Selain produknya dikenal secara nasional, salah satu prestasi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah bisa menembus pasar global. Caranya sudah tentu via pintu ekspor.
Dengan produk buatan lokal yang dipasarkan ke berbagai negara, pelaku UMKM tak hanya bisa meraup omzet lebih banyak, tapi juga koneksi untuk ke depannya. Perlu diketahui, sampai saat ini pintu ekpor untuk produk-produk UMK masih terbuka lebar.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan Hertono Hadi Prasetyo.
BACA JUGA :Â Harapkan UMKM Lokal Tumbuh, JNE Serahkan Bantuan Untuk Rumah Abon
Menurutnya, pelaku UMKM di dalam negeri masih punya peluang besar untuk melebarkan sayapnya dalam memasarkan produk ke luar negeri.
“Indonesia masih ada peluang ekspor ke beberapa negara. Beberapa produk makanan minuman ekspor meningkat,” ucapnya.
Kondisi tersebut tak lepas dari mulai pulihnya roda perekonomian di beberapa negara imbas kasus Covid-19 yang mulai melandai. Namun demikian, Nolly sapaan akrabnya, menyampaikan ada beberapa cara yang bisa dilakukan UMKM untuk memasarkan produk ke luar negeri alias ekspor.
Pertama wajib menetapkan produk apa yang akan diekspor, tentunya harus handal sehingga bisa mudah diterima dan tak ketinggalan ke mana negara tujuan ekspornya. Untuk ini, UMKM bisa melakukan riset lebih dulu.
BACA JUGA :Â Dorong Peningkatan Ekspor Nasional, Kemenkop UKM Apresiasi Sekolah Ekspor
Kedua, UMKM juga wajib memanfaatkan dukungan dari pemerintah, asosiasi dan BUMN serta perwakilan dagang di luar negeri. Selain itu, pelaku UMKM juga harus akrab dengan digitalisasi, salah satunya memasarkan produk via internet.
Cara ketiga wajib mengikuti program peningkatan SDM ekspor yang materinya berisi pelatihan dan pendampingan berbagai webinar. Tak lupa juga menyiapkan dan mempelajari bahan untuk korespondensi urusan bisnis.
Terakhir, Nolly menyarankan pelaku UMKM mengikuti kegiatan promosi, baik kegiatan pameran di dalam maupun luar negeri atau melalui virtual exhibition. Selain itu juga perlu mengikuti business matching.