Mendorong UMKM agar bisa beradaptasi teknologi dan masuk ke jaringan rantai industri, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menajak Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) untuk sama-sama megembangkan dan membangun di semua lini sektor usaha.
Teten mengatakan, sejak 10 Maret 2020, YDBA telah melakukan sosialisasi program pembinaan kepara UMKM di Banyumas. Langkah ini pun mendapat apresiasi yang cukup baik karena sejalan dengan visi dari pemerintah.
“Saya mengapresiasi langkah YDBA dalam melakukan pendampingan, pelatihan, hingga pengembangan usaha bengkel-bengkel kendaraan roda empat di Banyumas,” kata Teten, saat meninjau Bengkel Toseng binaan YDBA milik Sutanto, di sela-sela acara Kick-Off Pelatihan Teknik Electrical Wiring Diagram (EWD), di Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (26/9/2021).
BACA JUGA : Jawab Tuntutan Asosiasi UMKM, Begini Respon KemenkopUKM
Menurut Teten, Astra aktif membagikan ilmu teknik dan manajemen teknologi soal perbengkelan khusus mobil. Dengan demikian, bengkel milik rakyat bisa memiliki kemampuan tak kalah dengan bengkel-bengkel modern.
Guna mengembangkan dan membangun UMKM, menurut Teten harus by design, dan YDBA sudah menyiapkan UMKM untuk naik kelas dan bisa masuk rantai pasok industri seperti yang sedang digadang-gadang oleh pemerintah, khususnya KemenkpUKM, Kementerian BUMN, dan juga Kementerian Perindustrian.
Untuk itu juga, Teten berusaha mendorong para UKM bengkel yang tergabung dalam Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA) Banyumas, agar segera membentuk badan koperasi untuk memudahkan urusan perizinan serta lainnya.
“UKM bengkel di sini harus segera dikoperasikan dan bisa konsolidasi pengadaan spare part agar tidak kalah dengan bengkel-bengkel modern,” jelas Teten.
Menurut Teten, bila bengkel-bengkel kecil bergabung dalam satu wadah koperasi, akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Kementerian Koperasi dan UKM akan perkuat kelembagaan koperasinya, selain itu, pelaku UMKM harus sudah memiliki standar usaha, produk, hingga layanan konsumen.
Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala mengatakan, sebanyak 17 UMKM pande besi dan 25 bengkel roda empat (R4) se-Karisidenan Banyumas, memperoleh pelatihan manajemen dan pemasaran dari YDBA. Mereka mendapatkan pelatihan mentalitas dasar, manajemen 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan program pendampingan.
BACA JUGA : Pemerintah Minta UMKM Manfaatkan Digiku dan Jauhi Pinjol
“Kami berharap dengan pelatihan mentalitas dasar dan manajemen 5R serta pendampingan penerapan 5R dapat membuat mereka mandiri dan naik kelas,” kata Sigit.
Untuk mendukung program pembinaan tersebut, YDBA juga turut meresmikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) sebagai cabang YDBA di Banyumas. LPB ini merupakan LPB aktif ke-14 yang didirikan YDBA.
Sebelumnya YDBA telah mendirikan 13 LPB Mataram, Waru Sidoarjo, Yogyakarta, Klaten, Solo, Tegal, Tarikolot Citeureup Bogor, Sangatta, Bontang, Paser, Tapin, dan Tabalong.