Jurus Jitu JNE Pasuruan dalam Mendorong UMKM Berbisnis Online

JNE Express atau yang biasa kita kenal dengan JNE terus berupaya untuk mendukung keberlangsungan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air di tengah pandemi COVID-19. Salah satu cara yang dilakukan oleh JNE melalui JNE Pasuruan adalah dengan mengajak pelaku UMKM untuk terjun ke sistem digital atau memanfaatkan platform online melalui gerakan yang diberi nama JNE Ngajak Online 2021.

Gerakan JNE Ngajak Online sendiri sejatinya sudah digelar sejak 2019 lal, dengan menggelar workshop di sejumlah kota-kota yang memiliki potensi UMKM. Nah, karena saat ini pandemi COVID-19 masih melanda, maka kegiatan workshop tersebut diganti menjadi kegiatan webinar yang mengusung tema “Goll…aborasi Bisnis Online”.

Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi antara JNE dengan MarkPlus ini rencananya akan diadakan sepanjang tahun 2021 dengan menyasar 59 kota di seluruh Indonesia. Setelah sebelumnya webinar “Goll…aborasi Bisnis Online” diadakan di Kota Samarinda, kali ini giliran UMKM di Pasuruan, Jawa Timur yang mendapat ilmu tentang bagaimana cara berbisnis online.

Vice President of Operation JNE Yonathan Wiraseputra memberikan solusi UMKM
Vice President of Operation JNE Yonathan Wiraseputra

Baca Juga: JNE Samarinda “Ngajak Online 2021 – Goll.. Aborasi Bisnis Online” Untuk UKM Sukses

Seperti yang disampaikan oleh Vice President of Operation JNE Yonathan Wiraseputra, saat ini terjadi penurunan jumlah arus barang impor ke Indonesia. Namun, situasi tersebut menurut Yonathan justru bisa dimanfaatkan oleh meningkat produksi pelaku UMKM.

“Sehingga kebutuhan yang biasanya mengandalkan dari barang-barang impor, dari barang-barang luar negeri, bisa mengisi kekosongan tersebut dari produksi hasil bapak ibu sekalian,” tuturnya dalam acara webinar.

Yonathan pun mengimbau kepada pelaku UMKM untuk dapat mengandalkan platform online, salah satunya e-commerce. Dengan mengandalkan platform e-commerce, UMKM yang tadinya hanya berskala nasional, dengan masuk ke platform e-commerce secara digital maka pangsa pasarnya bisa diperluas hingga ke luar negeri.

“Di sini lah posisi JNE yang akan sangat siap membantu bapak ibu untuk memasarkan atau mengirimkan produk-produknya. Kami pun sangat siap jika dari hasl produksi itu perlu untuk ekspor, JNE pun juga bisa meng-cover itu,” tambahnya.

Baca Juga: JNE Pasuruan Semakin Optimis Mengoptimalkan Layanan di 2021

Kadis Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan Trijono Isdijanto

Sementara itu demi mendukung keberlangsungan UMKM di Pasuruan, pemerintah kabupaten melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mewajibkan para ASN (aparatur sipil negara) untuk membeli barang-barang produk UMKM. Adapun jumlah pembelian produk-produk UMKM ini pun diatur berdasarkan golongan atau jabatannya.

“Seperti misalnya Kepala Dinas, dia harus membeli sejumlah sekian ratus ribu. Dan data-data itu disetorkan, di mana siapa saja yang membeli dan jumlah rupiahnya berapa. Dan ini terakumulasi dan terlaksana di tahun 2020 kemarin, serta dilanjutkan di tahun 2021,” ujar Kadis Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan Trijono Isdijanto.

Selain itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro  juga memberikan sejumlah solusi, di antaranya seperti peningkatan kemampuan teknologi pelaku UMKM melalui pelatihan pemasaran digital, lelang pengadaan untuk mendapatkan bahan baku yg kompetitif, dan membeli produk UMKM Pasuruan.

Turut menjadi pembicara, Dinar Hana Sadriyantien Wahyuni, Owner Hagaa Kopi dan Kopi Lesgo sekaligus Chairwoman of Hana Gemintang mengatakan bahwa perkembangan di Indonesia UMKM tak lepas dari adanya kolaborasi antara pemerintah dengan mitra usaha seperti JNE.

Kolaborasi antar keduanya membuat UMKM dapat menjadi salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi.

“Pandemi telah mengubah kegiatan UMKM yang lebih digital. Banyak sekali program dan kegiatan yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan UMKM Indonesia agar dapat bersaing di dunia online, baik yang berasal dari pemerintah, mitra, maupun UMKM itu sendiri,” tutupnya.

Baca Juga: Di Balik Suksesnya JNEWS Migrasi ke Online

Saat ini JNE Pasuruan memiliki kurang lebih 29 jaringan atau outlet yang tersebar di seluruh kecamatan Pasuruan dengan jumlah karyawan sebanyak lebih dari 158 karyawan dan total 85 armada pengangkut yang terdiri dari 15 truk dan 70 motor.

“Jadi secara SDM, secara kemampuan, JNE Pasuruan sudah sangat siap untuk membantu kinerja, untuk membantu pelaku usaha di seluruh Pasuruan,” terang Eryn Handika Kepala Cabang JNE Pasuruan.

Exit mobile version