JNE Cabang Utama Palu mempunyai wilayah operasional terluas di Pulau Sulawesi, yang mencakup seluruh Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasca musibah gempa dan tsunami 28 September 2018 silam, JNE Palu bangkit dan terus berkembang pesat di wilayah berjuluk Mutiara Khatulistiwa ini.
Kota Palu dan sekitarnya, sempat luluh lantak akibat gempa dan tsunami. Namun, perlahan, bencana dahsyat tersebut mulai dilupakan dan masyarakat di sana bangkit kembali. Roda perekonomian mulai menggeliat seiring pembangunan masif insfrastruktur yang rusak atau hancur akibat gempa dan tsunami.
Baca juga : Kinerja Maksimal JNE di Kota Bahari Tegal Buahkan Hasil Menggembirakan
“Kami di sini memiliki area operasional meliputi seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan titik penjualan serta agen yang tersebar di 13 Kabupaten dan Kota di Sulteng,” terang Andi Resdawahyuna, selaku Pimpinan Cabang JNE Palu saat berbincang dengan JNEWS, Senin (26/1/2021).
Meski di masa pandemi, tambah Andi, kiriman yang keluar dari Palu mengalami pertumbuhan lebih dari 20%, namun untuk jumlah paket yang masuk mengalami penurunan. Hal ini mengingat kiriman yang masuk ke Sulteng berasal dari kota atau wilayah di Pulau Jawa yang juga terdampak pendemi Covid-19.
Baca juga : Memasuki 2021 JNE Ambon Siap Melaju Lebih Kencang
Menurut Andi, jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Sulteng yang terus mengalami peningkatan, membuat PSBB cukup ketat terus diberlakukan. “Keluar masuk dari satu kabupaten ke kabupaten lain sekarang masih harus PCR”, terangnya.
“Adanya pemeriksaan yang cukup ketat akan menambah waktu distribusi, karena wilayah Sulteng merupakan wilayah terluas di Pulau Sulawesi. Jarak antar kabupaten atau wilayah cukup jauh. Contoh jarak dari Kota Palu ke Kabupaten Morowali bisa mencapai 600 KM sendiri. Begitu juga jarak ke wilayah lainnya,” tambah Srikandi yang mulai bergabung di JNE tahun 2014 ini.
Meski dihantam pandemi, Andi masih bisa merasa bangga, sebab selama 2020 JNE Palu tetap memberikan kontribusi yang baik. “Di 2021 ini, JNE Palu diberi peningkatan target oleh manajemen pusat sebesar 11% dari tahun sebelumnya”, jelasnya.
Andi melanjutkan, “Walau pandemi belum tahu kapan berakhir, namun kami optimis target tersebut akan terpenuhi karena banyak potensi yang sebelumnya belum tergarap secara maksimal, akan terus kami kembangkan di tahun ini”.
Baca juga : JNE Denpasar Optimis Kembali Tumbuh di 2021
Untuk mendongkrak penjualan, selain terus meningkatkan pelayanan terbaik kepada customer, JNE Palu juga akan tetap fokus menggarap potensi pasar corporate maupun retail. Begitu juga bekerjasama dengan para pelaku UMKM yang ada di Sulteng.
Seperti diketahui, wilayah Sulteng yang cukup luas dan merupakan penghasil hasil laut dan hasil bumi yang melimpah. Hal tersebut berpotensi meningkatkan kebutuhan pengiriman city to city atau intracity dan JTR yang cukup besar.
Baca juga : JNE Timika Penuhi Kebutuhan Pengiriman Masyarakat Sampai ke Tembagapura
“Kami dan tim di JNE Palu siap menjalankan program-program yang telah kami canangkan. Kami akan terus mengembangkan kerjasama dengan para UMKM, sebab ada banyak produk UMKM unggulan khas lokal, diantaranya bawang goreng dan coklat,” ujar branch manager yang mempunyai hobi traveling dan mendengarkan musik ini.
Seperti kantor cabang JNE di daerah lainnya, persaingan yang harus dihadapi JNE Palu yang sudah berdiri sejak 1 Juni 2012 kian waktu kian ketat. Namun, bagi JNE Palu persaingan akan membuat mereka semakin terasah dan teruji untuk terus menjadi pilihan utama masyarakat di sana. *
Baca juga : JNE Medan Menutup 2020 dengan Pencapaian Kinerja Terbaiknya