JNEWS – Menjelang akhir tahun 2025 yang tersisa 2 bulan, seluruh tim JNE Singaparna, Jawa Barat terus bekerja keras memaksimalkan semua peluang yang ada di wilayahnya guna menggapai target akhir tahun.
Singaparna adalah ibukota dari Kabupaten Tasikmalaya hasil pemisahan dari Kotamadya Tasikmalaya beberapa waktu silam. Sejak 2017, di kota yang terkenal dengan julukan Kota Singa ini telah beroperasi JNE Singaparna untuk melayani kebutuhan masyarakat setempat akan jasa pengiriman barang, dokumen dan yang lainnya.
Menurut Kepala JNE Singaparna, Yudi Adik Wijaya, di wilayah operasionalnya banyak potensi yang bisa terus digali dan dimaksimalkan guna mendongkrak volume kiriman. “Semua potensi yang ada kami terus garap. Begitu juga, selama ini kami aktif memberi support bagi para pelaku UMKM maupun seller online melalui kegiatan sosialisasi maupun kolaborasi bersama Dinas Perdagangan,” ujar Yudi, saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (25/10/2025).
Program lainnya, dituturkan Ksatria yang baru pulang umrah atas reward dari perusahaan ini, mendorong kiriman kargo seperti JTR dan FTL supaya bisa menjangkau kiriman dalam jumlah besar, serta perbaikan layanan di kantor perwakilan dan agen supaya lebih maksimal dalam melayani customer.
Pengembangan jaringan juga akan dilakukan terutama di tahun 2026 mendatang, yakni di area kecamatan sekitar Singaparna yang pertumbuhan UMKM-nya cukup cepat. Selain itu, juga akan ada peningkatan kapasitas SDM dan sarana pendukung, seperti kendaraan dan sistem operasional agar bisa menampung kenaikan volume kiriman.
Baca juga: JNE Bangkalan Mekarkan Jaringan Pelayanan di Setiap Kecamatan
Sementara itu terkait potensi di Singaparna yang ke depannya diprediksi akan terus meningkat di antaranya dari aktivitas ekonomi dan bisnis masyarakat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, seperti banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang busana Muslim, makanan ringan dan juga penjualan online.
“Banyak pelaku UMKM lokal seperti pembuat makanan khas Tasikmalaya, yakni opak, sale pisang, rengginang dan produk oleh-oleh lainnya yang sudah rutin dikirim ke luar daerah. Selain itu busana Muslim dan bordir juga jadi ciri khas di sini, yang potensi pengirimannya cukup besar,” terang Yudi yang sudah bergabung dengan JNE sejak 2012.
Mengingat Singaparna jadi pusat pemerintahan kabupaten, potensi dari sektor government juga tidak dilewatkan. “Kami terus melakukan pendekatan untuk bisa bekerja sama dengan dinas-dinas yang ada dan juga BUMD untuk pengiriman baik dokumen maupun logistik operasional. Begitu juga kerja sama dengan sekolah dan kampus serta rumah sakit,” tambah Yudi.
“Bersyukur kiriman JNE Singaparna saat ini cukup stabil, dan jelang libur Nataru yang nanti berlanjut pada momen Ramadhan dan Lebaran, kami prediksi volume kiriman akan terus meningkat,” pungkas karyawan yang hobi traveling ini.
Baca juga: JNE Optimistis Capai Target 2025 di Kawasan Bodetabekcilcik
Seperti diketahui JNE Singaparna saat ini sudah mempekerjakan 31 karyawan, dengan didukung sebanyak 16 agen dengan area operasional mencakup 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Dari waktu ke waktu terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. *
