Kemendag Dorong Ekspor Produk Unggulan Desa Masuk Pasar Internasional

bulu mata palsu sukses, kemendag dorong produk unggulan desa mendunia

Pelepasan ekspor bulu mata palsu ke Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat senilai sekitar USD 30 ribu oleh PT Diva Prima Cemerlang mendapat apresiasi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kemendag pun optimis bahwa produk unggulan desa dapat mendunia.

“Kami sangat mengapresiasi upaya PT Diva Prima Cemerlang dalam memfasilitasi produk unggulan desa mendunia, termasuk ke pasar non-traditional dan juga ke pasar AS, dimana persaingan dan persyaratan pemasarannya sangat ketat,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Di Kota Industri Karawang, JNE Kian Berkembang

Adapun bulu mata palsu yang dilepas ekspor beberapa waktu lalu merupakan produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra, Purworejo, Jawa Tengah. PT Diva Prima Cemerlang yang bertindak sebagai fasilitator sukses memasarkan produk tersebut hingga ke mancanegara.

Didi menyebut kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata keberhasilan produk unggulan desa yang berkontribusi terhadap penguatan perekonomian nasional dan perlu terus didukung agar bisa dilakukan secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya pelepasan ekspor ini, Didi pun berharap dapat memacu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di level desa lainnya untuk lebih semangat berkarya dan ikut memasuki pasar internasional.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menjelaskan, pelepasan ekspor ini merupakan salah satu hasil kerja sama Ditjen PEN Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa yang ditanda tangani pada 28 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Ekspor Industri Furnitur Nasional Meroket 30 Persen, Kemenperin Siapkan Ini

Dalam kerja sama ini, kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global. Kedua pihak sepakat untuk menciptakan minimal 100 desa yang mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun.

Desa Sejahtera Astra Purworejo sendiri merupakan salah satu kawasan desa yang telah memberdayakan lebih dari 200 masyarakat lokal di tiga desa dalam memproduksi bulu mata palsu. Sebelumnya, Desa Sejahtera Astra Purworejo melalui PT Diva Prima Cemerlang juga telah melakukan ekspor bulu mata palsu ke beberapa negara, seperti Inggris, Prancis, Belgia, Ceko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Kolombia.

“Kita harus lebih jeli melihat peluang yang masih terbuka lebar di pasar internasional. Diharapkan ekspor bulu mata palsu ini akan terus berlanjut dan mendapatkan repeat order dengan jumlah transaksi yang lebih besar dan negara tujuan ekspor yang semakin bertambah,” pungkas Marolop.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, Indonesia merupakan eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar USD 387,6 juta dengan pangsa pasar di dunia sebesar 8,47 persen. Adapun pasar utama tujuan ekspor bulu mata palsu Indonesia adalah AS, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, dan Inggris.

Baca Juga: JNE Depok Jadi Solusi Bagi Masyarakat Saat PPKM Level 2

Exit mobile version