Jualan Pisang Beku Doang, Pisang Goreng Shamiya Bisa Raih Omzet Ratusan Juta

UMKM

Pisang Goreng Shamiya Lampung

Mulyadi Alkahfi adalah direktur perusahaan elektrikal, sebelum memulai bisnis pisang goreng beku. Namanya, Pisang Goreng Shamiya di kota Bandar Lampung.

Ia mengaku sudah lama ingin berwiraswasta dan memulai usaha sendiri. Alasannya memilih pisang goreng beku pun sederhana. ”Saya lihat potensi Lampung yang kaya dengan bahan baku pisang,” ujarnya.

Meski, dengan penjualannya saat ini, ia mengaku tetap kesulitan untuk mendapatkan bahan baku pisang berkualitas.

BACA JUGA : Ini Langkah Kreatif Pebisnis Kuliner Selama Pandemi.

Pisang Goreng Shamiya beralamat di Jl Pagar Alam no 69, Kedaton, Bandar Lampung, buka setiap pukul 8 pagi hingga jam 5 sore.

Keunikan pisang mereka adalah menerima pesanan online dan melayani pengiriman luar kota, lantaran selain melayani pembelian langsung, juga bisa dikirim setengah matang untuk digoreng di rumah. Karenanya, dalam memaksimalkan pengiriman ke luar kota, Mulyadi mengandalkan JNE Bandar Lampung.

Adapun untuk paket yang tersedia, yakni 1 pack pisang goreng tanduk setengah matang dengan berat 1 kg. Harganya Rp75.000. Pisang yang dikirim sudah di goreng setengah matang. Selanjutnya, konsumen hanya perlu menggoreng ulang sebelum di santap. Pisang bisa disimpan di freezer.

Jajanan pisang goreng memang praktis. Bisa menjadi bekal untuk anak ke sekolah. Bisa juga dinikmati santai di sore hari sambil ngopi atau ngeteh. Sebagai tambahan, bisa ditaburi keju, susu bubuk, meises, atau apapun sesuai selera.

Per hari, transaksi Toko Pisang Goreng Shamiya bisa mencapai 200 pack. Jika satu pack dibanderol Rp75.000, maka omzet per hari bisa mencapai Rp15 juta. Andai tokonya buka 24 hari sebulan, maka omzet Pisang Goreng Shamiya bisa tembus Rp360 juta.

Menurut Mulyadi, pisang adalah makanan yang tidak mengenal musim. ”Sebab, pisang bisa dimakan di mana saja dan bisa disimpan di dalam freezer. Jadi, jajanan ini akan terus diminati masyarakat. Tidak seperti jenis-jenis makanan yang hanya populer sesaat kemudian hilang begitu saja,” ungkapnya.

BACA JUGA : Mengenal JOSVLI, Besar Berkat Dengarkan Pendapat Konsumen

Toko Pisang Goreng Shamiya sendiri merupakan UKM yang tergabung dalam JNE Loyalty Card (JLC). Yakni, program keanggotaan yang ditujukan kepada pelanggan setia JNE.

Pemegang JLC akan mendapat berbagai keuntungan seperti kecepatan layanan, potongan harga pada saat periode promo, serta hadiah undian yang sangat menarik.

Bahkan, setiap transaksi senilai 25 ribu rupiah di JNE, pemegang JLC akan mendapat reward satu poin. Poin tersebut bisa ditukar dengan hadiah menarik atau diskon khusus di banyak merchant.

Pendaftaran JLC sendiri gratis dan bebas biaya bulanan. Pelanggan hanya perlu mengisi formulir secara online di situs resmi JLC (jlc.jne.co.id), lalu ikuti petunjuk yang tersedia.

BACA JUGA : Membanggakan! 5 Brand Lokal yang Sukses Mendunia.

”Saya menggunakan jasa JNE karena mampu menjangkau wilayah yang jauh. Kebanyakan saya juga menggunakan paket kiriman YES (Yakin Esok Sampai), supaya pisang tidak terlalu lama sampai ke tangan konsumen,” ungkapnya. ”Layanan JNE selain cepat, juga mudah klaim jika terjadi sesuatu dalam pengiriman. Begitupun ada banyak bonus dan banyak kemudahan dalam bertransaksi,” bebernya.

Menurut Mulyadi, kunci memulai UKM seperti Toko Pisang Goreng Shamiya sebenarnya sederhana. ”Pertama, kita harus bisa membuat produk yang berkualitas. Kedua, harus konsisten dalam berjualan. Dan ketiga, kita harus bisa menjaga kepercayaan konsumen,” ungkapnya.

Hingga kini Pisang Goreng Shamiya sudah menjadi salah satu makanan khas Lampung yang wajib dijadikan oleh-oleh. Cukup banyak dari masyarakat di luar Lampung yang penasaran dan datang ke gerai miliknya.

Exit mobile version