Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Ujian dan Fitnah

Oleh : Ustadz Jaka Tarub

Ustadz Jaka Tarub

Kehidupan seseorang tidak akan lepas dari ujian, yang datangnya bisa dalam berbagai bentuk, apakah itu musibah, kenikmatan limpahan harta, hingga fitnah atau tuduhan tanpa bukti dari orang atau pihak lain membencinya.

Sebagai umat Muslim, itu semua harus dihadapi dengan sabar yang artinya menerima dan memikul untuk mencari keridhaan dan pahala dari Allah SWT. Sebab orang-orang yang sabar saat menghadapi ujian akan dibalas ganjaran dari Allah SWT dan ditinggikan derajatnya.

Baca juga : 2021 Harus Makin Banyak Tebarkan Kebaikan

Hal tersebut diutarakan oleh Ustadz Jaka Tarub, bahwa setiap Muslim, termasuk Nabi Muhammad SAW yang sudah dijamin oleh Allah akan masuk surga, tidak lepas dari berbagai ujian dan fitnah. Baik itu menimpa dirinya, keluarganya, hingga pengikutnya pada waktu itu.

“Setiap Muslim pasti akan ditimpa oleh berbagai ujian. Ada yang ujiannya melalui pangkat dan jabatan tinggi serta harta yang melimpah, ada yang dengan kemiskinan atau kefakiran, ada juga ujian yang bentuknya dengan fitnah atau tuduhan. Itu semua harus dihadapi dengan kesabaran”, jelas Ustadz Jaka kepada JNEWS, Jumat (15/1/2021).

“Apakah pangkat dan jabatan akan membuat seseorang tidak bersyukur dan malah menjauhi Allah SWT, dan apakah ujian kemiskinan akan menjadikan kufur? Nah, kita sebagai Muslim harus mengetahui semua itu. Di mana harta dan jabatan maupun kemiskinan dan fitnah, semunya harus membuat dekat kepada Allah SWT, sebab semua itu adalah ujian keimanan dan ketaqwaan dari seorang hamba,” tambahnya.

Baca juga : Doa Ulama Kharismatik, Syeikh Ali Jaber Untuk Keberkahan JNE

 Menurut ustadz muda yang beberapa waktu silam pernah memberikan tausiyah di JNE dalam acara pengajian dua bulanan itu, sifat sabar mempunyai beberapa keutamaan yang diantaranya akan mendekatkan seorang Muslim dengan Allah SWT berikut surga-Nya kelak di yaumul akhir.

Terkait fitnah yang merupakan tuduhan tanpa bukti dan fakta, dalam Al Quran dijelaskan bahwa perbuatan menebar fitnah dan tuduhan tersebut adalah sangat keji dan harus dijauhi oleh setiap Muslim. “Cara menghadapinya, pertama harus dihadapi dengan sabar dan kedua juga kalau bisa berusaha tabayun (klarifikasi) dengan orang atau pihak lain yang melontarkan fitnah tersebut,” terang sang ustadz.

“Fitnah adalah bentuk lain dari ujian dan apabila berhasil menghadapinya maka Allah SWT akan mengangkat derajat yang lebih tinggi. JNE beberapa waktu lalu saya melihat dan mendengar mendapat ujian beruapa fitnah. Itu menandakan derajat JNE akan ditinggikan lagi oleh Allah SWT, dengan diberikan kemudahan dalam berbisnis dan kemajuan di masa mendatang,” pungkas ustadz yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfizd Raudlatul Quran, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat ini.  *

Baca juga : Terus Ingat dan Jalankan Prinsip yang Diajarkan Para Pendiri JNE

Exit mobile version