JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Menelusuri Jejak Kebesaran Kerajaan Sriwijaya: Kisah, Artefak, dan Situs Bersejarah

by Penulis JNEWS
27 April 2024
Menelusuri Jejak Kerajaan Sriwijaya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Indonesia memiliki sejarah panjang dengan beragam kerajaan yang berdiri dengan latar belakang agama yang berbeda. Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya, yang merupakan kerajaan Buddha yang diperkirakan berdiri pada abad ketujuh.

Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayasana dan pusat pemerintahannya berada di sekitar Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.

Selama masa kekuasaannya, Kerajaan Sriwijaya memberikan pengaruh yang signifikan di Nusantara. Banyak peninggalan dari kerajaan ini, seperti candi dan prasasti, yang menjadi bukti keberadaannya dan perannya di masa lalu.

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Menelusuri Kerajaan Sriwijaya

Nama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari “Sri” berarti cahaya dan “Wijaya” berarti kemenangan, yang secara keseluruhan dapat diartikan sebagai kemenangan yang gemilang. Kerajaan Sriwijaya, yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayansa pada abad ketujuh, merupakan negara maritim yang berpengaruh besar di nusantara.

Pada masa kejayaannya, kerajaan ini menguasai perdagangan di Selat Malaka dan wilayah yang mencakup Thailand Selatan, Kamboja, Sumatra, Semenanjung Malaya, dan sebagian Jawa.

Kerajaan ini terkenal dalam bidang politik, maritim, dan ekonomi berdasarkan catatan sejarah Tiongkok dan prasasti batu di Asia Tenggara. Sejarah Arab juga mencatat keberadaan Sriwijaya, yang dikenal sebagai Sribuza. Al Masudi, seorang musafir dan sejarawan Arab pada tahun 955 M, menggambarkan kerajaan ini sebagai entitas besar dan kaya dengan tentara yang banyak dan kapal yang membutuhkan dua tahun untuk mengelilingi semua pulau kerajaan.

Produk utama Sriwijaya termasuk kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, kapulaga, dan gambir. Bidang pertanian juga maju, seperti yang dicatat oleh Abu Zaid Hasan, ahli dari Persia yang mendapat informasi dari pedagang Arab, Sujaimana. Menurut Abu Zaid, tanah di Kerajaan Zabaj (Sriwijaya atau Jawa) subur dan berpengaruh luas.

Kedatuan Sriwijaya berperan sebagai kerajaan maritim yang mengandalkan armada lautnya untuk mengontrol alur pelayaran, mengumpulkan pajak, dan menjaga kedaulatannya. Balaputradewa adalah tokoh penting dalam sejarah wangsa Sailendra. Konon, Balaputradewa berasal dari Jawa Tengah. Namun berbagai interpretasi sejarah menyatakan bahwa ia berkuasa di Palembang dan menjadi Maharaja Sriwijaya sebagai pewaris sah wangsa Sailendra berdasarkan Prasasti Nalanda tahun 860.

Baca juga: Candi-Candi di Indonesia yang Belum Banyak Dikenal dan Sejarahnya

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Masih Bisa Dikunjungi hingga Saat Ini

Jejak-jejak kejayaan Kerajaan Sriwijaya masih bisa dilihat dari beberapa peninggalannya yang masih bisa dikunjungi hingga saat ini. Berikut beberapa di antaranya.

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit, ditemukan di Sungai Batang, Kedukan Bukit, Palembang, adalah salah satu peninggalan bersejarah Sriwijaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan menyebut prasasti ini merupakan “akta” kelahiran Kerajaan Sriwijaya.

Dibuat sekitar tahun 686 M, prasasti ini ditulis dalam huruf Pallawa menggunakan bahasa Sansekerta. Isinya mencatat kemenangan Kerajaan Sriwijaya dan sedikit cerita tentang Dapunta Hyang.

Prasasti asli terletak di gedung A lantai 1 Museum Nasional Jakarta, dengan nomor D-146, berdampingan dengan Prasasti Telaga Batu. Replika prasasti ini dapat ditemukan di beberapa museum di Palembang, termasuk Museum Sriwijaya TWKS dan Museum Negeri Balaputeradewa.

2. Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu adalah bukti lain dari kebesaran Kerajaan Sriwijaya, yang ditemukan di Kolam Telaga Biru, Kecamatan Ilir Timur, Palembang. Prasasti ini mencakup kutukan terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan atau yang tidak mengikuti perintah raja di wilayah Kerajaan Sriwijaya. Saat ini, prasasti tersebut berada di Museum Nasional di Jakarta dengan nomor koleksi D.155.

Menelusuri Jejak Kerajaan Sriwijaya

3. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus adalah salah satu peninggalan terkenal dari Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. Candi ini masih terawat baik dan menampilkan arsitektur Buddha dengan stupa-stupa di atapnya.

