Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid Pemusnah Dinosaurus

Sumber: The New York Times

JNEWS – Pernah dengar nama Kawah Chicxulub? Kawah ini punya peranan penting dalam kisah sejarah kehidupan Bumi lho!

Lokasi kawah ini ada di Meksiko, dan tersembunyi di balik laut serta lapisan tanah. Meski tak kelihatan mencolok, para ilmuwan tahu betul, jejaknya menyimpan peristiwa besar jutaan tahun lalu.

Apa yang terjadi di lokasi itu sampai bisa meninggalkan bekas sedalam dan seluas itu? Dan kenapa kawah ini dianggap punya hubungan erat dengan punahnya dinosaurus? Mari kita jelajahi Kawah Chicxulub di artikel kali ini.

Apa Itu Kawah Chicxulub?

Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid
Sumber: Science Photo Gallery

Dikutip dari National Geographic Indonesia, sekitar 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid raksasa menghantam wilayah yang kini jadi Semenanjung Yucatán, Meksiko. Energi yang dilepaskan oleh tabrakan ini setara dengan 100 juta bom atom meledak bersamaan.

Tubrukan itu juga meninggalkan jejak besar di permukaan Bumi. Sebuah kawah raksasa dengan lebar sekitar 180 km muncul. Sekarang dikenal dengan nama Kawah Chicxulub.

Asteroid yang menciptakan kawah ini diperkirakan punya ukuran antara 11 sampai 81 km. Dampaknya begitu dahsyat sampai para ilmuwan menduga inilah penyebab punahnya dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu.

Menariknya, kawah ini tak langsung ditemukan lewat riset sejarah atau fosil. Justru ditemukan secara tak sengaja oleh Glen Penfield, seorang ahli geofisika yang saat itu sedang mencari cadangan minyak bumi di tahun 1970-an.

Baca juga: 7 Wisata Kawah Terindah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Pencinta Alam

Dampak yang Terjadi

Peristiwa jatuhnya asteroid raksasa di bumi jutaan tahun lalu tersebut tak hanya membentuk kawah besar yang sekarang disebut Kawah Chicxulub. Ada beragam dampak besar yang terjadi di Bumi kita.

1. Munculnya Ejekta dan Awan Panas

Begitu asteroid menghantam permukaan, material dari dalam Bumi langsung terpental ke udara. Campuran batuan panas, debu, dan uap itu disebut ejekta.

Ejekta membentuk awan panas yang menyebar ke atmosfer dan menyelimuti seluruh planet. Suhu udara naik drastis karena panas dari tumbukan ini. Suhu global berubah drastis hanya dalam hitungan menit. Awan ini juga memblokir sinar matahari dan bikin dunia jadi gelap total.

2. Gempa Global dan Badai Besar

Ledakan besar dari tabrakan itu juga memicu gempa yang sangat kuat. Getarannya terasa hingga ke seluruh penjuru Bumi. Bahkan lempeng-lempeng tektonik ikut bergeser, memicu aktivitas vulkanik di berbagai tempat.

Tak hanya itu, badai besar juga mulai terbentuk. Bahkan sampai membentu hypercane, yakni badai super yang kekuatannya jauh lebih besar dari topan modern.

3. Hujan Asam, Kerusakan Lapisan Ozon, dan Kegelapan Total

Gas beracun yang keluar dari dalam tanah bercampur dengan uap air di atmosfer, lalu turun sebagai hujan asam. Tanaman mati, danau jadi asam, dan kehidupan air ikut terdampak.

Di saat yang sama, lapisan ozon rusak berat. Sinar ultraviolet langsung menembus atmosfer tanpa penghalang. Dunia juga mengalami kegelapan total karena matahari terhalang awan debu. Suasana gelap ini berlangsung selama berbulan-bulan.

4. Runtuhnya Rantai Makanan dan Kepunahan Massal

Karena sinar matahari tertutup dan hujan asam merusak ekosistem, tanaman tidak bisa tumbuh. Hewan herbivora kehilangan sumber makanannya, lalu disusul oleh karnivora yang kehabisan mangsa.

Rantai makanan runtuh total. Sekitar 75% spesies punah, termasuk semua dinosaurus non-unggas. Hanya hewan-hewan kecil dan makhluk bawah tanah yang bisa bertahan di kondisi ekstrem ini.

Kondisi Kawah Chicxulub Saat Ini

Ngeri banget ya, dampak tumbukan asteroid 66 juta tahun lalu di atas? Apalagi, menariknya, jejak-jejaknya masih tersisa sampai sekarang, meski wujudnya sudah berubah total.

Kondisi Kawah Chicxulub hari ini jauh berbeda dari masa bencana dulu. Sebagian besar kawahnya sekarang tertutup air laut di Teluk Meksiko. Hanya sebagian kecil yang muncul di daratan Semenanjung Yucatán. Meski tak terlihat seperti kawah besar dari permukaan, bentuknya masih bisa dikenali lewat pola cincin-cincin yang tersisa di bawah tanah.

Tahun 2016, tim ilmuwan dari berbagai negara sempat mengebor kawah ini sampai kedalaman lebih dari 1.300 meter. Dari hasil pengeboran itu, mereka bisa tahu bagaimana batuan di sana berubah akibat tabrakan dahsyat di masa lalu. Temuan ini membantu dunia untuk lebih memahami proses geologis setelah tumbukan besar pemusnah dinosaurus itu.

Di sekitar kawah, banyak ditemukan cenote, yakni sumur alami yang terbentuk dari batuan kapur yang tergerus. Cenote ini sekarang jadi sumber air dan juga objek wisata. Uniknya, banyak cenote yang membentuk lingkaran mengikuti jejak kawah di bawah tanah.

Baca juga: 10 Fenomena Alam Langka dan Menakjubkan di Seluruh Dunia

Walaupun tidak tampak mencolok saat ini, Kawah Chicxulub punya peran besar dalam dunia sains. Penelitian di sana bantu membuka tabir tentang kepunahan massal dan sejarah panjang Bumi. Seru ya?

Exit mobile version