Subhanizar yang terpilih sebagai best rider, menjadi saksi hidup perjalanan kesuksesan JNE Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Sebagai rider senior yang sudah menjalani profesinya selama dua dekade, ia menjadi panutan bagi para rider baru dalam hal sukses delivery maupun ketika menghadapi permasalahan di lapangan.
Subhanizar sudah ikut bekerja saat JNE Pangkal Pinang mulai didirikan dan berpisah dengan saudara tuanya TIKI pada 1999. “Kala itu di Pangkal Pinang belum ada cabang JNE, yang ada baru TIKI. Karena saya dianggap punya pengalaman di TIKI, saya diminta bergabung dengan JNE”, tuturnya.
“Kala itu karyawannya hanya saya seorang, sehingga semua pekerjaan saya kerjakan, mulai dari delivery, pickup dan pekerjaan lainnya untuk memproses kiriman inbound maupun outbound,” kenang Subhanizar saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (9/9/2021).
Baca juga : Kata Pejabat Hingga Pelajar Soal Vaksinasi Massal JNE
“Setiap hari saya mengambil paket kiriman ke bandara menggunakan motor. Begitu juga sebaliknya, terkadang ada 2-3 karung paket, kemudian saya antarkan ke para customer di seluruh Pangkal Pinang. Karena sendirian maka sering baru selesai delivery hingga larut malam,” tambah ayah 3 anak tersebut.
Meski delivery ke seluruh wilayah Pangkal Pinang sendirian kala itu, Subhanizar mengaku enjoy dan tidak pernah mengeluh. Di balik semua itu yang terpenting baginya para customer senang menerima paket dari JNE, yang saat itu keberadaannya belum begitu dikenal oleh masyarakat Pangkal Pinang. “Saat itu masyarakat di sini belum begitu kenal dengan JNE,” ujarnya.
Banyak suka dan duka yang dialaminya saat menjadi kurir. Salah satu yang paling diingat dan selalu menjadi bahan cerita kepada kurir-kurir baru agar selalu berhati-hati dan tetap menjaga paket delivery supaya tetap aman, adalah saat Kota Pangkal Pinang dilanda banjir besar, di mana hampir semua ruas jalan tergenang banjir.
“Ini kenangan yang selalu saya ingat. Saya tercebur ke selokan saat banjir karena tidak kelihatan selokannya tertutup air. Baju dan celana saya basah, namun paket semuanya selamat tidak ada yang basah sehingga bisa ter-delivery tepat waktu. Intinya walau bagaimanapun paket kiriman adalah amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya,” ucap penyuka olahraga ini.
Apa saja yang membuatnya menikmati profesi kurir sampai 20 tahun tetap setia menjadi rider? Subhanizar mengaku, profesi rider membuatnya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda. Jadi tidak membuatnya bosan saat menjalani pekerjaan sehari-hari. Dirinya memang menyukai pekerjaan lapangan.
Baca juga : 7 September Dideklarasikan Sebagai Hari Bahagia Bersama
Selain itu, yang membuatnya betah, karena lingkungan kerja di JNE Pangkal Pinang penuh dengan nuansa kekeluargaan. “Alhamdulillah pada 2016 silam saya sudah diberangkatkan umrah ke Mekah oleh JNE. Penghargaan dan apresiasi tersebut menjadi semangat untuk saya bekerja lebih baik lagi,” jelasnya.
Sebagai rider senior, Subhanizar mempunyai kiat-kiat cara mudah mendekati para customer, yang diantaranya harus selalu ramah, sopan santun, memberikan senyuman sekalipun perasaan hati sedang tidak enak dan tentunya selalu berdoa.
Seiring bejalannya waktu, di mana sudah ada banyak rider di JNE Pangkal Pinang, kini Subhanizar dimutasi sebagai kurir pickup, untuk mengambil paket kiriman di berbagai agen, dan juga para customer seperti reseller, pedagang online dan juga yang lainnya. Adapun jenis paketnya lebih didominasi produk-produk fashion dan makanan.
Disinggung mengenai dirinya yang terpilih sebagai rider atau kurir teladan, ia mengaku bangga dan senang. “Semoga JNE terus maju dan sukses serta terus menjadi yang terdepan,” pungkas Subhanizar, saksi hidup perjalanan panjang JNE Pangkal Pinang yang dibangun dari nol hingga meraih kesuksesan sampai sekarang. *