Kenalan dengan Finalis Abang None Jakarta yang Kini Berkerja di JNE

Bagian Pertama

R. Tri Ismet menjadi finalis Abang None Jakarta tahun 2017, dan mulai bekerja di JNE sejak 2022

JNEWS, Jakarta – Di luar pekerjaan sehari-hari di JNE, ksatria dan srikandi JNE punya kisah dan cerita yang beragam uniknya di luar sana, entah itu pengalaman hidupnya, hobinya, maupun mimpi-mimpinya.

Mungkin belum banyak yang tahu cerita mengenai karyawan JNE yang pernah mengikuti malam final kompetisi Abang dan None Jakarta yang kini bekerja di JNE. Yuk kita telusuri, siapa saja sih mereka?

R. Tri Ismet Priambodo: Dari Sastra Arab ke Sales Corporate 

Di antara rekan-rekan kerjanya, ksatria JNE yang bernama lengkap R. Tri Ismet Priambodo ini biasa dipanggil “Ismet”. Masuk ke JNE sejak tahun 2022 di Departemen Sales Corporate, pria bersuara bariton ini ternyata mahir bercakap-cakap dalam bahasa Arab. Usut punya usut, Ismet ternyata menempuh kuliahnya di Jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia (UI), angkatan tahun 2014.

Di kampus yang terkenal dengan jaket almamater kuning ini, kesempatan Ismet berkenalan dengan Kontes Abang None Jakarta terbuka. Di tahun 2017, penyelenggara Abang dan None Jakarta mengadakan road show di Fakultas Sastra, UI, untuk merekrut kandidat yang potensial sebagai calon Abang None Jakarta.

Sebagai finalis Abang None Jakarta, Ismet kerap diundang ke event-event yang mempromosikan event pariwisata dan kebudayaan di Jakarta

“Jadi ada alumnus (Fakultas Sastra UI) yang juga panitia, mencari kandidat untuk Abang None Jakarta tahun 2017. Dia mencari talenta-talenda muda yang senang berpakaian rapi dan punya bakat. Kebetulan saya waktu itu biasa mengisi voice over (pengisi suara). Lalu saya diminta mendaftar, isi formulir, dan ikut audisi sampai akhirnya terpilih sebagai salah satu finalis,” kenangnya kepada JNEWS.

Ismet mendaftarkan diri sebagai kandidat Abang None Jakarta dari pulau Seribu. Dari sekitar seratusan lebih peserta, terpilih 30 peserta, terdiri dari 15 Abang dan 15 None dari seluruh region Jakarta. “Karantinanya sekitar 1,5 bulan. Biasanya mulai jam 7 malam sampai jam 2 pagi. Di sana kita belajar tentang kebudayaan Betawi, tempat-tempat pariwisata di Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu, dan juga visit ke  pulau Seribu,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Karyawan Pelestari Tari Tradisional Minang

Walaupun hanya berhasil menjadi finalis, Ismet mengaku bahwa pengalaman mengikuti ajang ini sangat mengesankan. Berkat status finalis Abang None Jakarta, Ismet tergabung dalam Ikatan Abang None Jakarta. Karena jadi bagian dari Ikatan Abang None Jakarta, Ismet bisa mencicipi kesempatan mendampingi tokoh publik terkenal seperti Joko Widodo, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam event-event yang mempromosikan pariwisata dan event-event seni serta kebudayaan di Jakarta.

Ismet menandaskan bahwa pengalamannya di event Abang None Jakarta sangat bermanfaat bagi kehidupan profesionalnya, termasuk saat bekerja di JNE sekarang. “Yang terutama sangat membantu adalah kemampuan public speaking. Dulu kita dilatih untuk bicara di depan warga Jakarta tentang kekayaan budaya dan pariwisata Jakarta. Dan pengalaman ini sangat membantu pekerjaan sekarang,” pungkas Ismet.

Sebagai finalis Abang None Jakarta, dulu Ismet semangat menjelaskan segala kekayaan dan kelebihan kota Jakarta kepada audiens, sekarang Ismet sama semangatnya menjelaskan kelebihan dan keunggulan layanan JNE untuk meyakinkan pelanggan.

Baca juga: Kisah Wahyudi Bangun Perpustakaan di Wonogiri dari Nol

Exit mobile version