’ dan saling tukar informasi di group Whatsapp. Selain itu, sebelum masa pandemi JNE selalu support kegiatan workshop yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tarakan,” pungkas Ardiansyah yang sudah sejak 2011 bergabung dengan JNE. *
Baca Juga : Kepak Sayap JNE di Bumi Cendrawasih