Menyambung Menkop UKM Teten Masduki, Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut meminta para pemain industri otomotif untuk melibatkan peran UMKM dalam sektor produksi khususnya dalam rantai pasok.
Hal tersebut dilakukan untuk mendatangkan nilai tambah ekonomi nasional yang lebih besar. Selain itu, juga untuk meningkatkan nilai kandungan lokal, baik mobil dan motor yang diproduksi di Indonesia.
Pemaparan Jokowi disampaikan dalam pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang diresmikan secara virtual di Istana Negara.
BACA JUGA : JNE Ajak UMKM Silangit Beradaptasi dengan Teknologi
“Karena di sini banyak keterlibatan pelaku usaha dalam negeri, dari hulu sampai hilir yang harus ditingkatkan, keterlibatan UMKM dalam rantai pasok juga harus ditingkatkan,” ujar Jokowi.
Jokowi mengimbau agar peran UMKM di industri otomotif bisa lebih luas lagi agar sisi perekonomian bida lebih cepat pulih. Hal tersebut lantaran otomotif menjadi salah satu sektor paling penting bagi Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa pemain besar otomotif layaknya Toyota, Daihatsu, Honda, Yamaha, Hyundai dan lain sebagainya cukup jor-joran mendirikan pabrik dan membuka lapangan kerja jauh lebih luas.
Dengan mengutamakan UMKM di rantai produksi, otomatis bisa memberikan efek yang cukup signifikan lagi, dan pastinya bakal menimbulkan imbas bola salju.
Belum lagi ditambah dengan dibukan peluang investasi sebesar-besarnya melalui UU Cipta Kerja yang dianggap Jokowi bisa mengakselerasi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal produksi, industri, dan lainnya.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan iklim investasi. Kita sudah menetapkan UU Cipta Kerja, kita juga sudah miliki lembaga pengelola investasi Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
BACA JUGA : Lahan Subur Industri Otomotif, UMKM Diajak Penuhi Komponen Lokal
Hal itu kemudian diharapkan Presiden Jokowi akan memberikan banyak kemudahan dan kepastian bagi para investor untuk membangun industri di dalam negeri, yang tentunya berpeluan pada penyerapan tenaga kerja lokal sehingga membuka pintu-pintu lapangan pekerjaan baru.
“Kebijakan relaksasi pajak juga sudah, untuk mendongkrak daya beli, penjualan otomotif, agar mendorong permintaan, agar ada demand, di situ yang bisa menggerakkan industri otomotif kita,” ujar Presiden Jokowi.