JNEWS – Kerja di luar negeri sering jadi impian banyak orang, apalagi buat yang ingin punya pengalaman baru sambil cari penghasilan.
Tapi buat pemula, tantangannya bisa terasa besar. Selain soal bahasa, budaya, juga ada soal pilihan kerja yang cocok.
Jenis Kerja di Luar Negeri yang Bisa Dijajaki Pemula
Kalau tahu jalurnya, peluang kerja di luar negeri ini memang bisa jadi pintu awal yang baik buat membangun karier atau sekadar mengumpulkan modal. Tinggal pilih pekerjaan yang sesuai kemampuan dan cari negara yang memang buka akses untuk pemula. Jadi, tak perlu ragu buat mulai langkah pertama.
Berikut beberapa jenis kerja di luar negeri yang potensinya cukup bagus untuk pemula, dan bisa mulai dipertimbangkan.
1. Au Pair (Pengasuh Anak Tinggal di Rumah Host)
Jenis kerja di luar negeri ini cocok buat yang pengin merasakan hidup di luar negeri tanpa harus keluar banyak biaya. Au pair tinggal bareng keluarga angkat (host family) dan bantu ngurus anak-anak mereka. Tugasnya biasanya mengantar anak sekolah, bantu bikin sarapan, atau menemani main.
Sebagai gantinya, akan dapat uang saku, tempat tinggal, dan makan gratis. Banyak program au pair yang juga bantu urus visa dan asuransi. Selain kerja ringan, bisa belajar budaya baru dan memperbaiki kemampuan bahasa asing.
Program au pair paling banyak ditemukan di Eropa Barat, seperti Jerman, Prancis, Belanda, Denmark. Tapi selain itu, di Amerika Serikat juga banyak.
2. Crew Restoran Cepat Saji
Restoran cepat saji internasional sering cari pekerja untuk bagian dapur, kasir, atau bersih-bersih. Pekerjaan ini tidak butuh pengalaman yang terlalu banyak, asal bisa kerja cepat dan tahan berdiri lama.
Jam kerjanya fleksibel dan sering tersedia shift malam atau akhir pekan. Cocok buat yang baru mulai cari penghasilan di luar negeri. Gajinya standar tapi lumayan untuk kebutuhan sehari-hari. Lingkungannya juga multikultural, jadi bisa sekalian belajar budaya kerja di negara lain.
Banyak restoran internasional cari pekerja di kota besar dan area wisata. Singapura dan Dubai sering buka lowongan lewat agensi tenaga kerja asing.
Baca juga: Mengenal G to G Korea, Jalur Resmi Kerja ke Negeri Ginseng
3. Pekerja Perkebunan atau Pertanian Musiman
Kerja di luar negeri musiman ini biasanya ada di negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Korea, Jepang, atau Kanada. Tugasnya bisa petik apel, panen anggur, atau bantu membersihkan lahan. Kerjanya fisik sih, tapi tidak butuh skill khusus.
Untuk gaji, biasanya dihitung per jam atau per keranjang hasil panen. Umumnya juga ada akomodasi dari pemilik kebun. Banyak program yang bantu urus visa khusus untuk pekerjaan ini. Cocok buat yang suka kerja di alam terbuka dan tidak bermasalah dengan kerja keras.
4. Staf Hotel atau Housekeeping
Hotel sering butuh staf bagian kamar, dapur, atau laundry. Pekerjaan ini tidak harus punya pengalaman, tapi harus teliti dan tahan capek. Tugasnya antara lain membersihkan kamar, ganti seprai, atau bantu di dapur.
Banyak hotel yang menyediakan pelatihan singkat sebelum mulai kerja. Biasanya ada tunjangan makan dan seragam kerja juga. Kalau kerja di hotel besar, bisa ketemu tamu dari berbagai negara. Pengalaman ini bisa jadi pintu masuk ke dunia hospitality yang lebih luas.
Negara tujuannya cukup beragam, seperti Uni Emirat Arab (Dubai dan Abu Dhabi), Qatar, Maladewa, Thailand, Jepang, sampai Swiss.
5. Barista atau Server Kafe
Kerja di luar negeri, secara spesifik di kafe seperti ini, cocok buat yang suka suasana santai tapi tetap dinamis. Tugasnya bisa menyiapkan minuman, layani pelanggan, atau bersih-bersih meja. Kalau belum pernah jadi barista, banyak tempat yang mau mengajari dari awal. Yang penting ramah, cekatan, dan tahan berdiri lama. Bisa sekalian belajar bikin kopi profesional.
Kalau kafenya ramai turis, sekalian bisa latih kemampuan bahasa asing. Gajinya lumayan apalagi kalau dapat tip dari pelanggan.
Kota-kota besar dan tempat wisata di negara-negara seperti Kanada, Australia, Jepang, Korea Selatan, hingga Italia, penuh dengan kafe yang buka lowongan pekerja part-time dan barista pemula.
6. Tutor Bahasa Asing
Kalau punya kemampuan bahasa Inggris yang baik, bisa coba kerja jadi tutor. Banyak negara yang butuh pengajar bahasa, bahkan untuk pemula tanpa sertifikasi. Bisa mengajar anak-anak, pelajar, atau orang dewasa. Platform online juga banyak yang nyari tutor untuk kelas daring.
Selain mengajar, bisa sekalian belajar budaya dari murid. Gajinya bervariasi tergantung negara dan platform, tapi biasanya cukup untuk biaya hidup dasar.
Program mengajar bahasa Inggris tanpa sertifikasi bisa ditemukan di Asia Tenggara dan beberapa negara Eropa Timur. Kalau punya TEFL/TOEFL, pilihannya makin luas.
7. Pekerja Pabrik atau Operator Produksi
Beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan punya program resmi untuk tenaga kerja pemula. Pekerjaannya di pabrik, seperti merakit barang, cek kualitas, atau pengemasan. Ada pelatihan sebelum mulai kerja, jadi juga tak perlu pengalaman sebelumnya.
Biasanya disediakan tempat tinggal, makan, dan asuransi. Gaji jenis kerja di luar negeri ini cukup baik dan sistem kerjanya jelas. Tapi kerja di pabrik butuh fisik yang kuat dan disiplin tinggi. Cocok buat yang siap kerja keras demi tabungan besar.
8. Cleaner atau Office Helper
Tugasnya bersih-bersih kantor, toilet, atau ruang umum. Meski terkesan sederhana, pekerjaan ini dibutuhkan di mana-mana. Tidak butuh banyak skill, cukup rajin, rapi, dan bisa kerja cepat.
Banyak perusahaan atau agensi di luar negeri yang terima pemula untuk posisi ini. Gaji biasanya dihitung per jam dan bisa kerja di beberapa tempat sekaligus. Kalau rajin, penghasilan per bulan bisa stabil. Bisa juga sambil cari peluang kerja lain di waktu senggang.
Negara-negara seperti Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Uni Emirat Arab biasanya punya banyak lowongan untuk pekerjaan dasar yang terbuka bagi pemula.
Baca juga: Pekerja Banyak Sampingan: Saat Satu Pekerjaan Tak Lagi Cukup, tapi Apakah Sehat?
Kerja di luar negeri tidak harus selalu dimulai dari posisi tinggi atau syarat yang rumit. Justru dari pekerjaan sederhana, banyak orang bisa belajar, berkembang, dan membuka jalan ke peluang yang lebih besar.
Selama mau usaha dan siap beradaptasi, kesempatan selalu ada. Tinggal sesuaikan dengan kemampuan dan pilih negara yang membuka akses untuk pemula. Langkah kecil hari ini bisa jadi awal cerita besar di masa depan.
