JNEWS – Keajaiban di dunia selalu mengundang kekaguman. Dulu, ada tujuh keajaiban kuno yang menginspirasi banyak orang. Termasuk Piramida Giza, Taman Bergantung Babilonia, Patung Zeus di Olympia, Kuil Artemis, Mausoleum di Halicarnassus, Colossus of Rhodes, dan Lighthouse of Alexandria. Daftar itu disusun pada abad ke-2 SM, dan kini hanya Piramida Giza yang masih bertahan.
Karena itu, warga dunia menganggap penting untuk diperbarui. Pada tahun 2001, voting dimulai untuk memilih Keajaiban di Dunia yang baru dari 200 monumen yang diusulkan.
Pemungutan suara dilakukan melalui web dan telepon, dipimpin oleh New 7 Wonders Foundation. Dikatakan, yayasan ini telah sukses menggerakkan “pemungutan suara terbesar yang pernah ada.”
Tujuh pemenang dipilih dari 21 kandidat, yang disaring dari 77 pilihan oleh panel pada tahun 2006. Hasilnya diumumkan pada tahun 2007 dengan sambutan meriah, meskipun beberapa calon unggulan seperti Akropolis di Athena tidak masuk daftar akhir.
7 Keajaiban di Dunia yang Baru, Resmi Tahun 2007
Setelah memahami latar belakang penetapan Tujuh Keajaiban Dunia Baru, saatnya menjelajahi lebih dalam keajaiban di dunia yang telah terpilih. Berikut daftarnya, dikutip dari Britannica.
1. Tembok Besar Tiongkok
Tembok Besar Tiongkok mungkin merupakan salah satu proyek konstruksi terbesar di dunia. Panjangnya diperkirakan sekitar 8.850 km, meskipun ada studi dari Tiongkok yang menyebutkan panjangnya mencapai 21.200 km. Pembangunannya dimulai pada abad ke-7 SM dan berlangsung selama dua milenium.
Meskipun disebut “tembok”, sebenarnya struktur ini terdiri dari dua tembok paralel di beberapa bagian. Di sepanjang tembok, terdapat menara pengawas dan barak.
Satu hal yang kurang efektif dari keajaiban di dunia ini adalah fungsinya. Meskipun dibangun untuk mencegah invasi dan serangan, tembok ini gagal memberikan keamanan yang nyata. Para ahli mencatat bahwa tembok ini lebih berfungsi sebagai propaganda politik.
Baca juga: Cerita di Balik Taman Tergantung Babylon: Karya Raja Nebukadnezar II
2. Chichén Itzá
Chichén Itzá adalah sebuah kota peradaban Maya di Semenanjung Yucatán, Meksiko, yang berkembang pada abad ke-9 dan ke-10 Masehi. Di bawah suku Maya Itzá—yang dipengaruhi kuat oleh Toltek—berbagai monumen dan kuil penting dibangun di sini. Salah satu yang paling terkenal adalah piramida bertingkat El Castillo atau The Castle, yang menjulang setinggi 24 meter di atas Plaza Utama.
Keahlian astronomi suku Maya terlihat dari struktur piramida ini yang memiliki 365 anak tangga, sesuai dengan jumlah hari dalam setahun. Pada ekuinoks musim semi dan musim gugur, matahari terbenam menciptakan bayangan di piramida yang tampak seperti ular yang merayap turun di tangga utara; di bagian bawah terdapat kepala ular dari batu.
Namun, kehidupan di Chichén Itzá tidak hanya tentang kerja dan sains. Kota ini juga memiliki lapangan tlachtli terbesar di Amerika, tempat penduduknya memainkan permainan bola ritual yang populer di Mesoamerika pra-Columbus.
3. Petra
Kota kuno Petra di Yordania terletak di lembah terpencil, di antara pegunungan dan tebing batu pasir. Konon, keajaiban di dunia ini adalah salah satu lokasi di mana Musa memukul batu dan air memancur keluar.
Kemudian, orang Nabatea, suku Arab, menjadikan Petra sebagai ibu kota mereka. Pada masa ini, Petra berkembang menjadi pusat perdagangan penting, terutama untuk rempah-rempah.
Orang Nabatea terkenal sebagai pemahat ulung. Mereka mengukir tempat tinggal, kuil, dan makam langsung ke dalam batu pasir, yang warnanya berubah seiring pergeseran matahari. Mereka juga membangun sistem air yang memungkinkan adanya taman-taman subur dan pertanian.
Pada puncaknya, Petra dikabarkan memiliki populasi sekitar 30.000 jiwa. Namun, kota ini mulai merosot saat jalur perdagangan bergeser. Gempa besar pada tahun 363 Masehi memperparah kondisi, dan setelah gempa lain pada tahun 551, Petra perlahan ditinggalkan. Kota ini ditemukan kembali pada tahun 1912.
