JNEWS – Kena PHK bisa bikin dunia terasa runtuh seketika. Rasanya seperti ditarik dari rutinitas yang sudah berjalan bertahun-tahun, lalu tiba-tiba harus mulai dari nol lagi.
Lebih daripada itu, pastinya kehilangan penghasilan akan bikin banyak hal ikut terguncang. Tagihan tetap jalan, kebutuhan sehari-hari tidak bisa ditunda, sementara pemasukan mendadak berhenti total.
Jadi, wajar kalau kepala langsung penuh pertanyaan. Gimana kalau tabungan tidak cukup? Kapan bisa dapat kerja baru? Harus ngapain dulu nih?
Semua pikiran itu muncul bersamaan, dan bikin makin bingung harus mulai dari mana.
Kena PHK, Lakukan Hal Penting Ini Segera!
Di tengah situasi kena PHK seperti itu, butuh langkah yang jelas dan bisa dijalani satu per satu. Tidak perlu buru-buru ambil keputusan besar. Tapi juga jangan terlalu lama terjebak di rasa bingung.
Berikut beberapa hal penting yang bisa dilakukan sebagai langkah awal untuk menata ulang semuanya ketika kena PHK.
1. Tenangkan Diri dan Evaluasi Kondisi
Kabar kena PHK memang bikin kaget. Wajar kalau perasaan campur aduk. Sedih, kecewa, marah, atau cemas semua datang bareng.
Tapi jangan terburu-buru ambil keputusan. Tenangkan dulu pikiran. Ambil waktu untuk mencerna semuanya.
Setelah itu, mulai cek kondisi finansial dulu secara menyeluruh. Lihat sisa saldo di rekening, jumlah utang, dan tagihan rutin yang harus dibayar. Kalau punya dana darurat, hitung bisa bertahan berapa bulan. Ini penting untuk tahu langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Baca juga: Kiat Memulai Kerja Sampingan Tanpa Mengganggu Pekerjaan Utama
2. Pastikan Hak-Hak Dipenuhi
Jangan buru-buru pergi dari kantor tanpa pegang hitungan pasti soal hak-hak yang seharusnya diterima. Kena PHK bukan berarti harus pasrah. Ada ketentuan hukum yang mengatur hak pekerja.
Jadi, cek surat PHK baik-baik. Lihat alasan pemutusan hubungan kerja. Pastikan pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak dibayarkan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Kalau ada yang kurang jelas atau terasa janggal, bisa konsultasi ke Dinas Ketenagakerjaan atau minta pendampingan hukum.
3. Ajukan BPJS Ketenagakerjaan (JHT dan JKP)
Kalau sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, ada dua manfaat yang bisa diurus: Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
JHT bisa dicairkan penuh kalau benar-benar tidak bekerja lagi. Sedangkan JKP memberikan uang tunai bulanan selama beberapa bulan, pelatihan kerja, dan info lowongan. Prosesnya memang butuh dokumen dan verifikasi, tapi manfaatnya cukup membantu untuk bertahan di masa transisi.
Segera cek syarat dan ajukan lewat aplikasi JMO atau langsung ke kantor BPJS terdekat.
4. Hemat dan Revisi Anggaran
Pengeluaran yang dulunya terasa biasa, sekarang harus benar-benar dipikirkan. Bikin anggaran baru. Catat semua pengeluaran rutin, lalu pilah mana yang bisa dikurangi atau ditunda.
Misalnya, langganan streaming, ngopi di luar, atau jajan online bisa di-cut dulu. Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makan, tagihan, dan cicilan penting.
Dengan pengeluaran lebih terkontrol, dana darurat bisa bertahan lebih lama.
5. Bangun Sumber Penghasilan Sementara
Menunggu panggilan kerja kadang butuh waktu. Daripada hanya menunggu, coba cari peluang untuk tetap produktif. Mulai dari yang simpel dulu.
Kalau punya keahlian menulis, desain, atau mengajar, bisa cari proyek freelance. Jualan online juga bisa jadi pilihan kalau punya stok barang. Tidak harus muluk-muluk dulu. Yang penting ada pemasukan, sekecil apa pun itu. Kadang, dari sinilah muncul jalan baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
6. Perbarui CV dan Portofolio
Sekarang saatnya bersih-bersih dokumen lamaran. Buka file CV lama, lalu update pengalaman terbaru, skill, dan pencapaian yang relevan.
Kalau ada portofolio, rapikan tampilannya biar enak dilihat. Buat dalam format PDF dan pastikan gampang diakses.
CV dan portofolio yang rapi dan jelas akan lebih menarik perhatian HRD. Sekalian siapkan juga surat lamaran dan versi singkat bio profesional buat dipakai di email atau LinkedIn.
7. Manfaatkan Jaringan dan Platform Lowongan
Salah satu cara tercepat dapat info kerja adalah lewat jaringan. Coba kabari mantan rekan kerja, senior, atau teman lama. Tidak harus minta kerja langsung. Cukup bilang sedang cari peluang baru.
Kadang mereka tahu lowongan yang tidak diiklankan secara terbuka. Di sisi lain, aktif juga di platform seperti LinkedIn, Glints, atau Kalibrr. Buat akun yang profesional, isi data lengkap, dan mulai lamar pekerjaan yang sesuai keahlian.
8. Tetap Jaga Kesehatan Mental
Kehilangan pekerjaan bukan akhir segalanya. Tapi kalau dibiarkan berlarut, tekanan mental bisa bikin semangat runtuh.
Maka penting untuk tetap menjaga rutinitas yang sehat. Tidur cukup, makan teratur, dan jangan lupa bergerak atau olahraga ringan. Sesekali hibur diri dengan hal yang disukai. Kalau butuh curhat, cari teman yang bisa dipercaya. Kalau sudah merasa terlalu berat, jangan ragu hubungi tenaga profesional. Merawat diri itu bagian penting dari proses bangkit.
Baca juga: Ini Hewan Peliharaan yang Juga Bisa Jadi Karyawan di Kantormu
Kena PHK memang bukan hal yang mudah, apalagi kalau datangnya tiba-tiba dan tanpa persiapan. Tapi dari situ juga bisa muncul kesempatan untuk berhenti sejenak, melihat ulang arah hidup, dan mungkin menemukan jalan baru yang sebelumnya belum terpikirkan.
Selama tetap tenang, tahu hak yang harus diterima, dan pelan-pelan mulai bergerak lagi, semuanya bisa dihadapi satu per satu. Stay strong!