Komitmen pemerintah dalam mendorong UKM untuk masuk pasar global kembali dibuktikan. Kali ini melalui ajang Atlanta Ultimate Women’s Expo yang berlangsung di Cob Galleria Center, Two Galleria Parkway, Atlanta, Amerika Serikat, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) turut membawa serta UKM perempuan Indonesia.
Total ada UKM mendapat fasilitas yaitu, UKM Animorfosa dengan Produk Handycraft, UKM Collor Island dengan Produk Accesoris, Batik, Handmade Textile, UKM Gava Goods dengan Produk Body Care dan UKM Kokonut dengan Produk Fashion Wanita.
Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyampaikan, keikutsertaan kali ini merupakan salah satu upaya KemenKopUKM, dalam memperluas akses pasar produk koperasi dan UKM di pasar Amerika Serikat, khususnya dalam mendukung peran pelaku usaha perempuan Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.
Baca Juga: Lewat Festival Kreatif Lokal 2021, Adira Gali Potensi Pelaku Ekonomi Kreatif
“Ultimate Women’s Expo, merupakan Expo terbesar di Amerika Serikat, dan merupakan peluang bagi UKM Perempuan Indonesia untuk dapat memperkenalkan produk bagi Perempuan di Amerika Serikat,” ungkap Hanung dalam keterangannya.
Hanung menuturkan, berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2020, kontribusi UMKM perempuan terhadap PDB 2020 mencapai 9,1% atau senilai Rp1.389 triliun.
Sedangkan, setidaknya saat ini jumlah UMKM perempuan berdasarkan skala usaha mencapai 34% untuk usaha menengah, 50,6% usaha kecil dan 52,9% usaha mikro.
Dari data tersebut, lanjut Hanung, menunjukkan bagaimana mendukung UMKM, khususnya pemberdayaan pelaku usaha perempuan merupakan suatu keniscayaan.
Hanung berharap melalui ajang ini pelaku UKM perempuan Indonesia yang ikut serta, dapat mengalami peningkatan permintaan khususnya dari pasar Amerika Serikat.
Baca Juga: Kolaborasi Angkat Kain Tradisional Jadi Produk Modern
Dorong UKM Go Ekspor
Hadirnya Kemenkop UKM dalam ajang Atlanta Ultimate Women’s Expo menjadi salah satu upaya untuk mendorong pelaku UKM Go Ekspor. Sebelumnya, Kemenkop UKM memfasilitasi sekitar 17 pelaku UKM dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali untuk memperoleh Sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).
Sertifikat HACCP adalah sistem pengawasan dan pengendalian keamanan pangan yang secara preventif bersifat ilmiah, rasional dan sistematis, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai dari bahan baku, proses produksi/pengolahan, manufacturing, penanganan, distribusi, pemasaran hingga sampai kepada pengguna akhir.
Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyampaikan, Dengan memperoleh sertifikasi HACCP maka pelaku UKM dapat mengekspor produknya ke luar negeri.
“Untuk mendukung pelaku UKM naik kelas dan go ekspor Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya memberikan berbagai dukungan, salah satunya melalui sertifikasi HACCP kepada pelaku UKM. Sertifikat HACCP merupakan salah satu syarat keamanan pangan oleh buyer. Selain itu, sertifikat HACCP telah diakui otoritas Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO),” ujarnya.
Pelaku UKM yang mandapatkan Sertifikasi HACCP telah melakukan ekspor ke beberapa negara antara lain Eropa, Saudi Arabia, Mesir, Senegal, China, Qatar, Amerika dan beberapa negara ASEAN dan Timur Tengah.
Baca Juga: Prestasi UMKM Anak Muda Pertamina yang Tembus Pasar Global