4. Machu Picchu
Machu Picchu adalah situs peninggalan suku Inca yang terletak di dekat Cuzco, Peru. Situs ini ditemukan pada tahun 1911 oleh Hiram Bingham. Awalnya, ia mengira bahwa Machu Picchu adalah Vilcabamba, benteng rahasia Inca yang digunakan selama pemberontakan melawan kekuasaan Spanyol pada abad ke-16.
Meskipun klaim tersebut kemudian terbukti salah, tujuan sebenarnya dari keajaiban di dunia ini masih membingungkan para ahli. Bingham percaya bahwa tempat ini adalah rumah bagi “Virgins of the Sun,” wanita yang tinggal di biara dengan sumpah kesucian. Namun, ada yang berpendapat bahwa tempat ini kemungkinan merupakan situs ziarah atau tempat peristirahatan kerajaan.
Machu Picchu adalah salah satu dari sedikit reruntuhan pra-Columbus besar yang ditemukan hampir utuh. Meskipun terletak di tempat yang terpencil di Pegunungan Andes, Machu Picchu memiliki teras pertanian, alun-alun, area tempat tinggal, dan kuil.
5. Patung Christ the Redeemer
Patung Christ the Redeemer adalah sebuah patung raksasa Yesus yang berdiri di puncak Gunung Corcovado di Rio de Janeiro. Pembangunan patung ini dimulai setelah Perang Dunia I, ketika sebagian orang Brasil khawatir akan penyebaran “ketidakberagamaan.”
Patung ini kemudian dirancang oleh Heitor da Silva Costa, Carlos Oswald, dan Paul Landowski. Konstruksinya dimulai pada tahun 1926 dan selesai lima tahun kemudian.
Monumen ini memiliki tinggi 30 meter, belum termasuk alas setinggi 8 meter, dan lengannya yang terbentang mencapai 28 meter. Patung ini merupakan patung bergaya Art Deco terbesar di dunia. Dibuat dari beton bertulang dan dilapisi sekitar enam juta ubin. Sayangnya, patung ini sering disambar petir, dan pada tahun 2014, ujung ibu jari kanan patung rusak akibat badai.
6. Colosseum
Colosseum di Roma dibangun pada abad pertama atas perintah Kaisar Vespasian. Keajaiban konstruksi ini memiliki ukuran 189 meter kali 156 meter dan menampilkan sistem lengkung yang kompleks.
Amfiteater ini mampu menampung 50.000 penonton yang menyaksikan berbagai acara. Yang paling terkenal adalah pertarungan gladiator, meskipun pertarungan antara manusia dan binatang juga sering diselenggarakan. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, air dipompa ke dalam Colosseum untuk simulasi pertempuran laut.
Namun, keyakinan bahwa orang Kristen dijatuhi hukuman mati di sini—terutama dengan dilemparkan ke singa—masih menjadi perdebatan. Menurut beberapa perkiraan, sekitar 500.000 orang tewas di Colosseum. Selain itu, begitu banyak hewan yang ditangkap dan dibunuh di sana sehingga beberapa spesies dilaporkan menjadi punah.
7. Taj Mahal
Kompleks makam Taj Mahal di Agra, India, dianggap sebagai salah satu monumen paling ikonik di dunia dan menjadi contoh terbaik arsitektur Mughal. Dibangun oleh Kaisar Shah Jahan untuk menghormati istrinya, Mumtaz Mahal yang meninggal pada tahun 1631 saat melahirkan anak ke-14 mereka.
Proses pembangunan Taj Mahal memakan waktu sekitar 22 tahun dan melibatkan 20.000 pekerja. Kompleks ini mencakup taman besar dengan kolam pantul yang indah. Makam tersebut terbuat dari marmer putih yang dihiasi batuan semi mulia dengan pola geometris dan bunga. Kubah utama yang megah dikelilingi oleh empat kubah lebih kecil.
Menurut beberapa laporan, Shah Jahan berkeinginan untuk membangun makam sendiri dari marmer hitam. Namun, ia dijatuhkan oleh salah satu putranya sendiri sebelum pekerjaan dimulai.
Baca juga: Mengungkap Sejarah Taj Mahal: Keajaiban Cinta dari Dinasti Mughal
Mengunjungi keajaiban di dunia adalah kesempatan untuk meresapi keindahan dan kebesaran peradaban manusia. Menjelajahi keajaiban ini dapat memperkaya wawasan dan memperdalam apresiasi terhadap keragaman warisan dunia.