Kerja Keras Relawan JNE Medan, Sortir Barang Hingga Distribusikan Bantuan

Para karyawan JNE Medan yang menjadi relawan bencana berfoto bersama warga

JNEWS – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa sejumlah kawasan di Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya meningkatkan solidaritas masyarakat, antara lain dengan terjun menjadi relawan, termasuk para karyawan JNE Cabang Utama Medan. Penuh semangat, mereka menyortir ratusan ton bantuan kemanusiaan yang dititipkan oleh masyarakat kepada JNE dari berbagai daerah di Indonesia dan kemudian mendistribusikannya kepada para korban bencana.

Aceh Tamiang di Provinsi Aceh dan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merupakan dua daerah yang saling bertetangga. Kedua wilayah ini sama-sama dilanda bencana banjir cukup parah.

Sebagai bentuk kepedulian kepada para korban, JNE Medan membentuk tim relawan. Mereka bertugas dari mulai mengumpulkan dan menyortir barang bantuan di dalam gudang yang jumlahnya sangat banyak, kemudian mengangkutnya ke lokasi bencana.

Hal tersebut diungkapkan oleh Reza Hadi Nasutioan koordinator relawan JNE Medan yang turun ke lapangan untuk mencari posko bencana sekaligus membagi-bagikan bantuan. “Kami bersama teman-teman relawan sudah turun ke lapangan sejak H+7 setelah banjir bandang dan tanah lonsor melanda. Di lokasi ketika itu kami mendapati beberapa mayat dari saudara-saudara kita yang meninggal disapu bencana. Begitu juga terlihat banyak bangkai binatang bergeletakan, baunya menyengat. Campur aduk saat itu, menangis pasti, melihat kegetiran yang tidak dibayangkan sebelumnya,” ujar Reza kepada JNEWS, Senin (22/12/2025).

Tim Relawan JNE Medan

Menurutnya, JNE Medan difungsikan sebagai titik kumpul donasi dari masyarakat yang dititipkan melalui JNE. “Kami memilah-milah barang-barang yang masuk, mulai dari pakaian, obat-obatan, popok bayi hingga makanan, kemudian mengangkutnya ke lokasi bencana di Aceh Tamiang dan juga Langkat. Sejak H+7 semuanya berjibaku membagi-bagikan bantuan. Meski capek dan lelah kami merasa bangga melakukannya,” jelasnya.

Baca juga: Merangkap Relawan, Karyawan JNE Aceh Aktif Bagikan Bantuan di Lokasi Bencana

Mengingat begitu banyaknya bantuan yang harus ditangani dan disalurkan secepatnya, JNE Medan di lapangan bekerjasama dengan beberapa organisasi relawan lainnya. “Seperti dengan Rumah Zakat, Bulan Sabit Merah Indonesia, Yatim Mandiri dan Daarut Tauhid Peduli. Relawan-relawan mereka turut membagikannya. JNE Medan juga menerima titipan barang-barang bantuan seperti dari BNPB, pihak kementerian, Pelita Air dan juga yang lainnya,” tandas Reza.

Rasa bangga bisa turun ke lapangan jadi relawan juga diutarakan Melvi Riswana, seorang karyawati JNE Medan. “Saya baru kemarin pulang dari Desa Mukapaya, Benteng Cabe, Tanjung Pura, salah satu perkampungan yang masih terisolir. Warganya masih mengungsi di pegunungan. Saya menitikkan air mata melihat perkampungan yang sudah rata tertimbun lumpur banjir bandang. Daerahnya sampai saat ini belum ada sinyal telepon. Mereka sangat senang ketika JNE datang dengan membagi-bagikan sembako dan juga yang lainnya,” ungkapnya.

Menurut Srikandi yang terpilih sebagai Top 10 Duta Digital JNE ini, meski harus susah payah menembus perkampungan Mukapaya, bahkan harus berjalan kaki di tengah derasnya hujan, namun ada kebanggaan tersendiri, terlebih saat dirinya melihat seorang nenek tersenyum bahagia usai menerima bantuan yang dibagikan JNE.

“Pengalaman hidup yang tak terlupakan, bisa turun langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada para korban. Ada hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil dari peristiwa ini terutama dalam hal berbagi. Sampai sekarang pun relawan JNE Medan masih terus menyalurkan bantuan dan berjuang menembus lokasi-lokasi yang masih terisolasi,” pungkas Melvi. *

Exit mobile version