Pemerintah siap mendukung ekspansi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke pasar global. Hal ini kemudian ditegaskan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dengan memfasilitasi pelaku UMKM agar dapat memperluas pangsa pasarnya ke pasar global.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Lutfi saat “Dialog 45 Menit bersama Mendag” dengan tema “Jelang Expo 2020 Dubai: UKM Indonesia Ekspor ke Timur Tengah” yang dilaksanakan secara virtual beberapa waktu lalu. Dialog tersebut turut dihadiri oleh enam eksportir, di antaranya PT Bio Takara, Palemcraft, Nudira SDI (Sumber Daya Indonesia), Sinar Prima Grup, Legong Bali Nusantara, dan Solusi Mandiri Agro.
Baca Juga: Para Pelaku UMKM Lokal Berharap Cuan Saat PON XX Papua Berlangsung
“UKM adalah pilar dari perekonomian Indonesia. Selain sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pembukaan Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai. Sesi dialog ini juga merupakan wadah berbagi pengalaman dan masukan para UKM dan pemerintah, sehingga kita dapat mencari solusi untuk bersama-sama meningkatkan kinerja ekspor nasional, khususnya di wilayah Timur Tengah,” ujar Mendag Lutfi dikutip dari siaran pers.
Mendag Lutfi mengungkapkan, bahwa saat ini terjadi peningkatan ekspor produk dalam negeri. Permintaan ekspor produk-produk Indonesia kini semakin meningkat akibat adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat.
“Saat ini Indonesia kebanjiran permintaan produk untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini merupakan peluang yang luar biasa untuk mendorong ekspor nasional,” kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi menjelaskan, saat ini tarif pengiriman barang ekspor melalui jalur laut mengalami peningkatan lima hingga 10 kali lipat dari sebelumnya, yaitu menjadi USD 10.000—USD 20.000 per kontainer.
Baca Juga: Target Naik Kelas, Pertamina Bina 2.305 UMK Papua dan Papuan Barat
“Terkait tarif pengiriman ekspor jalur laut yang meningkat, kami memberikan usulan kepada para pelaku UKM, khususnya UKM yang mengekspor produk berukuran kecil atau ringan untuk beralih dari pengiriman jalur laut ke jalur udara. Hal ini mengingat adanya penurunan angka penumpang
pesawat yang mengharuskan perusahaan penerbangan untuk tetap terbang dengan membawa muatan kargo,” jelas Mendag.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, Kadin Indonesia akan berkolaborasi dengan para pemangku kepentinga (stakeholder) terkait untuk bersama mencari solusi terkait tantangan dan hambatan yang dialami para pelaku usaha.
Arsjad menambahkan, Kadin juga terus berupaya mendorong ekspor nasional dengan memprioritaskan ekspor ke negara-negara yang memiliki comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Indonesia, antara lain UEA, Australia, Swiss, Hongkong, Uni Eropa, Turki, dan Korea Selatan. CEPA merupakan perjanjian kerja sama antar negara yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan perdagangan internasional.
“Kadin juga berupaya membuat ekosistem yang dapat menghubungkan UKM dengan para calon buyers. Hal itu dilakukan untuk mempermudah ekspor ke negara-negara tujuan. Rencananya, proyek ini akan dilakukan di Australia, Swiss, serta akan memanfaatkan perhelatan Expo 2020 Dubai untuk mengembangkan proyek di UEA,” tutup Arsjad.
Baca Juga: Gelontorkan Rp 13 Miliar, KemenkopUKM Bangun Factory Sharing Furniture di Sragen