Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk kebutuhan pembiayaan, salah satunya adalah para peternak ayam yang tergabung dalam Ciremai Group di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Menkop UKM Teten Masduki menilai Ciremai Group telah menjadi role model pengembangan ekosistem peternakan ayam dari hulu sampai hilir. Dengan memanfaatkan KUR klaster ini, para peternak tidak akan kebingungan lagi untuk mendapatkan pendanaan.
“Ekosistem dari Ciremai Group ini sudah bagus tapi bisa kita kombinasikan agar para peternak memanfaatkan KUR klaster sebagai pembiayaan sehingga dapat mengembangkan kapasitas usahanya,” ungkap Menteri Teten dikutip dari siaran pers.
Baca Juga: Perpres Terbit, Pemerintah Siap Fasilitasi Kemudahan dan Insentif Bagi Wirausaha
Menteri Teten mengatakan bahwa pemerintah tengah mendorong porsi kredit untuk UMKM agar mencapai 30% di tahun 2024. Sementara itu, saat ini porsi kredit untuk UMKM tercatat hanya mencapai 19%.
Menurutnya beberapa negara bahkan sudah menerapkan porsi kredit untuk UMKM dengan jumlah yang besar, seperti Thailand dan Malaysia yang memberikan porsi kredit untuk UMKM sebesar 40% serta Korea Selatan sebesar 81%.
“Jadi di sana itu usaha besar harus mencari modal melalui pasar saham. Nah di kita kan kebalik. Makanya kita harus dorong penyerapan kredit UMKM sampai 30% di 2024,” kata Menteri Teten.
Dengan masuknya para peternak ayam anggota Ciremai Group ke dalam KUR klaster, dia optimis nantinya rakyat kecil dapat berdaya dan apabila ekonomi kecil dikonsolidasikan dalam skala ekonomi serta memiliki supply chain yang baik, mereka dapat bersaing dengan usaha besar.
Menteri Teten pun mengapresiasi Ciremai Group yang telah menjadi model pembentukan korporatisasi pangan yang baik. Pasalnya, para peternak yang menjadi anggota Ciremai Group telah bergabung dalam klaster yang dapat bersaing dengan usaha besar.
Baca Juga: UMKM Jadi Prioritas, Pemerintah Berikan Arahan Berdaya Saing Tinggi
“Saya apresiasi Ciremai Group yang membangun peternakan ayam dalam sistem yang kompetitif dan bersaing dengan usaha besar. Ini bisa jadi model yang nantinya dapat kita kembangkan,” ujarnya.
Ciremai Group sebagai pelaku industri peternakan ayam dengan sistem Closed House juga dikatakan dapat menjadi Center of Excellence bagi industri peternakan ayam, karena sudah menerapkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas ayam petelur.
Selain itu, untuk penetasan ayam petelur dengan Parent Stock juga telah berhasil membangun inclusived closed loop (dari hulu ke hilir), sehingga stabilitasi harga DOC (Day Old Chicken) dapat terkendali.
“Dengan membangun sentra peternakan ayam petelur, Ciremai Group juga telah membangun circular economy (ekosistem) dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam menjadi pakan untuk budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF), sehingga industri peternakan ayam menjadi zero waste,” ucap Menteri Teten.
“Kita tahu bahwa budidaya maggot saat ini memiliki potensi yang tinggi karena kandungan proteinnya yang tinggi (40%) dapat menjadi pakan ternak dan budidaya ikan, bahkan diekspor untuk industri kolagen (kosmetik),” sambungnya.
Di tempat yang sama, Direktur Ciremai Group Ziki Zikrullah mengatakan bahwa pihaknya sudah mendirikan industri ini sejak tahun 1996. Di mana dalam lahan seluas 50 hektare ini telah terdapat 600 ribu ayam yang terdiri dari ayam petelur dan ayam peternak.
“Kita punya kandang ayam dengan kapasitas 200 ribu ekor ayam dan kami memiliki 55 peternak ayam binaan. Dari sisi hilir, telur yang kita hasilkan dijual ke ritel serta kita memiliki 40 agen telur yang melayani wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kita juga sudah punya 3 rumah potong ayam untuk ayam yang sudah tidak produktif. Ada 9.000 ton kapasitasnya tersebar di Jabodetabek dan Majalengka,” kata Ziki.
Baca Juga: Pilihan Aplikasi Kasir Digital bagi UMKM
“Kita juga ingin transformasi menjadi modern dengan digitalisasi di semua sistem. Insya Allah kita juga akan meluncurkan pada akhir Maret 2022 untuk e-commerce kami yaitu bernama Dahar. Kami berharap ini bisa meminimalisir disparitas harga antara peternak dan masyarakat. Kami juga siap membuka lapangan pekerjaan untuk generasi muda,” lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana mengapresiasi Ciremai Group yang telah memberikan kesempatan kepada para peternak ayam untuk dapat mengembangkan usahanya.
Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh Ciremai Group telah membantu Pemerintah Daerah Majalengka dalam membuka ruang kerja bagi masyarakat di Kabupaten Majalengka.
“Suksesnya Ciremai Group akan berimbas positif pada kelompok ternak yang akan memberikan kesejahteraan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” pungkas Tarsono.