Kenali Gelagat Busi Motor yang Mau Mati dan Minta Ganti

 

Busi menjadi komponen yang cukup vital bagi kendaran bermotor. Meski dimensinya kecil dan kerap diabaikan, namun tanpa ada busi, otomatis mesin motor tak akan menyala.

Sebagai informasi, fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api pada sistem pembakaran. Lantaran itu, bila kondisi busi sudah tak optimal, otomatis kerja mesin pun tak maksimal.

Banyak efek samping yang akan dialami pengguna motor, salah satunya adalah turunnya performa yang berimba pada beratnya tarikan mesin yang selaras pada borosnya penggunaan bahan bakar. Kondisi ini tentu sangat merugikan, apalagi bagi para kurir logistik.

BACA JUGA : Tips Maksimalkan dan Rawat Smart Key System Motor Matik

Karena itu, wajib tahu dan memahami gajal busi yang sudah tak optimal agar tidak terlambat untuk melakukan penanganan layaknua pergantian. Melansir dari beragam sumber, Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia menjelaskan bila busi memiliki masa pakai.

Artinya tak bisa terus menerus digunakan. Pada kondisi terntunt, perlu dilakukan pergantian busi agar kerja mesin tetap prima sehingga tak menggantu aktivitas.

“Bagusnya tiap dua kali ganti oli, dibarengi satu kali mengganti busi. Untuk motor tiap jarak 6.000 km, karena bisanya mengganti oli itu 3.000 km sekali, sedangkan untuk mobil baiknya tiap 20.000 km,” ujar Diko.

Nah, agar mudah memahami dan merasakan bila kondisi busi sudah minta ganti, ada beberapa tanda-tandanya yang mudah untuk dikenali pemilik motor melansir situs resmi NGK, yakni :

1. Motor Sulit Dihidupkan

Ciri yang pertama busi motor harus diganti yaitu mesin motor sulit untuk dihidupkan, baik menggunakan electric starter maupun kick starter.

Hal itu disebabkan karena busi motor yang tidak mampu memberikan percikan api yang cukup di ruang bakar.

2. Muncul Gejala Berhenti Sesaat

Gejala tersebut kemungkinan terjadi karena missed fire atau kekurangan percikan api dalam ruang bakar alias silinder.

BACA JUGA :Mulai Besok Ganjil Genap di Jakarta Bertambah Jadi 13 Lokasi, Ini Titiknya

Penyebabnya adalah kinerja busi sudah menurun. Namun, setelah digas sedikit, mesin akan kembali seperti semula.

3. Ada Surging

Surging adalah pasokan udara di dalam ruang bakar terlalu besar. Udara yang terlalu banyak akan menyebabkan busi cepat kotor. Hal ini dikarenakan proses pembakaran yang tidak selesai di ruang bakar.

4. Akselerasi Motor Tidak Maksimal

Ketika akselerasi motor sudah tidak maksimal ketika digunakan, hal itu menandakan bahwa busi motor sudah mulai bermasalah. Hasilnya, tarikan motor tidak responsif saat digas, akselerasinya pun menjadi tidak maksimal.

5. Dengarkan Suara Mesin Saat Dihidupkan

Suara mesin saat stasioner, biasanya terdengar halus dan konstan. Namun, jika suara mesin motor terdengar kasar dan terasa ada getaran, kemungkinan busi motor sudah minta diganti.

 

Exit mobile version