Untuk memenuhi peningkatan target di 2021, JNE Cabang Utama Kendari, Sulawesi Tenggara, telah menyusun berbagai langkah, diantaranya akan lebih memaksimalkan potensi distribusi jalur darat intra Sulawesi Tenggara dan antarpropinsi. Pengiriman via jalur darat ini akan meningkatkan jumlah kiriman.
Kendari merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di Pulau Sulawesi, setelah Makassar, Manado dan Palu. Kendari dijuluki sebagai Kota Lulo dengan potensi ekonomi cukup besar.
Baca juga : Asa JNE Mojokerto Kian Membumbung Tinggi di 2021
Di 2021 Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memprioritaskan pembangunan, yang salah satunya adalah insfrastruktur jalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Hal itu jelas sangat positif bagi JNE Kendari di mana pada tahun ini akan lebih memaksimalkan potensi distribusi jalur darat intra Sulawesi Tenggara dan antarprovinsi di Pulau Sulawesi.
“Kami melihat, potensi yang belum maksimal tahun lalu adalah distribusi jalur darat antarkota dan antarkabupaten di Sulawesi Tenggara dan juga antarprovinsi di Pulau Sulawesi. Potensinya cukup besar”, ujar Branch Manager JNE Kendari, Ratna Sari, kepada JNEWS, Sabtu (6/3/2021).
Oleh karena itu pihaknya akan memaksimalkan pengiriman jalur darat untuk mendorong peningkatan kiriman. Ratna pun menambahkan bahwa penjualan cabang-cabang baik di kota maupun di luar Kendari akan terus dinaikkan. “Hal itu dilakukan dengan melakukan edukasi dan proses sales yang intensif”, ungkapnya.
Baca juga : Garap Potensi Daerah Secara Maksimal dengan Peresmian Gedung Baru JNE Cilacap
Selain hal di atas, untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis, JNE Kendari juga akan lebih menggalakkan kerjasama dengan para pelaku UMKM yang selama ini sudah berjalan dengan baik dan menjadi customer setia. “Kami sudah membentuk komunitas ‘Sahabat UMKM – JNE Kendari’”, lanjut Ratna.
“Ada sekitar 50 pelaku UMKM yang ikut bergabung. Produk UMKM lokal yang menjadi unggulan dan diminati masyarakat cukup banyak, diantaranya olahan kacang mete, kue saguku, abon ikan, kopi tolaki dan juga produk lainnya”, beber Srikandi yang mulai bergabung di JNE Kendari sejak 2007 silam ini.
Baca juga : Siap Dukung Geliat UKM dan Industri, JNE Sukabumi Optimis Tatap 2021
Alumni S-1 Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut juga menambahkan bahwa walaupun awalnya cukup terpengaruh dengan adanya pandemi Covid-19, volume pengiriman di JNE Kendari berangsur membaik dengan cepat.
“Untuk target di masa pendemi 2020, realisasinya cukup memuaskan di mana kami bisa memenuhi target yang sudah ditentukan manajemen JNE Pusat. Dan untuk target 2021, JNE Kendari diberi peningkatan sekitar 11% dari achievement 2020. Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengejarnya dan kami selalu optimis walau pandemi belum berakhir,” ucapnya.
Baca juga : Mudahnya Bergabung dan Untungnya Jadi Member JNE Loyalty Card (JLC)
Terkait persaingan, di Kendari sendiri, kini ada sekitar 40 perusahaan jasa pengiriman yang ikut berkompetisi. “Persaingan semakin ketat, seperti di daerah lain. Sisi positifnya ini memacu kami untuk terus melakukan yang terbaik, berbenah diri, kreatif dan inovatif sehingga JNE terus menjadi pilihan utama masyarakat di sini,” terang Ratna.
Menilik sejarahnya, jejak JNE Kendari sudah berdiri sejak 2001 silam dengan 1 orang karyawan, baru kemudian di 2004 mulai menjadi kantor cabang dengan 3 orang karyawan. Seiring berjalannya waktu, JNE Kendari pun terus berkembang di mana pada 2021 sudah mempekerjakan 140 orang karyawan dengan satu Kantor Cabang Utama, 3 kantor perwakilan dan 1 gudang yang berlokasi di kota Kendari.
Selain itu, ada 15 cabang di bawah Cabang Utama Kendari, yang tersebar di kota dan kabupaten di Sulawesi Tenggara. Adapun cakupan area operasional meliputi Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 17 kota dan kabupaten dengan puluhan agen mitra penjualan. “Kami optimis 2021 jauh lebih baik dibanding 2020,” pungkas Ratna dengan seulas senyum mengembang. *
Baca juga : Pemenang JNE Xperience Happy Copter, Rasakan Sensasi Terbang Dengan Helikopter