Kemendikbud Tunjuk JNE Tangani Distribusi Buku GLN ke 18 Provinsi

Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018 menemukan tingkat literasi masyarakat Indonesia di 34 provinsi, 12 diantaranya berstatus zona merah. Indikator persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir dan persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang mengunjungi perpustakaan atau memanfaatkan taman bacaan masyarakat.

Kondisi inilah yang melatarbelakangi program Gerakan Literasi Nasional (GLN) oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Baca juga : Layanan e-Learning Kian Diminati di Masa Pandemi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan JNE untuk mendistribusikan pengiriman buku untuk program GLN. Sebanyak 36.529 paket buku akan dikirimkan ke 36.529 titik 18 provinsi di luar Pulau Jawa. Tepatnya di 84 kota dan kabupaten di Indonesia khususnya daerah 3T yaitu terpencil, terdalam dan terluar.

Acara serah terima dihadiri perwakilan Corporate Planning Specialist JNE Trian Yuserma dan Widodo, Head Sales JNE Regional Jateng-DIY Bambang Widiatmoko yang secara simbolis menerima paket buku dari Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Syihabudin dan Plt. Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemenristekdikti Margiyati.

Kepala Cabang JNE Solo, Agus Yunanto menyebutkan bahwa pihaknya menyiapkan tim khusus untuk proyek pengiriman paket buku ini. Tidak kurang dari 100 personil diterjunkan untuk menangani proses pengiriman paket buku ini selama satu minggu sejak 21/10.

“Ini menjadi komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik sekaligus mendukung Gerakan Literasi Nasional karena paket buku ini tentunya menjadi kiriman yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak di daerah tujuan” ujar Agus.

Baca juga : Jangan Senang Dulu, Pemerintah Bakal Ketatkan Mobilitas Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Buku-buku tersebut mengandung muatan yang mampu menumbuhkan budi pekerti siswa, seperti buku cerita atau dongeng lokal, buku biografi inspiratif tentang tokoh lokal atau anak bangsa yang berprestasi, dan buku sejarah yang menebalkan rasa cinta tanah air. Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam rangka membangun Indonesia dari daerah pinggiran dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia.

Exit mobile version