Di area sekitar candi utama, terdapat beberapa candi kecil seperti Candi Sulung, Candi Bungus, Stupa Palangka, dan Stupa Mahligai. Meskipun dominan ciri Buddha, Candi Muara Takus juga menunjukkan elemen Hindu, menandakan perpaduan budaya Hindu-Buddha.

4. Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi adalah salah satu kompleks candi terluas di Asia Tenggara dan merupakan peninggalan bersejarah yang menggabungkan unsur Hindu-Buddha. Terletak di Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Jambi, kompleks ini menempati area seluas 3981 hektare.

Berbeda dengan banyak candi di Jawa yang umumnya menggunakan batu, Candi Muaro Jambi dibangun dengan bata merah. Diperkirakan pembangunan candi ini berlangsung dari abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi dan kondisinya masih terjaga hingga saat ini.

Dulunya, Candi Muaro Jambi berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pembelajaran agama Buddha. Kompleks ini memiliki 11 candi utama dan sekitar 82 reruntuhan yang masih terpendam di bawah tanah. Selain itu, di kawasan situs ini terdapat bekas kolam-kolam kuno, danau, dan parit buatan yang terhubung dengan Sungai Batanghari, menambah nilai historis dan keunikan dari candi ini.

5. Situs Bingin Jungut

Situs Bingin Jungut, yang terletak di Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, menunjukkan bukti dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Di situs ini, ditemukan arca Awalokiteswara dan arca Buddha yang belum selesai dikerjakan. Kedua arca tersebut saat ini disimpan di Museum Nasional dan Museum Balaputradewa di Palembang.

6. Situs Tingkip

Situs Tingkip terletak di Desa Tingkip, Kecamatan Surulangun, Musi Rawas, Sumatera Selatan, merupakan situs candi yang kaya sejarah. Di situs ini, arca Buddha setinggi 172 cm telah ditemukan bersama dengan reruntuhan bangunan bata. Arca ini merupakan bagian dari kelompok arca pre-Angkor yang berkembang antara abad ke-6 dan ke-7 Masehi, serupa dengan gaya Dwarawai yang populer di Thailand dari abad ke-6 hingga ke-9 Masehi.

Baca juga: Candi Cetho: Sejarah, Misteri, Makna, dan Panduan Wisata

Kerajaan Sriwijaya, dengan segala peninggalan yang masih tersimpan baik di Jakarta, Palembang, dan wilayah sekitarnya, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu yang begitu luas pengaruhnya.

Penemuan-penemuan ini tidak hanya mengukuhkan posisi Sriwijaya sebagai penguasa lautan tapi juga sebagai pusat keagamaan yang penting di Asia Tenggara. Semua peninggalan ini mengajak kita untuk terus mengeksplorasi dan memahami lebih dalam lagi kebesaran sejarah yang pernah terukir di Nusantara.

Tags: Candi Muara TakusCandi Muaro JambijambiMuseum Nasional JakartaPalembangpeninggalan Kerajaan SriwijayaPrasasti Kedukan BukitPrasasti Telaga BatuSejarah Kerajaan SriwijayaSitus Bingin JungutSitus Tingkip
Share308Tweet193
Next Post
Lomba Menulis JNE Content Competition 2024

JNE Gelar Lomba Menulis Berhadiah Total Puluhan Juta Rupiah!

TERKINI

Contoh Passive Income untuk Penghasilan Tambahan

7 Contoh Passive Income yang Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan

31 October 2025
Visa Schengen: Pengertian dan Cara Pengajuannya

Visa Schengen: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengajukannya

31 October 2025

Pintar Membangun Brand di Media Sosial bareng JNE di Cilegon

31 October 2025
jakarta muslim fashion week 2025

Kemendag akan Menggelar Jakarta Muslim Fashion Week

31 October 2025
diskon kiriman indonesia international pet expo 2025

Jadi Mitra Resmi, JNE Layani Pengiriman di Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025

30 October 2025
stasiun kereta kutablang

Kutablang, Stasiun Kereta Paling Barat di Indonesia Kembali Beroperasi

30 October 2025

POPULER

Oleh-Oleh Khas Bromo, Cocok Dibawa Pulang

Bawa Pulang Bromo: Ragam Buah Tangan Khas dari Tanah Tengger

by Penulis JNEWS
23 October 2025

Piramida Giza Mesir Kuno: Sejarah, Arsitektur, Aktivitas

Piramida Giza: Warisan Peradaban Mesir Kuno yang Abadi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

by Penulis JNEWS
20 October 2025

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral di Jakarta

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral, Ikon Persaudaraan Umat Beragama

by Penulis JNEWS
24 October 2025

Daftar Tempat Paling Indah di Dunia, dari Alam hingga Kota Megah

by Penulis JNEWS
15 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal