Kebun Raya Bedugul: Panduan Wisata serta Flora Unik dan Langka yang Bisa Ditemukan

Pulau Dewata selalu menarik untuk dikunjungi karena memiliki sejumlah wisata memesona. Salah satu di antaranya adalah Kebun Raya Bedugul atau biasa disebut Kebun Raya Eka Karya Bali.

Di Indonesia, ada empat kebun raya yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Bali ini. Menariknya, Kebun Raya Bedugul ini memiliki luas 157,5 hektare dan menjadikannya sebagai kebun raya terluas di Indonesia.

Kawasan ini bisa dijadikan alternatif wisata selain pantai. Daya tarik utama dari kebun raya ini adalah memadukan pelestarian tumbuhan, konservasi, penelitian botani, edukasi hingga rekreasi. Sebuah paket lengkap untuk tujuan wisata bersama keluarga.

Kebun Raya Bedugul terletak di Bedugul tepatnya di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Untuk ke tempat ini, perlu menempuh jarak kurang lebih 60 km dari pusat kota. Letak kebun raya ini di daerah pegunungan Bedugul dengan ketinggian 1250-1450 di atas permukaan laut. Suhu udara di tempat ini relatif sejuk antara 17° -25°  C di siang hari dan di malam hari 10° -15° C.

Sejarah Singkat Kebun Raya Bedugul

Kebun Raya Bedugul

Lahirnya kebun raya ini berasal dari gagasan Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo yang saat itu menjabat sebagai Presiden Badan Pusat Penelitian Lingkungan sekaligus kepala dari kebun-kebun raya di Indonesia dan I Made Taman sebagai Kepala Badan Konservasi Lingkungan dan Pelestarian. Mereka memberikan sebuah ide untuk membuat kebun raya di luar pulau Jawa, tepatnya di Bali.

Di tahun 1955, pendekatan mulai dilakukan kepada pemerintah Provinsi Bali. Akhirnya pada tahun 1958, pihak berwenang di Bali secara resmi menawarkan ke Dewan Pusat Penelitian Lingkungan untuk membangun kebun raya. Dari perjanjian tersebut, lokasi pun ditentukan dari kebun raya meliputi area dengan luas 50 hektare hutan dan reboisasi Candikuning yang berbatasan dengan Cagar Alam Batukahu.

Tepat tanggal 15 Juli 1959, Kebun Raya Eka Karya Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Nama Kebun Raya Bali “Eka Karya” adalah usulan dari I Made Taman. Arti dari Eka adalah 1 dan karya artinya kerja. Jadi, Eka Karya diartikan sebagai kebun raya pertama yang dikenal sebagai salah satu karya nasional Indonesia setelah masa Indonesia merdeka.

Kebun raya ini digunakan untuk mengumpulkan gymnospermae (tumbuhan jenis konifer) dari seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena jenis gymnospermae bisa tumbuh baik di kebun raya. Awal mula kebun raya ini diisi dengan koleksi dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas. Koleksi awal termasuk araucaria, Longevity copper, dan Masson pine. Jenis tanaman lain yang dikenal sebagai tanaman asli wilayah tersebut seperti Lohan dan Casuarina junghuhniana.

Baca juga: Ketika Pemandangan Alam dan Pelestarian Menjadi Satu dalam 6 Kawasan Konservasi Indonesia

Flora Unik di Kebun Raya Bedugul

Ada banyak flora yang diawetkan di Kebun Raya Bedugul, kurang lebih ada 2000 dan di antaranya berasal dari daerah pegunungan Indonesia timur, seperti Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Bali dan Papua. Tanaman-tanaman baru diperoleh dari pembibitan komersial, arborea dari kebun raya lainnya, pengumpulan ekspedisi, dan program pemuliaan tanaman.

Dari sekian banyak koleksi tanaman, ada sejumlah flora unik yang dibagi ke dalam beberapa bagian spot menarik berupa taman di kebun raya ini. Berikut ulasannya.

1. Taman Anggrek

Kurang lebih ada 293 jenis anggrek yang ada di Kebun Raya Bedugul. Semuanya ditata di taman khusus yaitu Taman Anggrek. Taman ini memiliki luas sekitar 0,5 hektare dan terbagi dua, yakni Taman Anggrek bagian bawah untuk koleksi anggrek silangan, dan Taman Anggrek bagian atas untuk anggrek liar yang menjadi prioritas koleksi.

Salah satu anggrek yang populer di taman ini adalah Anggrek Endemik Bali (Calanthe baliensis).

2. Taman Paku

Tumbuhan paku ditata di area seluas 2 hektare yang disebut dengan nama Taman Cyathea. Menariknya, ada lebih dari 80 jenis tumbuhan paku yang berasa dari berbagai daerah seperti Sulawesi, Sumatra, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara ada di taman ini.

3. Taman Usada

Di taman berisi beragam tumbuhan yang kerap digunakan untuk pengobatan tradisional Bali. Pengobatan tradisional ini dikenal dengan nama usada yang berasa dari bahasa Sansekerta, aushadhi, artinya tumbuhan mengandung khasiat obat.

Taman ini memiliki koleksi lebih dari 300 jenis tanaman yang berasal dari berbagai kabupaten di Bali. Tak sekadar itu saja, taman ini dilengkapi dengan sarana pendidikan berupa papan yang berisi penjelasan singkat mengenai tanaman koleksi dan fungsinya dalam pengobatan.

4. Rumah Kaca Begonia

Flora unik berikutnya ada begonia. Jenis tanaman ini memiliki keunikan yang terletak di bentuk daun tidak simetris. Kumpulan begonia di Indonesia ada di Rumah Kaca Begonia, mulai dari begonia alam dan begonia hybrid. Tercatat ada 920 spesimen dari 94 jenis koleksi begonia ada di taman ini.

5. Taman Rhododendron

Koleksi Rhododendron dan Azalea ada 59 nomor koleksi, 20 jenis dan 155 spesimen. Semua koleksi tersebut berasal dari Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Jawa, Bali serta hasil seed exchange dari USA, Jepang, Taiwan, dan Jerman. Di taman ini, pengunjung bisa menikmati ragam Rhododendron yang ditata apik dan memanjakan mata.

6. Taman Akuatik

Taman akuatik ini memiliki sejumlah tanaman air yang ditata dalam sebuah kolam bertingkat enam. Di kolam ini semua koleksi ditata sesuai habitusnya. Beberapa koleksi unik antara lain Nymphaea pubescens Willd., Pontederia cordata L., Cyperus papyrus L., Cyperus flabelliformis Rottb., Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng., dan Nymphoides indica (L.) OK.

7. Rumah Kaca Kaktus

Beberapa jenis kaktus di Kebun Raya Bedugul telah mencapai tinggi lebih dari 5 meter. Total ada 68 jenis yang ditata dalam sebuah rumah kaca dengan luas 500 m2. Ini dilakukan untuk mencegah kelembapan yang berlebihan. Koleksi kaktus di sini berasal dari Argentina, Jerman, Meksiko, dan New Zealand.

Sejumlah kaktus unik yang bisa dilihat di rumah ini antara lain koleksi Echinocactus grusonii, Cephalocereus senilis, Mammillaria durispina, Espostoa lanata, Opuntia sp., dan Cleistocactus micropetalum.

Selain mengunjungi beragam koleksi flora unik di atas, pengunjung juga bisa menikmati beberapa tempat menarik yang menjadi bagian dari kebun raya ini seperti:

Baca juga: Menjelajahi Desa Batubulan yang Menjadi Jantung Seni Pahat Bali

Kebun Raya Bedugul sangat sayang untuk dilewatkan apabila berkunjung ke Pulau Dewata. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima ketika mengunjungi kebun raya ini, karena menjelajahi beragam taman di dalamnya akan menempuh perjalanan yang cukup panjang.

Exit mobile version